Misteri istana Cleopatra di dasar laut kian
terkuak. Dalam suatu misi penyelaman, Selasa 25 Mei 2010, tim ilmuwan mendapat
temuan-temuan penting di reruntuhan bangunan di bawah laut, yang diyakini
merupakan Kompleks istana dan Kuil Isis, tempat di mana ratu Mesir Kuno pernah
bertahta.
Reruntuhan itu berada di dasar laut sekitar
Pulau Anthirodos, yang terletak di dekat kota pelabuhan Alexandria, Mesir.
Barang-barang berharga dari reruntuhan istana itu, yang pertama kali ditemukan
pada 1996, akan dipamerkan di Amerika Serikat (AS) mulai awal Juni mendatang.
Para penyelam berenang di antara tumpukan batu
kapur yang tenggelam ke dasar laut akibat gempa bumi dan tsunami lebih dari
1.600 tahun lalu. Tim penyelam dari sejumlah negara ini susah payah menggali
salah satu situs arkeologi bawah laut paling kaya di dunia itu.
Mereka pun mengambil artifak-artifak
mengagumkan peninggalan era Cleopatra, yang dikenal sebagai dinasti terakhir
penguasa Mesir Kuno sebelum dijajah oleh Kekaisaran Romawi pada tahun 30
Sebelum Masehi (SM).
Menggunakan perangkat teknologi mutakhir, tim
mendeteksi reruntuhan banguan yang terkubur jauh di bawah sedimen sisa
pelabuhan. Akhirnya tim penyelam mengonfirmasi keakuratan deskripsi mengenai
kota Alexandria, yang ditinggalkan oleh para pakar geografi dan ahli sejarah
Yunani sekitar 2.000 tahun lalu.
Sejak awal 1990-an, survei topografi
memungkinkan tim peneliti yang dipimpin arkeolog bawah laut Prancis, Franck
Goddio, untuk menaklukkan pelabuhan Alexandria yang jarak pandangnya sangat
kurang. “Lokasi ini merupakan situs unik di dunia,” kata Goddio yang telah
melewatkan dua dekade untuk mencari kota yang hilang tersebut.
Eksplorasi ini membawa tim penyelam
mengunjungi kompleks istana dan kuil Isis. Di tempat itulah Cleopatra menjalin
hubungan asmara dengan jenderal Romawi, Markus Antonius (Mark Antony). Mereka
konon bunuh diri menyusul kekalahan Antonius dari mantan sekutunya, Oktavianus,
dalam Perang Saudara. Oktavianus kemudian tampil memimpin Romawi dengan nama
Kaisar Augustus.
Tim penyelam menemukan sejumlah tempat utama
dalam kehidupan dramatis pasangan Cleopatra-Antony, termasuk Timonium, tempat
di mana Antony menarik diri dari dunia luar setelah menelan kekalahan dari
Oktavianus. Bangunan tersebut belum rampung dikerjakan karena Antony terlanjur
bunuh diri.
Mereka juga menemukan batu berbentuk kepala
berukuran besar, yang diduga kuat sebagai Caesarion, putra Cleopatra dan
kekasihnya sebelum Antony, Julius Caesar. Tim juga menemukan dua patung sphinx
yang salah satu di antaranya kemungkinan merupakan gambaran ayah Cleopatra,
Ptolemy XII.
Penemuan di perairan Alexandria ini akan
dipamerkan di Franklin Institute, Philadelphia, Amerika Serikat (AS) dari 5
Juni hingga 2 Januari 2010 dalam pameran bertajuk “Cleopatra: The Search for
the Last Queen of Egypt”. Pameran kemudian akan berlanjut ke kota-kota lain di
Amerika Utara. Associated Press
Best Regarts,
Yudi Riswandy
www.goesmart.com