foto Ibu Muslimah, Laskar pelangi, Belitung
Guru dikatakan Profesional jika :
1. Fleksibel
Dibutuhkan guru yang tidak kaku, luwes, dan dapat memahami kondisi anak didik, memahami cara belajar mereka, serta mampu mendekati anak didik melalui berbagai cara sesuai kecerdasan dan potensi masing-masing anak.
2. Optimis
Keyakinan yang tinggi akan kemampuan pribadi dan yakin akan perubahan anak didik ke arah yang lebih baik melalui proses interaksi guru-murid yang fun akan menumbuhkan karakter yang sama terhadap anak tersebut.
3. Respek
Rasa hormat yang senantiasa ditumbuhkan di depan anak didik akan dapat memacu mereka untuk lebih cepat tidak sekadar memahami pelajaran, namun juga pemahaman yang menyeluruh tentang berbagai hal yang dipelajarinya.
4. Cekatan
Anak-anak berkarakter dinamis, aktif, eksploratif, dan penuh inisiatif. Kondisi ini perlu di imbangi oleh Anda sebagai pengajarnya sehingga Anda mampu bertindak sesuai kondisi yang ada.
5. Humoris
Menjadi guru killer? Anak-anak malah takut kepada Anda dan tidak mau belajar. Meskipun setiap orang mempunyai sifat humoris, sifat ini dituntut untuk dimiliki seorang pengajar. Karena pada umumnya, anak-anak suka sekali dengan proses belajar yang menyenangkan, termasuk dibumbui dengan humor. Secara tidak langsung, hal tersebut dapat membantu mengaktifkan kinerja otak kanan mereka.
6. Inspiratif
Meskipun ada panduan kurikulum yang mengharuskan peserta didik mengikutnya, guru harus dapat menemukan banyak ide dari hal-hal baru dan lebih memahami informasi-informasi pengetahuan yang disampaikan gurunya.
7. Lembut
Dimanapun, guru yang bersikap kasar, kaku, atau emosional, biasanya mengakibatkan dampak buruk bagi peserta didiknya, dan sering tidak berhasil dalam proses mengajar kepada anak didik. Pengaruh kesabaran, kelembutan, dan rasa kasing sayang akan lebih efektif dalam proses belajar mengajar dan lebih memudahkan munculnya solusi atas berbagai masalah yang muncul.
8. Disiplin
Disiplin disini tidak hanya soal ketepatan waktu, tapi mencakup bebagai hal lain. Sehingga, guru mampu menjadi teladan kedisplinan tanpa harus sering mengatakan tentang pentingnya disiplin. Contoh, disiplin dalam waktu, menyimpan barang, belajar dan sebagainya. Dengan demikian, akan timbul pemahaman yang kuat pada anak didik tentang pentingnya hidup disiplin.
9. Responsif
Ciri guru yang profesional antara lain cepat tanggap terhadap perubahan-perubahan yang terjadi, baik pada anak didik, budaya, sosial, ilmu pengetahuan maupun teknologi, dll.
10. Empatik
Setiap anak mempunyai karakter yang berbeda-beda, cara belajar dan proses peneriamaan, serta pemahaman terhadap pelajaran pun berbeda-beda. Oleh karena itu, seorang guru dituntut mempunyai kesabaran lebih dalam memahami keberagaman tersebut sehingga bisa lebih memahami kebutuhan-kebutuhan belajar mereka.
11. Nge-friend
Jangan membuat jarak yang lebar dengan anak didik hanya karena posisi Anda sebagai guru. Jika kita dapat menjadi teman mereka akan menghasilkan emosi yang lebih kuat daripada sekadar hubungan guru-murid. Sehingga, anak-anak akan lebih mudah beradaptasi dalam menerima pelajaran dan bersosialisasi dengan lingkungannya.
Sumber: http://musasimughir.co.cc/?p=18
Tentang Penulis
Moch. Mughir adalah nama yang diberikan oleh pasangan Muslimin T dan S. Khuma’iyah. Saya lahir 35 tahun yang lalu tepatnya 8 Pebruari 1975 di sebuah dusun kecil Kedung Peluk, Candi, Sidoarjo. Sejak kecil saya sudah membantu ortu untuk mengajar mengaji di Masjid Da’wah. Sebuah masjid kecil yang jama’ahnyapun sedikit, tetapi kegiatannya luarbiasa banyaknya. Hampir tiap hari selesai shalat Maghrib tidak pernah sepi dari pengajian , baik anak-anak maupun orang dewasa. Dari Kebiasaan itulah akhirnya ditahun 1997 saya mulai mengajar di Madarasah Dininyah Penatarsewu Tanggulangin sampai 2004, yang sekarang menjadi Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah 2 Tanggulangin. Saya belajar S1 di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, mengambil jurusan Pendidikan Agama Islam dan lulus tahun 1999. Di tahun 1999 saya juga mulai mengajar di SMP Muhammadiyah 1 Sidoarjo dan Nopember 2000 diangkat menjadi Guru Tetap Yayasan samapai sekarang (2010). Pengalaman di SMP Muhammadiyah 1 Sidoarjo,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar