Ditulis oleh : Sumardiono
Email: aar@rumahinspirasi.com
Anak-anak memiliki sudut pandang yang tak selalu sama dengan orang dewasa. Jika kita dapat melihat sudut pandang anak, itu akan meningkatkan efektivitas komunikasi kita dengan mereka. Dalam konteks belajar, itu juga akan membuat kita bisa memberikan pendekatan yang tepat untuk membuat mereka menikmati hari-harinya dan senang belajar.
1. Anak tertarik dengan nyata
Salah satu minat terbesar anak adalah hal-hal yang dilakukan orangtua/orang dewasa. Anak tertarik dengan mobil, komputer, gadget, sepatu, benda-benda dan kegiatan yang dilakukan oleh orang dewasa. Mereka juga tertarik dengan benda nyata, bukan benda imitasi atau pura-pura. Jika bisa melakukan seperti yang dilakukan oleh orangtua, mereka akan melakukannya.
Oleh karena itu, sebenarnya kita tak perlu mencari-cari mainan untuk mereka. Jika memungkinkan dan aman, benda-benda nyata yang ada di sekitar adalah alat main sekaligus belajar yang sangat menyenangkan buat anak.
2. Anak melihat sisi fun
Orangtua biasanya melihat sebuah materi dilihat dari penting atau tidaknya materi itu. Sementara itu, anak tak terlalu mengerti tentang hal itu. Anak melihat segala sesuatu berdasarkan sisi fun; apakah sesuatu itu menarik dan asyik buatnya.
Kalau orangtua bisa mengkomunikasikan sisi menarik/asyik dari sebuah hal hingga anak dapat melihat sudut pandang itu, anak pasti akan mempelajari/ melakukan hal yang dikatakan orangtua; sekalipun hal/materi itu mungkin dianggap sulit oleh orang dewasa.
Sebaliknya, komunikasi orangtua yang hanya menekankan pada tingkat kepentingan tapi tak mampu menghadirkan sisi fun bisa dipastikan akan menerima resistensi, bahkan penolakan dari anak.
3. Anak ingin terlibat
Jika memungkinkan, anak ingin terlibat pada hal-hal yang dilakukan orang dewasa, seperti mengendarai motor/mobil, menghidupkan televisi, memasak, memainkan komputer, dan hal-hal lain yang dilakukan orangtua.
Jika orangtua memberikan kesempatan anak untuk terlibat, itu akan membangun kebanggaan dan kepercayaan diri mereka. Mereka akan merasa besar, berharga, dan bisa melakukan hal-hal seperti orang dewasa.
4. Anak senang ditemani
Ketika anak melakukan kegiatan, mereka merasa bahagia kalau orangtua terlibat dan ikut serta berkegiatan bersama mereka. Keterlibatan (engagement) itu penting dan lebih berharga daripada sekedar instruksi. Dengan ikut keterlibatan orangtua, anak merasa bahwa kegiatannya itu penting dan asyik.
Keterlibatan itu beragam bentuknya, mulai membantu menyiapkan sarana, mengikuti proses, bekerja bersama, serta memberikan umpan balik kepada anak. Kunci kekuatan dari keterlibatan orangtua adalah dilakukan dengan sepenuh hati, bukan basa-basi dan berpura-pura saja.
Dengan mengetahui sudut pandang anak dan menggunakannya secara baik, itu akan menciptakan keuntungan bersama bagi orangtua dan anak.
Sumber: http://rumahinspirasi.com/homeschooling/sudut-pandang-anak-tentang-belajar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar