Oleh: Arshindy Amaliza Nuradi
Kemajuan teknologi pada era globalisasi saat ini memungkinkan setiap orang mendapatkan kemudahan dalam berkomunikasi. Seseorang dapat berhubungan dengan orang lain tanpa terkendala jarak. Salah satu teknologi yang memberikan kemudahan itu adalah internet. Seperti yang sudah kita ketahui, internet adalah sistem global dari seluruh jaringan komputer yang saling terhubung melingkupi seluruh dunia. Internet membantu kita untuk berkomunikasi dengan orang-orang yang jaraknya sangat jauh dan tentunya dengan biaya yang sangat murah dibandingkan dengan fasilitas komunikasi lain seperti misalnya telepon atau televisi. Penggunaan internet juga relatif mudah, apalagi dengan banyaknya fiture-fiture jejaring pertemanan seperti Facebook, Twitter, dan lain-lain menjadikan internet sangat digandrungi berbagai kalangan dan berbagai usia.
Berbagai keuntungan bisa didapatkan lewat internet, tidak hanya kemudahan dalam berkomunikasi, pengguna internet juga dapat mengakses informasi-informasi yang diinginkan melalui berbagai situs yang tersedia. Misalnya informasi mengenai berita terkini, pendidikan, agama, dan berbagai pengetahuan lainnya. Akan tetapi, bila tidak dilandasi dengan niat pemanfaatan yang baik, internet juga dapat memberikan pengaruh negatif. Sebagai contoh, informasi-informasi yang dicari justru informasi sesat misalnya situs-situs porno. Ironisnya, kalangan yang tidak dapat mengoptimalkan internet dengan baik adalah kalangan remaja yang umumnya dalam masa pencarian jati diri. Menggunakan internet dengan tujuan yang salah tentunya dapat membentuk pribadi yang kurang baik pula pada remaja-remaja ini.
Berdasarkan hasil riset Yahoo! yang dilakukan di Indonesia, kalangan remaja usia pelajar antara 15 sampai 19 tahun mendominasi pengguna internet di Indonesia hingga 64 persen dari pengguna internet di Indonesia. Survei itu mengatakan dominasi penggunaan layanan online adalah pada e-mail (59%), instant messaging (59%), social networking (58%), penggunaan search engine (56%), serta memainkan game online (35%).
Data yang cukup mencengangkan melihat para pelajar yang menjadi mayoritas pengguna internet justru kurang dapat mengoptimalkan fungsi internet. Umumnya mereka hanya menggunakan internet untuk berkomunikasi dengan teman-temannya lewat jeraring sosial atau bermain game online. Mereka sering menghabiskan waktu berjam-jam untuk itu. Padahal, seperti yang kita ketahui, tugas utama pelajar adalah belajar. Bukan berarti para pendidik dan para orang tua menjadi melarang mereka menggunakan internet, bergaul lewat jejaring sosial atau hiburan game online sesekali memang diperlukan supaya mereka tidak jenuh dengan pelajarannya di sekolah, tetapi akan lebih baik bila porsinya dikurangi.
Para pendidik dan orang tua dapat mengarahkan mereka untuk lebih mengoptimalkan fungsi internet yang positif seperti misalnya mengajak mereka mencari informasi-informasi yang berkaitan dengan materi sekolah atau meng-update informasi-informasi terkini supaya pengetahuan mereka bertambah luas. Cara ini akan lebih memberikan manfaat dari penggunaan internet bagi mereka. Mengajak pelajar belajar dengan mengikuti perkembangan zaman akan lebih menarik bagi mereka, karena pada dasarnya mereka merupakan generasi yang ‘melek teknologi’. Jadi, cara belajar yang ditawarkanpun harus menarik dan sesuai.
Belajar lewat internet akan lebih memudahkan para pelajar karena dalam situs-situs tertentu tersedia fitur-fitur lengkap yang menunjang materi pelajaran. Bahkan, pada salah satu konten pembelajaran online yang saya ketahui yaitu Indimart E-Learning, sudah dilengkapi dengan animasi edukasi yang sesuai dengan mata pelajaran masing-masing. Disini para pelajar dapat belajar sambil bermain karena kontennya yang sangat menarik. Mereka dapat memilih materi pelajaran yang diinginkan kemudian melihat visual bergeraknya. Belajar dengan melihat contoh visual bergerak akan lebih mudah dipahami dibandingkan dengan hanya melihat gambarnya dan ulasan materi yang panjang dan rumit dari buku.
Dari yang saya tahu, Indismart merupakan website yang diperuntukkan sebagai media belajar online. Bertujuan untuk menciptakan nuansa belajar yang menarik dan interaktif, melalui konten-konten pembelajaran yang bersifat animasi dan terbentuknya komunitas online untuk berbagi informasi. Konten pembelajaran online Indismart E-Learning ini dapat dioptmalkan oleh para pelajar mulai dari SD, SMP, hingga SMA. Tidak hanya untuk pelajar, para pendidik dan orang tua juga dapat menggunakannya untuk turut membimbing mereka.
Membuka situs-situs seperti ini, pelajar dapat memanfaatkan secara maksimal kegunaan internet dari segi yang positif. Para pendidik dan orang tua juga harus ikut serta agar dapat memantau perkembangan mereka sehingga mereka tidak akan berani membuka situs-situs yang negatif. Mudah-mudahan dengan adanya situs-situs dengan konten edukasi online seperti ini dapat membantu para pelajar Indonesia untuk lebih mengoptimalkan manfaat positif dari internet.
Arshindy adalah Mahasiswi Fakultas Ilmu Komunikasi Unpad, Bandung, Jawa Barat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar