Selasa, 28 Juni 2011

Serangga-serangga unik pemegang rekor dunia! | SPEKTRUMDUNIA

Serangga-serangga unik pemegang rekor dunia! | SPEKTRUMDUNIA

Segera bergabung di www.indi-smart.com, dan dapatkan ratusan konten pendidikan online interaktif untuk pelajar.

Jumat, 24 Juni 2011

Belasan Matematikawan Berhasil Menyusun E8, sebuah Struktur Teoretis 248 Dimensi

Segera bergabung di www.indi-smart.com, dan dapatkan ratusan konten pendidikan online interaktif untuk pelajar.




Setelah empat tahun bekerja sama dengan intensif, 18 matematikawan terkemuka dan pakar komputer dari Amerika Serikat dan Eropa berhasil memetakan E8, salah satu struktur matematika terumit dan terbesar. Pemetaan ini  diharapkan dapat digunakan untuk menguji teori tentang struktur alam semesta serta teori gabungan ruang, waktu, dan materi.

Jeffrey D. Adams, pemimpin proyek dan profesor matematika di University of Maryland, mengatakan E8 sebenarnya telah ditemukan lebih dari satu abad yang lampau, pada 1887. Namun, ia baru bisa dipecahkan sekarang karena tak seorang pun yang berpikir struktur itu bisa dimengerti.

Soal yang satu ini harus menunggu datangnya era superkomputer dan Internet hingga bisa dipecahkan. “Ini adalah pencapaian yang akan menjadi landasan, baik untuk kemajuan dalam pengetahuan dasar maupun perhitungan skala besar dalam memecahkan berbagai permasalahan matematika yang rumit,” kata Adams.

Pemetaan E8 ada kemungkinan punya implikasi yang tidak dapat diramalkan sebelumnya di bidang matematika dan fisika. Struktur E8 adalah induk kelompok Lie, yang ditemukan oleh Sophus Lie, matematikawan Norwegia abad ke-19, untuk mengeksplorasi simetri.



Bagi matematikawan dan fisikawan, simetri amat penting karena bisa memberikan wawasan yang amat mendalam untuk memahami sebuah masalah. Kelompok Lie adalah nama yang diberikan untuk sebuah kumpulan deskripsi matematis untuk membantu mengilustrasikan simetri dari sebuah obyek.
Grup Lie untuk bidang bulat, misalnya, menggambarkan seluruh operasi matematika yang bisa dilakukan pada bidang itu tanpa mengubah penampilannya.

Teorinya, segala bentuk obyek simetris, seperti sebuah bidang bulat, adalah anggota kelompok Lie. Anggota kelompok ini adalah beberapa set transformasi yang terus-menerus tanpa mengubah penampilan sebuah obyek.

Sebuah bidang bulat, misalnya, bisa diputar pada jarak mana pun di sekitar porosnya dan tetap terlihat sama. Silinder, bola, atau kerucut adalah contoh obyek tiga dimensi simetris yang paling umum dan sederhana.

Ketika mempelajari struktur simetri dalam kelompok Lie, para matematikawan menemukan lima perkecualian dari empat kelas grup Lie itu. Salah satu struktur nyeleneh yang paling rumit dari kelompok Lie itu adalah E8, potongan origami geometris dalam 248 dimensi.

“E8 adalah simetri yang paling sulit,” kata David Vogan, profesor matematika di Massachusetts Institute of Technology (MIT), yang terlibat dalam penghitungan itu. “Matematika selalu menawarkan contoh lain yang lebih susah daripada bentuk yang Anda amati sekarang, tapi untuk grup Lie, E8 adalah yang paling sulit.”

Biarpun sulit, pemecahan E8 memang layak diperjuangkan. Struktur ini diharapkan bisa menjadi landasan Teori Segalanya yang dicetuskan Albert Einstein dalam upaya menggambarkan alam semesta kita. Pada saat ini para pendukung Teori Dawai (String Theory) mencari teori alam semesta dengan menghitung E8 x E8.

Mengingat luasnya alam semesta, tak mengherankan jika magnitudo kalkulasi E8 ini amat besar, jauh lebih besar dibanding Proyek Genom Manusia. Genom manusia, yang mengandung seluruh informasi genetik sebuah sel, besarnya kurang dari satu gigabita. Sedangkan hasil penghitungan E8, yang berisi semua informasi tentang struktur itu, berukuran 60 gigabita.

Ukuran ini cukup untuk menyimpan musik dalam format MP3 selama 45 hari tanpa berhenti. Jika disalin di atas kertas, jawaban hitungan ini akan menutupi area seluas Manhattan, Amerika Serikat, yakni 61 kilometer persegi.

Sebuah gambar E8 dengan ketajaman rendah yang dikeluarkan MIT memperlihatkan struktur mirip tenda sirkus beraneka warna, seperti mainan konstruksi anak-anak dengan tiang-tiang yang saling berhubungan. “Kami tak pernah berharap bisa merepresentasikan struktur itu seutuhnya karena ini adalah abstraksi matematis,” kata ilmuwan Belanda, Marc van Leeuwen, dari University of Poitiers, Prancis.

Van Leeuwen mengatakan dari struktur itu memang bisa dibuat beberapa gambar yang bagus. “Tapi selembar kertas hanya dua dimensi sehingga Anda tak  akan pernah bisa melihat obyek riilnya.”

Meski abstrak dan sulit dibayangkan, fisikawan Hermann Nicolai dari Max Planck Institute for Gravitational Physics di Potsdam, Jerman, menganggap E8 sebagai struktur matematika paling indah. “Tapi sangat kompleks,” ujarnya.



Apa Itu E8?

Obyek ini dianggap memiliki struktur matematika paling simetris di alam semesta. Namun, para pakar matematika dan fisika yang berhasil membuatnya sekalipun tak bisa menggambarkan deskripsinya dengan kata-kata. “Bentuk ini sangat abstrak,” kata Jeffrey D. Adams, profesor matematika di University of Maryland, Amerika Serikat.

Brian Conrey, Direktur Eksekutif American Institute of Mathematics, yang menjadi sponsor proyek itu, menyatakan benda ini memang tak bisa digambarkan. “Bentuknya semacam kurva, sejenis benda dengan permukaan yang berbentuk seperti donat,” kata Conrey. “Anda bisa memutarnya dalam berbagai cara dan yang menakjubkan ia selalu simetris.”

Sebuah situs milik American Institute of Mathematics menjelaskan E8 sebenarnya adalah empat benda yang berbeda tapi saling berhubungan. E8 adalah struktur pertama dari sistem akar yang luar biasa besar, sebuah set vektor dalam sebuah ruang vektor riil 8 dimensi.

Karena teramat besarnya E8, maka untuk mengetahui seluruh dimensi simetris dari obyek 57 dimensi ini diperlukan kalkulasi 200 miliar angka. Bisa dibayangkan berapa lama waktu yang dibutuhkan seorang matematikawan menghitungnya sehingga perlu 18 matematikawan serta satu superkomputer.

