Jumat, 18 Juni 2010
Lima Budaya di Sekolah yang Patut Dikembangkan.
Segera bergabung di www.indi-smart.com
Oleh: Agus Sampurno
Sebuah sekolah yang baik mempunyai budaya yang menjadi ruh di dalamnya. Sekolah memang akan berjalan dengan adanya siswa dan guru serta administrator yang melayani jalannya operasional sekolah, tetapi tanpa ruh sekolah hanya akan terjerumus menjadi sebuah organisasi tanpa arah. Sebuah budaya sekolah yang berlangsung di sebuah sekolah bisa saja diterapkan di sekolah lain, sebaliknya tidak semua hal yang menjadi budaya di sebuah sekolah bisa diaplikasikan disekolah lain. Budaya sekolah yang bisa dirasakan oleh individu yang ada didalamnya akan menjelma menjadi iklim sekolah yang melingkupi dan menjadi dasar pijakan pengembangan sekolah.
Saya mencoba mengkategorikan budaya sekolah ini dalam beberapa kategori
Budaya Komunikasi dan interaksi.
* Guru tidak datang kepada kepala sekolah dengan hanya semata persoalan dan keluhan saja. Guru juga datang sambil membawa solusi.
* Orang tua siswa dan guru mudah bertemu dengan kepala sekolah. Bagi kepala sekolah, bersikap prosedural (seperti membuat janji sebelum bertemu dan lain sebagainya) memang penting, tapi jauh lebih penting mendengar dan mengarahkan serta memimpin di saat yang tepat.
* Sekolah memperlakukan sama guru lama dan guru baru. Guru lama mempunyai tanggung jawab untuk menjadikan guru baru mitra kerja yang setara, sambil ditingkatkan apa yang belum pas dari seorang guru baru. Guru baru menaruh hormat pada perasaan dan wibawa guru lama, dengan demikian keduanya mudah berkolaborasi dan bekerja sama.
* Siswa punya suara yang sama di sekolah, siswa bahkan dilibatkan dalam komite dan kepanitiaan untuk didengar aspirasinya.
* Semua jadwal pertemuan diberitahu minimal satu minggu sebelumnya, dan tertulis di staff morning bulletin. Pemberitahuan ini di ulang beberapa kali menjelang rapat. Dengan demikian tidak ada hal yang mendadak dalam budaya sekolah yang efektif.
* Konflik guru dengan guru, orang tua siswa dengan guru atau kepala sekolah dengan guru difasilitasi dengan adil dan menerapkan prinsip mencari solusi demi perbaikan ke depannya.
Budaya Komunitas Pembelajar
* Setiap guru dan semua elemen di sekolah punya kesempatan yang sama dalam menghadiri seminar atau workshop yang dibiayai sekolah sesuai dengan minat dan hubungan dengan pekerjaannya. Jika ada guru yang mendapat kesempatan untuk secara gratis menjadi peserta atau menjadi pembicara dalam sebuah acara seminar atau workshop professional guru, sepanjang hal tersebut tidak menggangu ritme pembagian tugas di sekolah dan di kelas, sekolah wajib membantu dan memngatur agar bisa terwujud.
* Setiap indvidu yang mendapat ilmu baru dalam acara workshop atau seminar guru di luar sekolah yang dibiayai sekolah, wajib membaginya di dalam sekolah. Perlu diingat bahwa keberangkatan individu tersebut juga dalam rangka bekerja dan bukan untuk sekedar lepas dari rutinitas sekolah atau malah bertamasya, untuk itu dengan membagi ilmunya di sekolah adalah juga bagian dari pekerjaan.
* Setiap guru punya kewajiban untuk berbagi dengan guru lainnya (tidak harus yang didapat dari luar sekolah saat workshop). Saat ada guru yang bersedia untuk berbagi dalam rapat atau pertemuan guru di sekolah, guru yang lain wajib mengapresiasi dan menghargai.
* Guru yang dipandang mampu, mesti siap jika diminta berbagi dihadapan orang tua siswa, tentunya semua materinya sudah dikonsultasikan dengan kepala sekolah.
Budaya Teliti
* Dalam hal surat menyurat misalnya, guru mesti menunjukkan dan meminta pendapat dari atasan dan rekan sekerja mengenai isi dan susunan bahasa sebuah surat yang akan dikirim ke luar sekolah. Utamanya jika isi surat tersebut membawa nama sekolah secara keseluruhan, dan tidak semua surat mesti didiskusikan dengan atasan, jika hanya memo biasa tidak menjadi masalah.
* Guru dan sekolah bersikap satu kata yaitu demi perbaikan mutu sikap dan pembelajaran siswa dihadapan orang tua siswa, ini berarti semua yang akan diinfokan kepada orang tua mesti disepakati, minimal dikomunikasikan dan dikonsultasikan terlebih dahulu.
Budaya Pembagian Tugas
* Alokasi pembagian tugas untuk guru, jam mengajar serta jam piket menjaga siswa di buat di umumkan dan dibuat menjelang tahun ajaran berakhir untuk di tahun ajaran berikutnya. Dengan demikian saat tahun ajaran baru mulai guru sudah tinggal melaksanakannya saja.
* Guru difasilitasi untuk bisa hadir, mendaftar dan ikut serta dalam kepanitiaan yang dibentuk di sekolah, baik yang ada hubungannya dengan akademis maupun event yang terjadi di sekolah
Budaya Menomorsatukan Siswa
* Semua elemen yang ada di sekolah, baik itu guru, kepala sekolah dan manajemen, sadar bahwa keberadaannya di sekolah karena ada siswa. Untuk itu semua rapat, pertemuan anggaran biaya sampai komitmen pribadi bermuara kepada peningkatan mutu belajar dan perilaku siswa.
Agus Sampurno
Educational Blogger | Educational Motivator | Teacher Professional
Development Program Facilitator | Global Jaya International School
Teacher Indonesia
+62-21- 745 - 7562 | +62-813 -155 - 90729 |
Senin, 14 Juni 2010
Kamis, 10 Juni 2010
Rabu, 09 Juni 2010
Telkom Speedy Rilis Paket Internet Edukasi
Segera bergabung di www.indi-smart.com
Telkom Speedy Rilis Paket Internet Edukasi
Dengan paket ini, pelanggan mendapatkan konten edukasi gratis Indismart selama dua bulan.
Senin, 31 Mei 2010, 15:17 WIB
Muhammad Chandrataruna
VIVAnews - Bersamaan dengan digelarnya Speedy Sport Championship 2010 di Balikpapan, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom), melalui divisi Telkom Speedy, kembali memperkenalkan program promo terbaru, yaitu Paket Edukasi Speedy.
Pada Paket Edukasi Speedy, pelanggan bisa mendapatkan konten edukasi gratis Indismart selama dua bulan...
Sebagai informasi, IndiSmart adalah website media belajar online yang bertujuan menciptakan nuansa belajar yang interaktif. Di dalamnya, Telkom menyuguhkan konten-konten pembelajaran yang bersifat animasi.
"Dengan konten yang interaktif dan penambahan berkala konten-konten baru setiap bulannya untuk setiap tingkat SD, SMP, dan SMA, diharapkan para siswa dapat lebih memahami pelajaran dengan lebih cepat. Berbagai pengembangan pun terus-menerus dilakukan untuk meningkatkan mutu dan kualitas konten," kata Vice President Public and Marketing Communication Telkom, Eddy Kurnia, di Jakarta, Senin 31 Mei 2010.
Eddy mengatakan, komunitas gamer dan pelajar merupakan salah satu target pasar bagi pemasaran Speedy. "Setidaknya, tahun ini, perseroan menargetkan 20 persen dari total pelanggan Speedy berasal dari segmen edukasi di samping komunitas game online," paparnya dalam siaran pers perseroan.
Hingga Januari 2010, jumlah pelanggan layanan Internet cepat Speedy mencapai hampir 1,2 juta SSL (Satuan Sambungan Layanan), atau meningkat 69,7 persen dibanding jumlah pelanggan yang diraihnya pada Januari 2009, yakni sekitar 683 ribu SSL.
Di sisi pendapatan, Speedy juga mencatat pertumbuhan sebesar 81 persen menjadi Rp 2,6 trilliun dari Rp 1,4 triliun pada 2008. Secara keseluruhan, pertumbuhan pendapatan data, Internet, dan layanan TI mengalami pertumbuhan dengan pencapaian sebesar 25,8 persen dari Rp 14,7 triliun menjadi Rp 18,5 triliun pada 2009.
