Pendidikan merupakan hal krusial di negara manapun termasuk
Indonesia. Pendidikan selalu dijadikan lahan riset untuk melakukan pengembangan
tentang pendidikan itu sendiri ke arah yang lebih baik. Berbagai aspek diteliti
termasuk sarana dan prasarana yang diyakini sangat menunjang bagi kelangsungan
kegiatan pendidikan di lapangan. Karena dengan berkembangnya pendidikan, maka
aspek lain dalam kehidupan pun akan menjadi baik.
Seiring dengan berkembangnya teknologi, pendidikan pun
berkolaborasi dengan aspek teknologi sebagai sarana pendukung sehingga
pendidikan memiliki perubahan baik dari segi yang negatif atau positif
tergantung pada pemanfaatan dan perawatan yang dilakukan. Salah satu
perkembangan teknologi yang kita kenal saat ini adalah internet. Internet yang
secara istilah merupakan hubungan antara komputer satu dengan komputer lainnya
yang terhubung di seluruh dunia menjadi alat komunikasi modern yang paling
digandrungi saat ini. Berbagai macam konten terdapat di internet. Semua orang
yang menggunakan internet dapat mengunggah dan mengunduh konten di internet
secara bebas.
Dalam bidang pendidikan, internet memberikan pengaruh besar,
dimana semua orang dapat menggali semua sumber ilmu yang dibutuhkan. Seperti
halnya mata uang, internet memiliki dua muka yang saling bertentangan satu sama
lainnya. Internet tidak hanya memberikan hal yang baik tetapi juga dapat
memberikan hal yang buruk. Terbukti dari bebasnya konten yang dapat diunduh
atau sekedar dilihat oleh para pengguna internet. Meskipun pada beberapa web
dan aplikasi internet terdapat filter yang menggunakan batasan usia, tapi tetap
saja orang yang menggunakannya dapat melakukan kecurangan dengan memasukan
identitas palsu dan masih dapat mengunduhnya. Penggunaan internet menjadi tidak
terkendali dan akhirnya merusak pendidikan karena yang diunduh tidak hanya
konten pendidikan tetapi juga konten lain seperti konten hiburan, dan konten
lainnya yang dapat merusak moral siswa, guru, dan orang banyak lainnya. Oleh
karena itu, internet dan kontennya yang terpenting, menjadi hal yang harus
diawasi.
Namun, bagaimana kita dapat mengawasi atau membatasi internet
yang sudah sangat besar? Bagaimana kita memfilter konten-konten yang berada di
dalamnya? Dan yang terpenting adalah bagaimana pendidikan tetap dapat berkembang
dengan dukungan yang optimal dalam hal ini mendapatkan sisi yang baik dari
internet dan kontennya sebagai sarana pendidikan?
Ini menjadi hal yang tidak mudah bagi para pelaku pendidikan
tapi sekali lagi ini menjadi riset dan objek yang harus dipikirkan dan dicari
jalan pemecahan masalahnya. Solusi harus dicapai, direncanakan dengan matang,
dan dilaksanakan dengan kontinyu di lapangan. Berdasarkan dengan regulasi yang
ada di Indonesia mengenai kebijakan dalam pendidikan, pemerintah Indonesia
memberlakukan desentralisasi pendidikan, dimana pemerintah daerah diberikan
wewenang untuk mengatur pendidikan di daerahnya masing-masing namun harus tetap
sesuai dengan standar yang diterapkan oleh pemerintah pusat. Hal ini memberikan
keuntungan berupa keleluasaan bagi pemerintah daerah untuk membangun
pendidikannya sendiri sesuai dengan kearifan lokalnya masing-masing namun tetap
memperhatikan dan meningkatkan standar nasional yang ada.
Salah satu kebijakan pemerintah daerah yang bisa dilakukan untuk
membangun pendidikan dengan pendayagunaan internet sebagai salah satu sarana
pendidikan adalah dengan membangun sebuah intranet yang tetap terhubung dengan
jaringan internet dunia namun dengan pengawasan yang ketat terhadap konten yang
masuk. Intranet sendiri adalah LAN dengan menggunakan standar komunikasi dan
fasilitas seperti halnya internet, dengan kata lain berinternet dalam area
lokal tertentu. Dalam hal ini pemerintah dapat membatasi daerah intranetnya
sebatas kota atau kabupaten yang menjadi cakupan wilayah pemerintahannya. Kota
atau kabupaten tersebut seperti membangun dunia mayanya sendiri.
Best Regarts,
Yudi.Riswandy,
www.goesmart.com