E8 adalah anggota grup Lie yang paling rumit karena merupakan obyek 57 dimensi yang amat simetris sehingga bisa diputar-putar dalam 248 cara tanpa mengubah penampilannya. aimath | NYTimes

Yang Menemukan Kebahagiaan

Untuk memecahkan masalah yang supersulit ini, matematikawan harus menanggalkan kebiasaan soliternya. Mereka harus berkolaborasi dengan belasan pakar matematika dan komputer lainnya. Dari dua benua yang dipisahkan Samudra Atlantik, mereka menggabungkan matematika teoretis dan program komputer yang ruwet.

“Literatur soal ini amat tebal dan sangat sulit dipahami,” kata David Vogan, profesor matematika di Departemen Matematika Massachusetts Institute of Technology. “Bahkan setelah kami mengerti dasar matematikanya, masih perlu waktu dua tahun untuk mengimplementasikan nya di komputer.”



Kesulitan selama empat tahun berkutat dengan E8 itu diungkapkan Vogan dalam ceramah bertajuk “Tabel Karakter E8 atau Bagaimana Kami Menulis Matriks 453.060 x 453.060 dan Menemukan Kebahagiaan” di kampusnya.

Masalah yang paling membuat pusing kepala adalah menemukan komputer yang cukup besar untuk menyelesaikan kalkulasinya. Selama satu tahun penuh, tim itu berusaha merampingkan kalkulasi tersebut seribu kali lipat agar lebih efisien dan muat dalam superkomputer yang ada.

Meski mereka sudah bekerja keras, kalkulasi itu masih di luar batas kemampuan generasi mesin hitung paling mutakhir. Tepat ketika tim mulai kehilangan harapan bisa melihat realisasi hasil kerja mereka, salah seorang di antara mereka mempunyai gagasan untuk membagi-bagi perhitungan itu menjadi beberapa kelompok sehingga bisa dikalkulasi secara terpisah.

Hasil dari tiap kelompok kemudian digabungkan untuk mencari cara penyelesaian terakhir. Untuk mencari kalkulasi final sebuah matriks 453.060 x 453.060 sel itu, superkomputer Amerika, Sage, membutuhkan waktu 77 jam.

Namun, seperti diungkapkan Vogan, pada akhir perjuangan itu tim Atlas yang beranggotakan 18 orang ini memang menemukan kebahagiaan. Meskipun salah seorang di antara mereka, ilmuwan Prancis, Fokko du Cloux, meninggal pada 2006, setahun sebelum teka-teki rumit ini terpecahkan.

Terobosan ini adalah kemajuan amat penting dalam ilmu fisika karena dapat dipakai untuk menguji teori kunci tentang berbagai simetri fundamental di alam. Di antara berbagai simetri yang diperdebatkan itu adalah bentuk kosmos, yang diciptakan suatu ledakan besar 13 miliar tahun lampau dan partikel dasar itu sendiri, kata Hermann Nicolai, Direktur Albert Einstein Institute di Potsdam, Jerman.

Siswa Siswi Jepang Paling Sopan di Dunia

Segera bergabung di www.indi-smart.com, dan dapatkan ratusan konten pendidikan online interaktif untuk pelajar.




REPUBLIKA.CO.ID,TOKYO - Jepang bisa membanggakan disiplin siswa-siswi negara tersebut di sekolah. Perilaku siswa Jepang di kelas itu lebih baik atau terbaik dunia. Demikian hasil penelitian internasional.
Menurut hasil penelitian tersebut, murid-murid di Jepang menempati posisi tertinggi dalam peringkat perilaku baik. Laporan dari forum kerjasama ekonomi OECD mendapati jumlah gangguan di kelas pada tahun 2009 lebih sedikit jika dibandingkan angka hasil penelitian tahun 2000.

Siswa-siswi di Inggris berperilaku lebih baik jika dibandingan perilaku rata-rata siswa di negara lain. Namun, negara dan kawasan Asia mendominasi posisi teratas di daftar peringkat perilaku terbaik. OECD menerbitkan analisis statistik perilaku yang dihimpun sebagai bagian dari penelitian internasional forum tersebut. Penelitian itu juga membandingkan kinerja sistem pendidikan.

Penelitian OECD mencermati tingkat gangguan yang terjadi di kelas dari segi berapa lama guru harus menunggu siswa usia 15 tahun ''menjadi tenang'' dalam proses belajar. Penelitian mendapati bahwa, meski banyak pihak merisaukan perilaku buruk, kemungkinan remaja gaduh dan berulah itu menurun jika dibandingkan dengan hasil analisis internasional serupa pada 2000.

''Keyakinan umum selama ini mempercayai disiplin siswa turun dari satu angkatan ke angkatan berikutnya. Keyakinan tersebut juga mempercayai bahwa para guru kehilangan kendali atas kelas mereka. Namun, keyakinan umum itu keliru,'' kata laporan OECD. ''Antara tahun 2000 dan 2009, disiplin di sekolah ternyata tidak memburuk. Bahkan, di banyak negara disiplin siswa justru meningkat.''

Negara-negara dan kawasan di Asia menempati tujuh dari 10 tempat teratas. Tiga tempat teratas ditempati oleh negara di Eropa timur. Dua sistem persekolahan Cina (Shangai dan Hongkong) berada di posisi empat teratas. Ini mencerminkan munculnya Cina sebagai adidaya pendidikan yang tengah bangkit.

Dalam hasil pengukuran penelitian terhadap keterampilan baca-tulis yang diterbitkan bulan Desember, sistem persekolahan Shanghai menempati posisi teratas di dunia. Dalam penelitian perilaku ini, Inggris menempati posisi ke-28 dengan skor yang menempatkan perilaku siswa Inggris di atas rata-rata. Posisi Inggris di belakang Amerika Serikat dan Jerman, tapi di atas Prancis dan Italia.

Peringkat pendidikan internasional hasil penelitian OECD ini menempatkan negara-negara Skandinavia di posisi bawah. Finlandia, yang biasanya berada di peringkat teratas urutan sekolah dunia, berada di tiga posisi terbawah. Hanya Argentina dan Yunani yang disebut mengalami gangguan lebih banyak di dalam kelas.

Yayasan Jusuf Kalla Siapkan Beasiswa Penuh

Segera bergabung di www.indi-smart.com, dan dapatkan ratusan konten pendidikan online interaktif untuk pelajar.




oleh: M. Syahlan
MAKASSAR – Kabar gembira bagi siswa berprestasi dari kalangan keluarga kurang mampu.Yayasan Kalla bersama Kalla Educare dan Ikatan Guru Indonesia (IGI) menyediakan beasiswa penuh bagi siswa yang dinyatakan memenuhi syarat.

Pemberian beasiswa ini merupakan gelombang kedua setelah sebelumnya telah mendapatkan 83 calon penerima beasiswa. Seleksi gelombang dua ini akan diselenggarakan Sabtu (18/6), di seluruh kabupaten/ kota se-Sulsel. Sama seperti sebelumnya, materi tes yang diberikan meliputi matematika dan bahasa Indonesia untuk jenjang SMP; dan matematika,bahasa Indonesia, dan Inggris untuk jenjang SMA.

Ketua Bidang Pendidikan Yayasan Kalla Syamril melalui rilis yang diterima SINDO, kemarin, menyebutkan, untuk memastikan calon penerima beasiswa berasal dari keluarga tidak mampu, mereka akan mengikuti psikotesdanwawancar a. Sementara dari seleksi gelombang I, pihaknya telah mengantongi 30 nama calon penerima beasiswa dari lulusan SD/MI.

Adapun untuk jenjang SMP/Mts, 53 orang dinyatakan lulus seleksi.Ke-83 orang tersebut akan mengikuti seleksi berikutnya, yaitu psikotes dan wawancara. Adapun beasiswa Kalla Educare adalah program Yayasan Kalla dalam bidang pendidikan, yang bertujuan meningkatkan mutu dan keberlanjutan pendidikan yang dikhususkan bagi pelajar dan mahasiswa tidak mampu yang berprestasi.

Tahun ini, beasiswa akan diberikan secara penuh kepada 40 pelajar yang akan melanjutkan pendidikan ke jenjang SMP dan 40 pelajar yang akan melanjutkan pendidikan ke jenjang SMA. Selanjutnya, mereka akan mengikuti pendidikan di Sekolah Islam Athirah di Bone. Sebelum beasiswa tersebut diberikan, seluruh calon penerima harus lulus tes terlebih dahulu.

Seluruh kegiatan proses belajar-mengajar akan berlangsung di Kompleks Sekolah Islam Athirah Bone.. Hal senada juga dikatakan Ramli Rahim.Beasiswa yang diberikan meliputi biaya pendidikan, fasilitas asrama, dan biaya hidup selama menempuh pendidikan di Sekolah Islam Athirah Bone. Secara rinci disebutkan, siswa akanterbebasdari biaya Rp 2 juta lebih per bulan.

“Mengenai kualitas pendidikan di Sekolah Islam Athirah Bone, adalah standar Sekolah Islam Athirah di Makassar. Semua orang tentu sudah tahu kualitasnya. Bahkan kami didukung dua alumni dari Universitas Al-Azhar Kairo, Mesir. Untuk tahap pertama, kami akan membuka dua kelas untuk SMP,”kata dia. Keunggulan lain sekolah tersebut, Sekolah Islam Athirah Bone dilengkapi fasilitas lengkap seperti ruang multimedia, laboratorium bahasa, komputer,
fisika,kimia, dan biologi. Seputar Indonesia- m syahlan


sumber: http://www.makassar terkini.com/ index.php? option=com_ content&view= article&id= 2590:siapkan- beasiswa- penuh-&catid= 44:info-terkini& Itemid=139

Sejuta Manfaat Permainan Tradisional

Segera bergabung di www.indi-smart.com, dan dapatkan ratusan konten pendidikan online interaktif untuk pelajar.




Oleh: Dr. Dono Baswardono, AISEC, MA, Ph.D

Gratis, Menjadikan Anak Kreatif, Mandiri dan Cerdas Sosial


Masih ingat permainan dampu dan conglak? Ya, itu permainan tradisional yang sekarang tak lagi sering dimainkan anak-anak. Padahal permainan tradisional banyak manfaatnya dan tak perlu mengeluarkan uang. Melatih kemampuan berhitung, kemampuan memimpin hingga mengatur strategi bisa diperoleh melalui permainan tradisional. Soalnya, bagaimana cara mengenalkan kembali permainan tradisional kepada anak-anak?

Permainan tradisional (gobak sodor, benteng, dampu, dll) menekankan pada bentuk atau prosedur bermain, bukan pada materi atau bahan permainan. Permainan tradisional kita tidak bergantung pada satu materi atau bahan tertentu sehingga benda-benda alam di
sekitar dapat digunakan sebagai alat permainan tersebut. Substansi dalam permainan tradisional adalah bersenang-senang dalam bermain dan membuat alat tersebut.

Kelebihan permainan tradisional, anak-anak dirangsang untuk memiliki keahlian dan kreativitas. Anak mampu menciptakan dan memodifikasi alat permainan. Misalnya, ketika membuat mobil-mobilan dari kulit jeruk bali. Pada saat membuatnya dibutuhkan kerjasama. Setiap anak dapat melakukan dan terlibat dengan kemampuan yang dimilikinya ketika bermain.
Ketika ingin bermain pistol dari pelepah pisang, anak harus mengetahui pelepah yang bagus untuk dijadikan pistol. Sementara anak yang lain menyusun benda-benda yang akan digunakan, seperti lidi yang runcing, tali dan sebagainya. Anak yang lebih terampil akan membuatkan dan mengajarkan temannya dengan bahan-bahan yang ada. Bisa dikatakan bahwa permainan dimulai dari proses pembuatan dan pengadaan.

Kembangkan Kecerdasan Sosial dan Moral
Permainan tradisional membangun sikap sosial dimana anak mampu menjalin kerjasama, membangun sportivitas, saling percaya dan tolong-menolong. Selain itu juga mengembangkan sikap pribadi, seperti percaya diri dan menguatkan mental anak menghadapi tekanan sosial, termasuk mengelola emosi yang dapat diterima kelompok.

Permainan tradisional juga mengembangkan moralitas, dimana anak belajar menilai mana yang baik dan tidak baik. Misalnya, ada anak yang bermain curang pasti teman-temannya akan memberi hukuman moral dengan tidak mengikutkan anak yang curang dalam permainan.

Sedangkan permainan tradisional yang musti dilakukan dalam tim, bisa membangun kemampuan anak untuk menganalisis suatu keadaan dan mengambil keputusan (kemampuan berstrategi) . Anak belajar melihat bahwa setiap orang memiliki potensi sehingga setiap anak memiliki tugas sesuai dengan perannya. Misalnya anak yang mampu
berlari cepat bertugas sebagai penyerang, sedangkan anak yang kuat dan besar menjadi penjaga pertahanan. Belajar bahwa kerjasama merupakan hal yang penting untuk mencapai suatu hasil dalam kelompok dan mengatur strategi agar tidak kalah dari lawan.

Sementara permainan lompat tali yang banyak dilakukan anak perempuan, akan melatih keterampilan motorik, koordinasi dan kelenturan tubuh, tangan dan kaki. Anak belajar bahwa setiap tingkat dan tahap dari hidup merupakan tantangan, sehingga dibutuhkan strategi dan usaha yang lebih untuk bisa mencapainya. Kalau ia sudah bisa melompati suatu tingkat yang rendah, ia akan dihadapkan pada tingkat yang lebih tinggi. Jika pada tingkat yang rendah hanya membutuhkan meloncat saja, pada tingkat yang lebih tinggi dibutuhkan berlari baru meloncat.

Begitu juga dengan main congklak, anak dapat mengembangkan kemampuan berhitung dan berkonsentrasi. Jika ia menginginkan sesuatu, ia belajar untuk memfokuskan pikirannya untuk dapat menyelesaikan sesuatu dengan baik. Belajar bahwa segala sesuatu
yang kita kerjakan harus diselesaikan dengan tuntas.

Permainan Modern Latih Semangat Kompetisi

Pada permainan modern, beberapa alat atau bahan permainan memang diciptakan secara khusus untuk permainan tersebut. Bisa dikatakan pada permainan modern, kita membeli bahan dan peralatan yang digunakan merupakan bagian dari mainan tersebut. Penekanannya
lebih pada materi atau bahan permainan tersebut, dibandingkan bentuk atau prosedur permainannya.

Bermain mobil-mobilan bukan proses membuat mainan mobilnya tetapi pada mobil yang digunakan. Misalnya, kita tidak bisa dikatakan bermain boneka Barbie, tanpa boneka Barbie yang sebenarnya. Kita tidak bisa bermain playstation, tanpa menggunakan alat
playstation itu sendiri.

Selain itu subtansi pada permainan itu pun sudah bergeser. Bukan hanya bersenang-senang saja, tapi juga sangat tergantung pada gaya hidup dan status sosial. Pada permainan modern, dibutuhkan keahlian dan latihan untuk menggunakan suatu alat permainan, sehingga anak dapat dikatakan mahir dalam bermain. Hal ini mendorong anak untuk terus menerus berusaha untuk tampil lebih mahir dan lebih baik dibandingkan temannya. Ada semangat
berkompetisi yang bisa terpeleset menjadi sikap individualistis.

Kurang Waktu Bermain Bersama Anak

Banyak faktor yang membuat permaian tradisional tak lagi dilirik anak-anak. Terutama karena sedikitnya waktu orangtua sehingga mereka memilih untuk memberikan permainan yang siap pakai, tanpa repot mencari bahan dan membuatnya.

Perubahan gaya hidup yang sangat industrial dan konsumtif membuat substansi bermain bukan hanya bersenang-senang, tapi juga mempengaruhi gaya hidup anak sendiri. Anak akan diterima dalam status sosial yang lebih tinggi jika memiliki mainan yang mahal dan bermerk. Anak tidak hanya sekadar dapat bermain boneka atau mobil saja, tapi lebih pada boneka atau mobil merk apakah yang mereka mainkan. Seorang anak bisa dikatakan tidak gaul alias cupu
jika tidak bisa memainkan Playstation. Sayangnya, orangtua cenderung mendukung kondisi ini, dengan melimpahi anak dengan permainan-permainan sesuai dengan tren yang ada.

Mengenalkan Permainan Tradisional

Untuk memperkenalkan kembali permainan tradisional, orangtua bisa mulai memperhatikan lingkungan sekitar. Benda-benda apa yang paling menonjol dari lingkungan sekitar Anda? Adakah yang bisa digunakan sebagai bahan permainan?

Libatkan anak untuk melihat bahwa dari setiap benda yang ada dapat dimanfaatkan menjadi suatu permainan. Ajak anak untuk ikut mengklasifikasikan sesuai dengan fungsinya. Pastikan permainan berasal dari bahan yang ramah lingkungan, tidak berbahaya bagi
anak, murah dan tepat guna.

Telisik pula manfaat apakah yang ada dalam permainan yang akan anda buat nanti. Apakah untuk mengembangkan kecakapan sosial, emosi, fisik, atau kecerdasan.

Dorong anak untuk mengambil perannya sesuai dengan kemampuan dan usianya. Misalnya anak yang lebih besar diminta menggunting bahan, yang kecil diminta melem. Sehingga semua merasa punya peran dalam permainan tersebut. Jangan lupa untuk memberi reward
pujian dan penghargaan terhadap hasil yang sudah dicapai bersama.

Setelah selesai menyiapkan, tentu mainkan bersama-sama. Usai bermain, bicarakanlah permainan tersebut. Ini merupakan kesempatan orangtua untuk menjelaskan nilai-nilai kehidupan yang mereka jalani. DB

Dr. Dono Baswardono, AISEC, MA, Ph.D
Psikoanalis

sumber: <

Sejarah Ujian Nasional

Segera bergabung di www.indi-smart.com, dan dapatkan ratusan konten pendidikan online interaktif untuk pelajar.






Oleh: Basri Lahamuddin

Pada jenjang pendidikan dasar dan menengah, sistem ujian nasional telah mengalami beberapa kali perubahan dan penyempurnaan. Perkembangan ujian nasional tersebut, yaitu:

1. Periode 1965 - 1971

Pada periode ini, sistem ujian akhir yang diterapkan disebut dengan Ujian Negara, berlaku untuk hamper semua mata pelajaran. Bahkan ujian dan pelaksanaannya ditetapkan oleh pemerintah pusat dan seragam untuk seluruh wilayah di Indonesia.

2. Periode 1972 - 1979

Pada tahun 1972 diterapkan sistem Ujian Sekolah. Dengan penerapan ini, setiap atau sekelompok sekolah menyelenggarakan ujian akhir masing-masing. Soal dan pemprosesan hasil ujian semuanya ditentukan oleh masing-masing sekolah/kelompok sekolah. Pemerintah pusat hanya menyusun dan mengeluarkan pedoman yang bersifat khusus.

3. Periode1980 - 2000

Untuk meningkatkan dan mengendalikan mutu pendidikan serta diperolehnya nilai yang memiliki makna yang "sama" dan dapat dibandingkan antar-sekolah, maka sejak tahun 1980 dilaksanakan ujian akhir nasional yang dikenal dengan sebutan Evaluasi Belajar Tahap Akhir Nasional (Ebtanas). Dalam Ebtanas dikembangkan sejumlah perangkat soal yang "parallel" untuk setiap mata pelajaran dan penggandaan soal dilakukan di daerah. 

4. Periode 2001 - 2004

Sejak tahun 2001, Ebtanas diganti dengan penilaian hasil belajar secara nasional dan kemudian berubah nama menjadi Ujian Akhir Nasional (UAN) sejak 2002. Perbedaan yang menonjol antara UAN dengan Ebtanas  adalah dalam cara menentukan kelulusan siswa, terutama sejak tahun 2003. Dalam Ebtanas, kelulusan siswa ditentukan oleh kombinasi nilai semester I (P), nilai semester II (Q), dan nilai Ebtanas murni (R), sedangkan pada UAN ditentukan oleh nilai mata pelajaran secara individual.



5. Periode 2005 - sekarang

Untuk mendorong tercapainya target wajib belajar pendidikan yang bermutu, pemerintah menyelenggarakan Ujian Nasional (UN) untuk SMP/MTs/SMPLB dan SMA/SMK/MA/SMALB/ SMKLB.

6. Periode 2008 - sekarang

Untuk mendorong tercapai target wajib belajar pendidikan yang bermutu, mulai tahun ajaran 2008/2009 pemerintah menyelenggarakan Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional (UASBN) untuk SD/MI/SDLB.

Wassalam

Basri Lahamuddin
baslah76.wordpress. com

http://www.kemdiknas.go.id/orang-tua/ujian-nasional/sejarah-ujian-nasional.aspx

Remaja umur 13 Tahun Ciptakan Smartbell - Bel Pintu Anti-Maling

Segera bergabung di www.indi-smart.com, dan dapatkan ratusan konten pendidikan online interaktif untuk pelajar.



Laurence Rook


LAURENCE Rook mendapat rejeki nomplok setelah mendapat royalti 250.000 poundsterling atau sekitar Rp 3,5 milyar untuk alat temuannya yang inovatif. Bocah 13 tahun ini membuat sebuah bel pintu
 anti-maling yang dinamainya Smart Bell.

Secara kasat mata, Smart Bell dicetak dalam bentuk yang sama persis dengan bel pintu dengan intercom pada umumnya. Namun di balik perangkat bodinya, tersembunyi sebuah SIM Card yang dapat menghubungi ponsel Anda 10 detik setelah bel ditekan.

Dengan begini, Anda dapat berbicara dengan siapapun yang berada di depan pintu, walau Anda sedang tidak berada di rumah. Smart Bell juga dilengkapi dengan white noise yang membuat suara yang muncul seolah-olah
berasal dari intercom sungguhan. Rupanya, ide awal pembuatan bel canggih ini bukan untuk pencegahan tindak kriminal.

 “Awalnya saya merancang alat ini setelah melihat ibu saya yang kelelahan pergi ke kantor pos untuk mengambil barang-barang dari kurir yang diantar saat dia tidak di rumah,” ungkap warga Whyteleafe, Inggris ini pada Daily Mail, Senin (6/6). “Saat saya mengembangkan Smart Bell, saya sadar benda ini juga bagus untuk mencegah maling masuk ke dalam rumah.”

Rook melanjutkan, dalam beberapa kasus para pencuri seringkali menekan bel pintu terlebih dulu untuk mengetahui apakah penghuni rumah sedang berada di tempat atau tidak. Jika tidak mendapat jawaban selama beberapa menit, barulah mereka beraksi.



“Jika kau sedang keluar rumah dan seorang pencuri mendatangi rumahmu dan menekan bel, 10 detik kemudian Smart Bell akan secara otomatis menghubungi ponselmu. Kau akan berkomunikasi dengan si pencuri seolah-olah kau sedang di dalam rumah, berbicara lewat intercom,” paparnya.

Hasil temuannya ini kemudian dijual pada perusahaan teknologi raksasa di Inggris, Commtel Innovate sebanyak 20 ribu unit, dan 25 ribu unit lainnya ke sebuah perusahaan yang namanya masih dirahasiakan. Tak hanya royalti ratusan ribu poundsterling, Rook juga berhak atas beasiswa dari Trinity School di Croydon, London.

Puluhan Ribu Guru di Bali 'Gaptek'

Segera bergabung di www.indi-smart.com, dan dapatkan ratusan konten pendidikan online interaktif untuk pelajar.





VIVAnews – Ada ironi di dunia pendidikan Bali. Di saat prestasi pendidikan
melonjak dengan meraih nilai ujian nasional (UN) tertinggi tingkat nasional
untuk SMP dan SMA, ada fakta mengejutkan. Ternyata, banyak jumlah guru yang
gagap teknologi (gaptek). Bahkan, dari jumlah 50 ribu guru di Bali, 50
persennya tak bisa mengoperasionalkan komputer.

"Sekarang ini banyak guru berkeyakinan yang paling penting adalah hasil UN
anak didiknya bagus," ujar Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga
Provinsi Bali, Ida Bagus Anom, Kamis 9 Juni 2011.

Dikatakan, lantaran tak faham teknologi itu para guru yang gaptek kelabakan
ketika terjadi peralihan dari sistem belajar mengajar yang manual ke
penggunaan piranti teknologi canggih.

 "Untuk mengatasinya kami akan melakukan segala model pembelajaran mengenai
tekonologi. Nantinya, dengan cara itu kemungkinan jumlah 50 persen bisa 
berkurang," imbuhnya.

Anom menuturkan, para guru gaptek tersebut kebanyakan mengajar di desa-desa
yang jauh dari keramaian, hingga daerah yang tidak adanya aliran listriknya.
Dengan begitu, mereka mengajarkan anak didiknya dengan cara manual.

"Posisi mereka benar-benar terpojok. Kalau tidak ada listrik bagaimana
mereka bisa mengenal teknologi. Namun untuk sekarang setidaknya dari 176 SD
yang ada di Bali, 60 persen sudah ada listrik. Jadi, pelan-pelan kami akan
melakukan pembelajaran tentang teknologi agar para guru tidak gaptek lagi,"
tandasnya. (eh)






Rabu, 22 Juni 2011

Pendidikan Homogen atau Heterogen?

Segera bergabung di www.indi-smart.com, dan dapatkan ratusan konten pendidikan online interaktif untuk pelajar.





Oleh: Murni Ramli

Pagi ini saya membaca sebuah artikel menarik di harian Yomiuri Shimbun yang menyediakan kolom khusus untuk para dosen Chuo University untuk membagi pandangan, pemikiran, dan hasil penelitian. Saya tertarik mengulas tulisan seorang dosen pendidikan yang memaparkan tentang perlu tidaknya buku text dipertebal? Atau lebih tepatnya apa makna dan esensi mempertebal textbook.

Pak Kenichi Ikeda yang menulis artikel tersebut adalah peneliti pendidikan migran di Perancis. Beliau mengemukakan bahwa pemerintah Perancis mengeluarkan peraturan untuk mengatur agar pendidikan untuk anak-anak migran tetap diberikan dalam kerangka tidak menghilangkan rasa cinta kepada tanah air asalnya. Oleh karena itu mereka tidak cocok diberi pendidikan yang sifatnya homogen dan cenderung menyamakan ilmu yang harus dikuasai peserta didik.

Pak Ikeda juga berpendapat bahwa sebenarnya tidak semua anak memerlukan pengetahuan yang sama. Setiap anak memiliki peminatan yang berbeda, dan oleh karena itu buku textbook sebaiknya dibuat tebal agar dapat memberikan wawasan dan informasi yang heterogen dan memungkinkan anak-anak terpuaskan keinginantahuannya.



1. Pendidikan Homogen atau Heterogen ?
Saya sependapat dengan Pak Ikeda pada satu sisi dan kurang sepemahaman pada sisi lain. Bahwa pendidikan untuk anak-anak migran harus tetap berorientasi pada mempertahankan kecintaan kepada negara masing-masing anak, ini saya setuju. Sebagaimana pendidikan multietnik akan lebih baik jika diarahkan bukan menganalogkan dan mengunifikasi semua etnik dan mengajarkan hal yang  satu/seragam. Pendidikan multietnik harus memperkuat pemahaman anak tentang indigenous etniknya, lalu menambahkan dengan informasi etnik lain yang ada dalam komunitasnya. Target atau tujuan yang diharapkan adalah anak-anak mampu mengaktualisasikan pemahaman dan prinsip etnik yang dimilikinya dalam kehidupan bersama. Dia mampu menyadari adanya perbedaan dan mampu mencari solusi konflik atau lebih penting menghidari terjadinya konflik antaretnik.

Dalam komunitas anak-anak seetnik sekalipun, keberagaman dan peminatan yang berbeda adalah hal yang wajar. Oleh karena itu pendidikan yang bersifat heterogen sangat diperlukan. Namun, pendidikan homogen tidak bisa dilupakan untuk sebuah negara sebesar Indonesia atau negara yang masih harus memperkokoh nasionalismenya.

Kasus Perancis tidak sama dengan kasus Indonesia. Jika komunitas Indonesia terdiri dari beragam etnis yang memiliki kewarganegaraan yang satu, maka komunitas Perancis adalah migran yang boleh jadi masih mempertahankan kewarganegaraan aslinya. Namun kesamaannya tetap pada komunitas multietnik yang menyusun sebuah negara.

Dalam konteks Indonesia, pendidikan homogen terutama pada substansi ajar masih diperlukan pada tahapan tertentu untuk memberikan prinsip berfikir yang sama kepada peserta didik. Prinsip berfikir yang sama adalah nilai-nilai yang secara universal dianggap benar. Pun nilai-nilai berfikir yang mendorong pada terciptanya rasa kebersamaan, bersifat menuju pada kemajuan, dan mencegah terjadinya konflik.

Adapun pendidikan dengan substansi heterogen perlu dikembangkan untuk memenuhi peminatan dan kesukaan peserta didik. Tetapi menyusun substansi pendidikan yang memenuhi minat dan bakat semua siswa adalah sebuah kemustahilan karena luasnya bidang peminatan. Oleh karena itu heterogen perlu dimaknai dan disepakati sebagai sesuatu yang perlu batasan.

Saya melihat pendidikan yang dikembangkan berdasarkan kekhasan daerah, nilai-nilai kearifan lokal dan keunggulan daerah adalah sebuah bentuk pendidikan heterogen yang nilai keberagamannya dapat ditinjau pada level nasional. Ada beberapa substansi ajar yang perlu dihomogenkan secara nasional, namun ada pula substansi yang perlu diheterogenkan dengan perbedaan atau kekhasan lokal.

 2. Perlu Tidaknya Menebalkan Textbook
Perlu tidaknya menebalkan textbook tergantung dari apa tujuannya. Buku textbook yang tebal jika bermaksud diajarkan semuanya di kelas-kelas rendah di SD tentu tidak akan cukup waktu belajar setahun. Jika hendak memenuhi peminatan siswa, maka buku textbook tidak selalu tebal, tetapi cukup memuat hal-hal yang pokok. Adapun penjelasan tambahan dengan maksud memenuhi  peminatan siswa, maka perlu disarankan dan ditetapkan buku-buku tambahan. Buku-buku suplemen inilah yang dapat memuaskan siswa.
Yang perlu didorong adalah minat untuk membaca dan mendalami sesuatu. Bukan hanya membaca buku-buku wajib di kelas, tetapi anak memiliki motivasi untuk membaca buku-buku yang terkait peminatannya.

Dengan demikian buku textbook yang dipakai di sekolah barangkali tidak perlu tebal-tebal, tetapi buku suplemen penunjang mata pelajaran di sekolah perlu diperbanyak. Setiap anak akan berkembang sesuai dengan motivasinya untuk maju, dan tentu saja sesuai dengan peminatannya. Anak yang menggemari mesin, barangkali kelak akan menjadi mekanik handal, anak yang menyukai tanaman, kelak akan menjadi ahli pertanian yang unggul. Semuanya akan berkembang sesuai dengan peminatannya jika guru dan orang tua benar-benar dapat membimbing mereka secara benar.

Sumber: http://murniramli.wordpress.com/2011/04/29/pendidikan-homogen-atau-pendidikan-heterogen/

Ajarkan Pendidikan Seks kepada Anak

Segera bergabung di www.indi-smart.com, dan dapatkan ratusan konten pendidikan online interaktif untuk pelajar.


 

Oleh: Rivanni Sulaiman
Anak-anak dilahirkan dalam kondisi suci. Orang tualah yang nantinya membentuk anak, akan seperti apa. Baik dan buruknya anak, tergantung orang tuanya. Peran orang tua dalam mendidik dan membimbing anak sangat mendesak dan sangat menentukan keberadaan anak tersebut di masa akan datang.

Kenyataannya, peran orang tua dewasa ini semakin berat. Betapa tidak. Hantaman era globalisasi telah menafikan aturan yang melarang anak untuk tidak secepatnya mengenal yang namanya pornografi atau pornoaksi.

Di berbagai media, baik itu elektronik maupun cetak, tayangan dan gambar yang mengandung unsur pornografi 'bergentayangan' tak kenal lelah menghantui anak-anak.Data dari BKKBN menunjukkan 51 persen remaja se-Jabodetabek telah melakukan hubungan seks pranikah dan data dari KPAI terdapat sebanyak 40 kasus perkosaan dan kekerasan seksual yang dialami anak setelah pelaku menonton video porno Ariel Peterpan.

Data & Fakta

- 51% remaja di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang & Bekasi sudah tidak perawan lagi.
- Anak-anak mengakses pornografi melalui handphone dan menggunakan uang jajan untuk membeli bacaan dan vcd porno
- Tingginya tingkat pemerkosaan oleh anak di bawah umur setelah menonton VCD Porno- Meningkatnya prostitusi yang dilakukan oleh remaja SMP & SMA
 
Back to basic, cintailah anak-anak, beri perhatian yang cukup dan penuhi kebutuhan psikologisnya. Pola asuh yang positif akan membentuk anak-anak menjadi lebih tangguh. Selain itu, yang juga sangat penting untuk dilakukan adalah membekali anak-anak dengan pengetahuan yang baik, yaitu pendidikan seksualitas dan pendidikan pengelolaan keuangan.




Dengan mengajarkan kedua pendidikan ini, anak-anak akan terhindar dari :
1.    Pergaulan seks bebas dan kehamilan diluar nikah serta terjangkit HIV AIDS
2.    Melakukan pemerkosaan atau menjadi korban perkosaan
3.    Kecanduan pornografi yang mengakibatkan : kemunduran kecerdasan dan timbulnya emosi negatif, seperti rusaknya hati nurani, mudah depresi, mudah tersinggung, menarik diri, dalam berbahasa lebih mengarah kepada seks dan mengisolasi diri

Pendidikan pengelolaan keuangan juga sangat penting untuk diberikan kepada anak-anak, agar uang jajan yang diberikan oleh orang tua dapat dipergunakan untuk kebutuhan dan keperluan yang baik dan tidak mempergunakannya untuk hal-hal yang dilarang agama, seperti :
1.    Membayar sewa internet untuk mengakses situs-situs porno
2.    Membeli pulsa HP untuk mengakses situs-situs porno
3.    Membeli VCD porno, majalah dan bacaan porno

Bagaimana cara mengajarkan kedua pendidikan ini kepada anak-anak Anda, temukan jawabannya dalam 3rd Parenting Seminar - Sex & Financial Education
”How to Teach Sex & Financial Education to Kids” Sabtu, 25 Juni 2011, di
Universitas Al-Azhar Indonesia, Komplek Masjid Agung Al-Azhar, Jl. Sisingamangaraja - Jakarta Selatan.  (021 - 720 8936)




Mengajari Balita Ilmu Matematika

Segera bergabung di www.indi-smart.com, dan dapatkan ratusan konten pendidikan online interaktif untuk pelajar.


 Gambar: Salahsatu konten ajar online di Indismart


Oleh: Andyda Meliala

Cinta Matematika diawali dengan pondasi yang kokoh. Usia balita merupakan saat yang ideal untuk membangun dasar kecerdasan matematika. Tanpa disadari, anak-anak balita dikelilingi angka-angka setiap hari!  Membantu mereka mengenali angka dan menangkap konsep matematika yang berbeda-beda pada usia dini akan menyiapkan mereka untuk menyukai matematika dan meraih sukses dalam belajar.

Permainan dan aktivitas matematika sangat bermanfaat bagi anak-anak balita. Anak- anak balita umumnya ingin tahu tentang segala sesuatu di sekitar mereka. Mereka berada pada usia dimana plastisitas otak mereka sangat tinggi, sehingga mereka menerima gagasan dan konsep dengan mudah. Akibatnya, pertumbuhan dan pembelajaran mereka meningkat secara signifikan.

Orangtua dan guru dapat mengajak anak-anak balita melakukan aktivitas matematika yang mudah dan menyenangkan bersama anak-anak. Dengan mengintegrasikan matematika dalam kegiatan mereka sehari-hari, anak-anak balita mulai menikmati proses pembelajaran matematika dan mampu menangkapnya dengan lebih baik.

Bagaimana memperkenalkan konsep matematika yang berbeda-beda kepada anak-anak balita? Mengajarkan konsep-konsep matematika kepada anak kecil mudah dan dapat dilakukan dengan berbagai cara. Matematika untuk anak-anak balita bukan hanya sekedar menghitung. Konsep-konsep angka, pengukuran, jumlah, pengelompokan,  waktu,  perlahan-lahan terbentuk pada tahun-tahun ini.

Pengukuran

Melibatkan anak dengan berbagai konsep pengukuran adalah awal yang penting dan menyenangkan. Misalnya anak anda sangat bangga menceritakan pada orang lain bahwa ia ‘lebih besar’ daripada adik atau sepupu bayinya.  Ia juga senang menunjukkan bahwa kakaknya ‘lebih tinggi’ daripada kursi makan. Anak-anak kecil menggunakan persepsi untuk menebak mana yang lebih banyak ataupun lebih berat.  Oleh karena itu anak kecil sering mengira bahwa ia mendapatkan jus yang lebih banyak hanya karena gelasnya lebih tinggi. Anda perlu sering-sering membantu anak anda untuk mengukur dengan akurat dan menunjukkan bahwa gelas lebih tinggi belum tentu memiliki lebih banyak isi, kapas satu plastik besar belum tentu lebih berat dari batu kecil, dst.

Konsep Waktu

Anda dapat mengenalkan konsep waktu dengan membahas waktu sekarang ini pagi, siang, sore atau malam. Untuk anak yang lebih besar, anda bisa mengajarkan tentang nama-nama hari dan bulan. Juga konsep waktu berdasarkan jam, misalnya jam berangkat dan pulang sekolah, kerja.

Klasifikasi

Anak-anak perlu berlatih sebanyak mungkin untuk mengelompokkan. Kalau diperhatikan di sekeliling kita, sebenarnya kita selalu menggunakan pengelompokan. Coba lihat buku telpon yang dikelompokkan berdasarkan abjad, nomor rumah berdasarkan urutan angka, susunan barang-barang di supermarket dan toko-toko, dst.  Sangat berguna untuk melatih klasifikasi bagi anak balita untuk memahami konsep matematika. 

Minta anak membantu anda mengelompokkan barang dapur (sendok besar, sendok kecil, garpu), pakaian bersih (pakaian dalam, kaos kaki, kaos, celana) ataupun pakaian kotor (berdasarkan warna). Susun balok kayu berwarna berurutan misalnya kuning, merah, biru. Minta anak mengulang pola yang sama dengan mengurutkan sisa balok kayu. Lakukan hal yang sama dengan bentuk balok kayu yang berbeda. Misalnya: segitiga, lingkaran, persegi panjang. Minta anak meneruskan dengan pola  yang sama.

Berburu bentuk

Ada berapa benda yang bentuknya bulat, persegi panjang di dalam ruang tamu? Kelompokkan benda berdasarkan berat ringannya. Layangkan imajinasi anak dengan membayangkan bersama: apa saja yang bisa dikendarai? Hewan apa saja yang bisa terbang? Apa saja yang bisa berenang? Minta anak menyebutkan benda-benda yang terbuat dari kayu, besi, plastik, kain. Naikkan tantangannya dengan berburu barang dengan 2 ciri-ciri, misalnya carilah barang yang kecil dan berat, segitiga dan mulus, dst. sebelum bisa berhitung.

Anak kecil suka menirukan menyebutkan angka ‘satu, dua, tiga’ namun mereka belum memahami makna angka tersebut. Ketika anak melihat sekeranjang jeruk bali dan sekeranjang jeruk nipis, mereka seringkali mengira bahwa ada lebih banyak jeruk bali dalam keranjang dibanding jeruk nipis karena keranjangnya lebih besar. Untuk membantu mereka memahami arti angka, mereka perlu bermain ‘pasangan’, yaitu memasangkan angka pada benda. Minta anak mengeluarkan satu bali dan sebutkan angkanya, kemudian anda melakukan hal yang sama pada jeruk nipis. Lakukan seterusnya sampai jeruk habis. Bila proses ini terus diulang dengan menggunakan obyek yang berbeda, anak akan memahami konsep angka dan berhitung menjadi hal yang mudah baginya. 

Pengenalan angka dan berhitung. 

Berikan gambar angka-angka yang telah dipotong kepada anak balita. Biarkan mereka mengenal angka-angka dan mengurutkannya. Yang satu ini adalah permainan untuk di perjalanan jika anda ingin anak balita anda tenang dan sibuk.  Berikan sebuah angka kepada anak dan mintalah ia mencarinya pada plat nomor kendaraan lain, papan iklan dan sebagainya. Berikan segenggam permen dan mintalah anak untuk membaginya rata dengan teman-temannya. Bermain sambil berhitung. 