"Dari 1,3 juta pelanggan Speedy di posisi April 2010, sekitar 450 ribu di antaranya berdomisili di Jabodetabek. Kami berharap jumlahnya dapat tumbuh signifikan di akhir 2010 nanti dengan jangkauan yang lebih luas," ujarnya. Saat ini, layanan Speedy sudah menjangkau tidak kurang dari 378 kota di seluruh Indonesia. (art)
Telkom Speedy Rilis Paket Internet Edukasi
Dengan paket ini, pelanggan mendapatkan konten edukasi gratis Indismart selama dua bulan.
Senin, 31 Mei 2010, 15:17 WIB
Muhammad Chandrataruna
VIVAnews - Bersamaan dengan digelarnya Speedy Sport Championship 2010 di Balikpapan, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom), melalui divisi Telkom Speedy, kembali memperkenalkan program promo terbaru, yaitu Paket Edukasi Speedy.
Pada Paket Edukasi Speedy, pelanggan bisa mendapatkan konten edukasi gratis Indismart selama dua bulan...
Sebagai informasi, IndiSmart adalah website media belajar online yang bertujuan menciptakan nuansa belajar yang interaktif. Di dalamnya, Telkom menyuguhkan konten-konten pembelajaran yang bersifat animasi.
"Dengan konten yang interaktif dan penambahan berkala konten-konten baru setiap bulannya untuk setiap tingkat SD, SMP, dan SMA, diharapkan para siswa dapat lebih memahami pelajaran dengan lebih cepat. Berbagai pengembangan pun terus-menerus dilakukan untuk meningkatkan mutu dan kualitas konten," kata Vice President Public and Marketing Communication Telkom, Eddy Kurnia, di Jakarta, Senin 31 Mei 2010.
Eddy mengatakan, komunitas gamer dan pelajar merupakan salah satu target pasar bagi pemasaran Speedy. "Setidaknya, tahun ini, perseroan menargetkan 20 persen dari total pelanggan Speedy berasal dari segmen edukasi di samping komunitas game online," paparnya dalam siaran pers perseroan.
Hingga Januari 2010, jumlah pelanggan layanan Internet cepat Speedy mencapai hampir 1,2 juta SSL (Satuan Sambungan Layanan), atau meningkat 69,7 persen dibanding jumlah pelanggan yang diraihnya pada Januari 2009, yakni sekitar 683 ribu SSL.
Di sisi pendapatan, Speedy juga mencatat pertumbuhan sebesar 81 persen menjadi Rp 2,6 trilliun dari Rp 1,4 triliun pada 2008. Secara keseluruhan, pertumbuhan pendapatan data, Internet, dan layanan TI mengalami pertumbuhan dengan pencapaian sebesar 25,8 persen dari Rp 14,7 triliun menjadi Rp 18,5 triliun pada 2009.
"Dari 1,3 juta pelanggan Speedy di posisi April 2010, sekitar 450 ribu di antaranya berdomisili di Jabodetabek. Kami berharap jumlahnya dapat tumbuh signifikan di akhir 2010 nanti dengan jangkauan yang lebih luas," ujarnya. Saat ini, layanan Speedy sudah menjangkau tidak kurang dari 378 kota di seluruh Indonesia. (art)
ESQ Luncurkan Training MCB untuk Anak
Segera bergabung di www.indi-smart.com
ESQ Luncurkan Training MCB untuk Anak
Senin, 24 Mei 2010 10:25:16 Berita Training
Joko Santoso
ESQ Leadership Center (ESQ LC) meluncurkan training MCB for Kids angkatan pertama bertema “Hero In Me”, Sabtu (22/5). Training lanjutan tingkat dua khusus bagi anak-anak ini diselenggarakan di Ruang Andalusia, Menara 165, Cilandak, Jakarta Selatan.
Dalam training selama satu hari ini, anak-anak diajak untuk mengenal lebih dekat kepada Tuhan dan Rasul-Nya, memaknai tujuan hidup mereka, lalu bagaimana mencapai tujuan hidup, kemudian diajak untuk menemukan cita-cita mulia yang diminatinya serta mengetahui alasan mengapa memiliki cita-cita tersebut.
