Ditulis oleh: Hikari Hidayati
Sumber: http://rumahparenti ng.com
Bunda, jika kita menganggap perilaku buruk anak kita sebagai suatu yang wajar dan nanti akan hilang sendiri, maka kita sudah terjebak pada mitos yang tidak benar bahkan menjebak. Karena kita harus selalu memahami bahwa, jika kita melihat dan membiarkan anak berperilaku buruk, maka itu artinya membolehkan. Mari kita bantu anak-anak kita menghentikan kebiasaannya berkelahi dengan teknik PARENTING .
P : Kita akan menggunakan teknik pengasuhan yang benar
A : Anak adalah Anugerah
Berkelahi adalah salah satu proses penyelesaian masalah yang memiliki beberapa ciri khas, yaitu adanya amarah yang disertai bentuk fisik berupa suara (teriak) dan gerak (memukul dan menendang). Kita pasti sudah memahami bahwa ketika ada permasalahan dengan teman, saudara, atau siapapun kita harus bisa menyelesaikan dengan cara yang bijak. Kita harus bisa mengendalikan emosi, mengkomunikasikan permasalahan kita serta menghindari kata dan tindakan yang menyakiti. Jika seandainya ada kata dan tindakan yang menyakiti, kita pun harus belajar untuk meminta maaf. Di sisi lain, kita harus belajar mendengarkan, dan memaafkan orang. Keterampilan penyelesaian masalah ini haruslah kita latih kepada anak. Kapankah itu? Saat ada permasalahan yang membuat mereka berkelahi adalah saat yang tepat untuk mengajari mereka tentang manajemen konfik.
R : Redam Amarah
Berkelahi bagi anak adalah pembelajaran. Marilah kita bimbing mereka dengan sabar dan bijak. Supaya kita bijak dalam membimbing mereka menyelesaikan konflik, maka kita harus meredam amarah kita. Mengapa? Adalah suatu yang wajar apabila ketika sedang marah, maka kata-kata yang keluar pun akan bernada emosional dan kurang bijaksana yang justru akan membuat anak melawan atau di sisi lain menjadi sakit hati.
E : Empati Mendengarkan
Ketika anak dalam keadaan tenang, atau sudah reda amarahnya setelah berkelahi, mari kita bangun komunikasi antara kita dan antara kedua anak yang berkelahi. Dengarkanlah pikiran dan perasaan dari setiap anak. Supaya komunikasi menjadi efektif, kita atur pembicaraan. Buatlah agar ketika satu anak berbicara, maka yang lain harus mendengarkan. Setelah mereka mengungkapkan permasalahan yang ada dan bunda bisa benar-benar paham, baru berikan nasihat dengan teknik N di kotak bawah.
N : Notifikasi Pembicaraan dan Tindakan
1. Silakan bahas tentang cara yang benar dalam menyelesaikan konflik. Yang dibahas di sini adalah materi kamunikasi efektif, belajar berbagi, belajar memahamii perasaan orang lain, cara mengungkapkan marah yang tepat, dll. Selalu pilih kata-kata yang dapat dipahami oleh anak sesuai dengan usia dan dasar pengetahuan.
2. Sampaikan perilaku baik tentang keharusan meminta maaf dengan ucapan dan tindakan setelah berkelahi. Jika dua-duanyanya bersalah, misalnya kakak merebut mainan adik berarti kakak harus minta maaf karena merebut mainan adik dan mengembalikan mainan tersebut. Jika adik memukul kakak karena merebut mainan, maka adik harus minta maaf karena memukul kakak.
3. Mengendalikan emosi memerlukan latihan. Untuk membantu latihan ini pada anak, maka mereka perlu dikenalkan dengan teknik menenangkan diri (time out). Teknik ini sudah dibahas di forum konsultasi Al Hikmah Edisi 44. Ketika kedua anak berkelahi, maka yang di-time out adalah kedua anak. Pastikan bunda menghindari penjelasan yang panjang dan emosi ketika melaksanakan teknik ini. Pembahasan diadakan dalam kondisi anak benar-benar tenang.
T: Tanamkan Energi Positif
Berikan predikat-predikat positif (anak pintar, anak sholeh, anak baik, anak sabar, dll), ucapkan hal itu sesering mungkin di setiap pertemuan dengan nanda. Hindari predikat negatif : nakal, jahat, suka merebut, tidak adil, dll.
I: Istiqomah
Lakukan latihan mengatasi konflik ini dengan istiqomah. Silakan bekerja sama dengan pasangan dan komponen pengasuhan lain terutama dalam menerapkan teknik time out bila nanda tidak bisa dihentikan maksimal 3 kali teguran/peringatan yang kita sampaikan.
NG : MenNGadakan Time out
Time out dilakukan jika anak berkelahi tapi tidak bisa berhenti walaupun sudah diberi teguran. Berkelahi ini berbeda dengan berebutan mainan. Jika hanya berebutan mainan, kita bisa membuat konsekuensi selain time out, misalnya mainan yang membuat anak berebut kita ambil dengan penjelasan : “Sepertinya ada mainan ini membuat kalian rebut, jadi kita simpan saja. Jika memang mau memainkan bersama, dan tidak berebutan, silakan minta bunda untuk mengambilkan kembali”.. Berkelahi ini perlu time out karena perlu dihentian dengan cepat, karena perkelahian ini bisa membahayakan kedua anak yang berkelahi.
Alhamdulillah,sangat membantu saya dalam menangani anak2 anak yang masih membutuhkan perhatian, sebagai single parent, saya butuh informasi lebih banyak mengenai parenting ini, terutama masalah Sibling Rivalry, diantara 5 anak saya, trims!
BalasHapus