Mintalah anak menghitung semua potongan balok kayu, boneka atau mainan yang mereka miliki. Mulailah mengajak anak balita Anda melakukan aktivitas-aktivitas ini dan buatlah belajar matematika menyenangkan! Anda dapat juga menggabungkan dengan aktivitas anda sendiri yang akan membantu mereka berpindah dari sekedar menghitung ke memahami penambahan, pengurangan, perkalian dan seterusnya.


Sumber: http://resourceful-parenting.blogspot.com/
Anda ingin berkonsultasi tentang cara mendidik dan mengembangkan kecerdasan anak? silahkan sms pertanyaan Anda dan kirimkan ke 081218299206

Menanamkan Kemandirian pada Anak

Segera bergabung di www.indi-smart.com, dan dapatkan ratusan konten pendidikan online interaktif untuk pelajar.




Oleh: Andyda Meliala  

Setiap orang tua memiliki naluri untuk melindungi anak dari segala yang membahayakan. Kita mengulurkan tangan dan memeluk mereka. Kita atau baby sitter mengerjakan pekerjaan anak agar mereka dapat menikmati permainan mereka. Kita senantiasa berusaha agar hidup anak-anak kita nyaman. Namun pilihan kita ini memiliki konsekuensi yang seringkali tidak kita inginkan. Ketika kita melindungi atau mengerjakan tugas yang bisa dikerjakan sendiri oleh anak, secara tidak sadar kita menciptakan ketergantungan. Lebih parah lagi, anak-anakpun menjadi enggan mencari tantangan untuk membangun rasa percaya diri.

Sebenarnya anak-anak sangat ingin untuk membangun kemandirian sejak dini. Perhatikan saja bagaimana anak kecil ingin membantu menyapu, mengelap meja, mengatur tempat tidur, bahkan mencuci piring. Namun kadang kita menganggap mereka belum mampu, malahan membuat pekerjaan menjadi kurang sempurna dan lebih lama. Keinginan anak untuk mandiri perlu didukung dengan cara yang tepat: kapan kita membiarkan anak melakukan sendiri tugasnya, apa yang harus kita lakukan ketika mereka butuh bantuan, dan apa yang sebaiknya kita lakukan ketika hasilnya kurang bagus. Bagaimana mengajarkan kapada anak, kemandirian, mengandalkan diri sendiri dan kepercayaan diri?

Dorongan

Orangtua perlu mendukung anak-anak dalam pencarian kemandirian secara alami. Ajarkan pada anak bahwa bantuan mereka sangat berarti bagi keluarga. Cara terbaik adalah dengan memberikan tugas sehari-hari yang sesuai dengan umur mereka. Anak balita bisa diberi tugas memilih makanan dan snack sendiri, memilih pakaian yang akan dipakai. Bagi yang sudah mampu bisa membantu membawa piring ke tempat cuci piring, memilah-milah pakaian, merapikan mainannya.

Dorong anak untuk mencoba sendiri dulu. Kebanyakan orang dewasa terlalu membantu anak sehingga anak terlatih untuk meminta tolong daripada mencoba sendiri. Jika anak meminta tolong, pikirkan dulu, jika anda percaya ia bisa melakukan sendiri mintalah ia mencobanya. Jika ia tidak bisa, tawarkan bantuan, tapi ajarkan cara melakukannya.

Keberhasilan anak dalam mengerjakan tugas akan membangun rasa percaya dirinya. Berikan pekerjaan yang dapat mereka selesaikan. Jika anda khawatir dengan keselamatan atau hasil kerja mereka, berikan tugas yang lain.

Berikan Ijin

Anak-anak yang diijinkan melakukan hal-hal sendiri membangun keandalan diri. Sejak dini, tinggalkan anak anda sendirian sebentar. Berikan mainan yang bisa dimainkannya sendiri. Mereka akan menyadari bahwa mereka aman dan dapat melakukan berbagai hal tanpa kehadiran anda dalam ruangan yang sama. Tugas sehari-hari di rumah, hobi dan pekerjaan rumah juga membangun kemandirian. Berikut ini beberapa metode untuk membantu anak-anak mencapai sukses diri.

Perhatikan apakah anda sudah menjadi contoh yang baik. Apakah anda banyak meminta tolong pembantu atau mengerjakan sendiri. Tunjukkan bagaimana mengerjakan project langkah demi langkah. Diskusikan dengan anak tujuan dari tugas sehingga mereka menempuh arah yang benar. Buatlah tugas menjadi menyenangkan. Hitung waktunya memakai timer. Lakukan dengan tarian. Urutannya dibalik. Ciptakan permainan. Hal ini mungkin sulit bagi orang tua yang perfeksionis, tapi penting sekali membiarkan anak-anak mengerjakannya dengan cara mereka sendiri. Anda bisa menetapkan batas waktunya. Pecah tugas menjadi bagian-bagian yang leih kecil agar anak berhasil setiap kali mengerjakannya. Biarkan mereka gagal.  Biarkan anak-anak mencoba melakukan hal-hal dengan cara mereka sendiri dan belajar dari kegagalan. Latih anak untuk menerima konsekuensi bila mereka lupa melakukan tugasnya. Jangan kerjakan pekerjaan itu untuk mereka.

Belajar dari Kesalahan

Bagian dari mengandalkan diri sendiri berarti belajar dari kesalahan. Berikut ini beberapa tips untuk membantu anak terus melanjutkan pada saat terjadi kesalahan.Ingatkan anak anda bahwa setiap orang membuat kesalahan. Tunjukkan banyak hal yang bisa dipelajari dari kesalahan. Tunjukkan juga hal-hal yang mereka lakukan dengan benar. Bersama- sama, carilah alternatif bagaimana tugas itu bisa diselesaikan dengan cara yang berbeda. Doronglah mereka untuk melakukan pekerjaan menggunakan pendekatan mereka yang baru. Jangan lupa mengatakan bahwa anda menyayangi mereka apa pun yang terjadi

Melindungi anak dari bahaya merupakan kewajiban orang tua, namun juga penting untuk melepaskan mereka menjelajah mencoba hal yang baru, bersatu dengan kehidupan dan bahkan untuk gagal. Begitulah mereka belajar mengandalkan diri sendiri. Dalam jangka panjang, anak-anak yang tidak diajari kemandirian, akan kehilangan rasa percaya diri dan sangat sulit untuk mempelajarinya kelak.

Berikan support penuh untuk kemandirian anak anda. Ijinkan anak melakukan berbagai hal dengan cara mereka sendiri dan dampingi mereka selama belajar. Mungkin hadiah terbesar yang dapat anda berikan adalah membantu anak belajar dari kesalahan dan mengisi hidup dengan rasa percaya diri serta mampu mengandalkan diri sendiri. Tentunya hal-hal tersebut sangat mereka perlukan untuk sukses dalam hidup.

 Sumber: http://resourceful-parenting.blogspot.com/

 Free Parenting Consultation:
 SMS CENTER 081218299206

Permainan untuk Balita Anda (klik play, pilih lagu di kiri, lalu tekan sembarang tuts)