Menumbuhkan cita-cita mulia pada anak sejak dini adalah hal yang sangat penting. Betapa banyak anak yang bingung dan gamang ketika akan meraih masa depannya kelak misalnya: mau memilih jurusan apa, mau kuliah di mana, mau jadi apa kelak. Dengan materi training ini anak-anak diberikan stimulasi untuk menemukan cita-cita mulianya dan ditumbuhkan motivasi untuk meraihnya.
“Training MCB for Kids benar-benar luar biasa, materinya lebih mengerucut atau fokus kepada misi anak, kemudian disampaikan dengan cara sederhana sehingga anak-anak dapat menangkap pesan yang disampaikan para trainer,” ungkap Filivhiena Andaluisa “Ucie” Faisol, orang tua peserta.
Ucie menyambut gembira adanya training tingkat dua bagi anak-anak ini, karena MCB for Kids dapat membantu anak-anak dalam membentuk karakter dan mengenal Allah serta Rasul-rasul-Nya. Anak-anak pun akan mengetahui tujuan hidup serta cita-cita mereka yang diiringi dengan visi-misi karena Allah SWT.
“Usai training ESQ Kids tingkat pertama, anak saya lebih peka terhadap lingkungan, rajin shalat, dan bisa diajak bekerja sama. Saya yakin dengan training seperti ini mereka akan menyadari bagaimana menjadi hamba Allah, menjadi manusia dan saya berharap ke depannya mereka dapat berbakti dan berguna untuk Allah, agama Islam, masyarakat, bangsa dan negara,” ucap alumni ESQ tingkat tiga (SCC) Bandung angkatan perdana.
Ibu dua anak yang kesehariannya sebagai Ketua Yayasan Lentera Budaya Bangsa Indonesia ini mengatakan, akan mengikutsertakan anak asuhnya dalam berbagai training ESQ. “Kami akan berkolaborasi dengan ESQ untuk membina anak asuh kami, karena yayasan kami bergerak dalam pengembangan SDM khusus anak-anak yatim,” terangnya.
Training ini diikuti sekitar 400 peserta yang datang dari berbagai wilayah di Indonesia, para peserta tampak begitu menikmati materi-materi yang diberikan oleh para trainer. Hal ini dikarenakan segala materi training dikemas dalam bentuk games-games seru, simulasi menarik, dan multimedia 3 dimensi yang atraktif bagi anak-anak.
Acara semakin semarak ketika Ary Ginanjar Agustian, penemu dan pencipta metode ESQ 165 hadir di tengah mereka. Ary pun mengajak para peserta untuk berdoa bersama dan mengenal sang pencipta serta mengetahui nilai-nilai kehidupan.
Ary berpesan kepada peserta untuk belajar dengan giat sebagai bakti kepada Allah, menyayangi adik dan kakak karena Allah, dan hormat pada orang tua karena Allah. Bila hal ini sudah dapat dilaksanakan, maka cita-cita harus dicapai juga semata-mata karena Allah. Acara ini ditutup dengan shalat berjamaah dan bershalawat bersama.
KOMENTAR PESERTA
San Ralph Jafnajwan Sahetapy:
Acaranya bagus, enak karena ada permainannya, saya pun senang ada di sini. Acara ini mengajarkan saya banyak ilmu, saya jadi tahu tentang agama Islam dan Tuhan kita adalah Allah.
Saya juga tahu kalau kita sholat berarti kita menghadap ke Allah, di rumah umi (ibu) mengajari saya tentang shalat dan membaca Iqra. Kalau ada acara ini lagi, saya akan datang untuk melihat karena seru.
Saya punya cita-cita menjadi diplomat, karena ingin menjadi pemimpin Indonesia yang menolong orang-orang miskin dan sebagai wakil Allah.
Marcelino Junior:
Acaranya enak, karena kita bisa kenal dan dekat sama Allah. Saya hobi main bola, sehingga saya mempunyai cita-cita sebagai pemain bola. Kalau saya jadi pemain bola, saya akan adil waktu oper-operan sama teman. Adil dalam membagi tugas dan adil dalam strategi.
Acaranya juga bagus karena banyak permainan, terus ada pelajaran agama Islam dan ilmu pengetahuan. Manfaat dari pelatihan ini mengajarkan saya untuk menjadi mandiri, saya jadi dekat dengan Allah dan saya akan terus dekat biar semakin cinta sama Allah.
Miftharizqa Raifananda Pratama:
Acaranya bagus karena seru. Saya diajarkan untuk kenal siapa Tuhan kita, kalau Tuhan saya adalah Allah. Kalau ingin dekat sama Allah kita harus shalat, jadi saya shalat untuk dekat sama Allah. Saya juga tahu tentang Nabi Muhammad, selain cinta sama Allah kita juga harus cinta sama Nabi.
Waktu di kelas saya disuruh menulis cita-cita dan alasan, mengapa pilih cita-cita itu. Tadi saya menulis cita-cita sebagai dokter, biar saya bisa mengobati orang-orang yang sakit. Saya juga punya cita-cita lain, cita-cita saya sebagai penyanyi biar bisa menghibur orang dan orang menjadi senang. (jos)
ESQ Luncurkan Training MCB untuk Anak
Senin, 24 Mei 2010 10:25:16 Berita Training
Joko Santoso
ESQ Leadership Center (ESQ LC) meluncurkan training MCB for Kids angkatan pertama bertema “Hero In Me”, Sabtu (22/5). Training lanjutan tingkat dua khusus bagi anak-anak ini diselenggarakan di Ruang Andalusia, Menara 165, Cilandak, Jakarta Selatan.
Dalam training selama satu hari ini, anak-anak diajak untuk mengenal lebih dekat kepada Tuhan dan Rasul-Nya, memaknai tujuan hidup mereka, lalu bagaimana mencapai tujuan hidup, kemudian diajak untuk menemukan cita-cita mulia yang diminatinya serta mengetahui alasan mengapa memiliki cita-cita tersebut.
Menumbuhkan cita-cita mulia pada anak sejak dini adalah hal yang sangat penting. Betapa banyak anak yang bingung dan gamang ketika akan meraih masa depannya kelak misalnya: mau memilih jurusan apa, mau kuliah di mana, mau jadi apa kelak. Dengan materi training ini anak-anak diberikan stimulasi untuk menemukan cita-cita mulianya dan ditumbuhkan motivasi untuk meraihnya.
“Training MCB for Kids benar-benar luar biasa, materinya lebih mengerucut atau fokus kepada misi anak, kemudian disampaikan dengan cara sederhana sehingga anak-anak dapat menangkap pesan yang disampaikan para trainer,” ungkap Filivhiena Andaluisa “Ucie” Faisol, orang tua peserta.
Ucie menyambut gembira adanya training tingkat dua bagi anak-anak ini, karena MCB for Kids dapat membantu anak-anak dalam membentuk karakter dan mengenal Allah serta Rasul-rasul-Nya. Anak-anak pun akan mengetahui tujuan hidup serta cita-cita mereka yang diiringi dengan visi-misi karena Allah SWT.
“Usai training ESQ Kids tingkat pertama, anak saya lebih peka terhadap lingkungan, rajin shalat, dan bisa diajak bekerja sama. Saya yakin dengan training seperti ini mereka akan menyadari bagaimana menjadi hamba Allah, menjadi manusia dan saya berharap ke depannya mereka dapat berbakti dan berguna untuk Allah, agama Islam, masyarakat, bangsa dan negara,” ucap alumni ESQ tingkat tiga (SCC) Bandung angkatan perdana.
Ibu dua anak yang kesehariannya sebagai Ketua Yayasan Lentera Budaya Bangsa Indonesia ini mengatakan, akan mengikutsertakan anak asuhnya dalam berbagai training ESQ. “Kami akan berkolaborasi dengan ESQ untuk membina anak asuh kami, karena yayasan kami bergerak dalam pengembangan SDM khusus anak-anak yatim,” terangnya.
Training ini diikuti sekitar 400 peserta yang datang dari berbagai wilayah di Indonesia, para peserta tampak begitu menikmati materi-materi yang diberikan oleh para trainer. Hal ini dikarenakan segala materi training dikemas dalam bentuk games-games seru, simulasi menarik, dan multimedia 3 dimensi yang atraktif bagi anak-anak.
Acara semakin semarak ketika Ary Ginanjar Agustian, penemu dan pencipta metode ESQ 165 hadir di tengah mereka. Ary pun mengajak para peserta untuk berdoa bersama dan mengenal sang pencipta serta mengetahui nilai-nilai kehidupan.
Ary berpesan kepada peserta untuk belajar dengan giat sebagai bakti kepada Allah, menyayangi adik dan kakak karena Allah, dan hormat pada orang tua karena Allah. Bila hal ini sudah dapat dilaksanakan, maka cita-cita harus dicapai juga semata-mata karena Allah. Acara ini ditutup dengan shalat berjamaah dan bershalawat bersama.
KOMENTAR PESERTA
San Ralph Jafnajwan Sahetapy:
Acaranya bagus, enak karena ada permainannya, saya pun senang ada di sini. Acara ini mengajarkan saya banyak ilmu, saya jadi tahu tentang agama Islam dan Tuhan kita adalah Allah.
Saya juga tahu kalau kita sholat berarti kita menghadap ke Allah, di rumah umi (ibu) mengajari saya tentang shalat dan membaca Iqra. Kalau ada acara ini lagi, saya akan datang untuk melihat karena seru.
Saya punya cita-cita menjadi diplomat, karena ingin menjadi pemimpin Indonesia yang menolong orang-orang miskin dan sebagai wakil Allah.
Marcelino Junior:
Acaranya enak, karena kita bisa kenal dan dekat sama Allah. Saya hobi main bola, sehingga saya mempunyai cita-cita sebagai pemain bola. Kalau saya jadi pemain bola, saya akan adil waktu oper-operan sama teman. Adil dalam membagi tugas dan adil dalam strategi.
Acaranya juga bagus karena banyak permainan, terus ada pelajaran agama Islam dan ilmu pengetahuan. Manfaat dari pelatihan ini mengajarkan saya untuk menjadi mandiri, saya jadi dekat dengan Allah dan saya akan terus dekat biar semakin cinta sama Allah.
Miftharizqa Raifananda Pratama:
Acaranya bagus karena seru. Saya diajarkan untuk kenal siapa Tuhan kita, kalau Tuhan saya adalah Allah. Kalau ingin dekat sama Allah kita harus shalat, jadi saya shalat untuk dekat sama Allah. Saya juga tahu tentang Nabi Muhammad, selain cinta sama Allah kita juga harus cinta sama Nabi.
Waktu di kelas saya disuruh menulis cita-cita dan alasan, mengapa pilih cita-cita itu. Tadi saya menulis cita-cita sebagai dokter, biar saya bisa mengobati orang-orang yang sakit. Saya juga punya cita-cita lain, cita-cita saya sebagai penyanyi biar bisa menghibur orang dan orang menjadi senang. (jos)
Buka BNI Tapenas GRATIS 1 tahun berlangganan Indismart!
Segera bergabung di www.indi-smart.com
Segera Hubungi Kantor BNI Terdekat!
BNI Tapenas, Tabungan Pendidikan Anak Sekolah yang memberikan kemudahan bagi anda yang mempersiapkan masa depan si buah hati, dengan lebih terencana, lebih pasti dan lebih terjangkau, juga manfaat asuransi yang menarik.
Nilai Lebih BNI Tapenas di antaranya;
- Lebih mudah dan lebih leluasa.
- Setoran bulanan sesuai dengan kemampuan anda, mulai dari Rp. 100 ribu – Rp. 5 Juta dipotong secara otomatis dari rekening BNI Taplus, Taplus Bisnis atau BNI Giro Anda.
- Setoran tambahan dapat disetorkan kapan saja.
- Jangka waktu yang Fleksibel 2 tahun – 18 tahun.
- Perlindungan asuransi jiwa plus asuransi kesehatan/ rawat inap.*
- Pelayanan di lebih dari 900 kantor cabang BNI.
- Pencantuman nama penerima manfaat di cover buku.
- Dapat dilakukan perpanjangan jangka waktu secara otomatis.
Lebih Menguntungkan
- Bunga kompetitif dan lebih tinggi dari bunga tabungan biasa.
- Manfaat asuransi hingga Rp. 800 juta/rekening tertanggung.
- Asuransi otomatis bebas premi.
Lebih Aman dan Pasti
- Jika terjadi resiko kematian atau cacat tetap total pada penabung
Maka setoran bulanan akan dilanjutkan oleh perusahaan asuransihingga saat jatuh tempo.
- Menabung secara disiplin sehingga persiapan dana untuk biaya pendidikan menjadi lebih pasti.
(* khusus asuransi plus II dan plus III)
* Syarat & ketentuan berlaku
Langganan:
Postingan (Atom)