Oleh: Heriyanto Nurcahyo (Guru SMA Negeri 1 Glenmore Banyuwangi)
Keberhasilan dan kegagalan proses belajar mengajar di kelas
banyak ditentukan oleh kemampuan untuk membangun penghubung diantara kedua
proses tersebut.Meski proses belajar mengajar merupakan dua hal yang berbeda,
kita dituntut untuk menggapai keberhasilan keduanya secara bersamaan.Dan salah
satu upaya terbaik untuk menggapai keduanya adalah membangun emosi positif
melalui cerita di awal pembelajaran. Emosi positif adalah keadaan dimana
pembelajaran mampu menghadirkan suasana ceria (joy),ketertarikan (interest),
kepuasan atau kelegaan (contentment) dan love (cinta atau kasih sayang).
Learning is most
effective when it’s fun memberi kita landasan yang sangat penting dalam
pembelajaran.Menyenangkan adalah kondisi dimana anak didik terbebas dari rasa
tertekan, tidak berdaya,putus asa serta bentuk tekanan psikologsi
lainnya.Kondisi ini sejalan dengan syarat utama bekerjanya otak secara
maksimal:keadaan yang menyenangkan.
Dave Meir dalam
bukunya The Accelerated Learning Hand book(2000) merumuskan Keadaan yang
menyenangkan ini lebih pada suasana hati yang positif semisal bangkitnya
minat,adanya keterlibatan penuh,serta terciptanya makna dan nilai yang
membahagiakan. Kegembiraan belajar seringkali merupakan penentu utama kualitas
dan kuantitas belajar yang dapat terjadi.
Lebih jauh dia
menyatakan bahwa emosi berpengaruh besar pada kualitas dan kuantitas
belajar.Emosi yang positif dapat mempercepat proses belajar dan mencapai hasil
belajar yang lebih baik, sebaliknya emosi yang negatif dapat memperlambat
belajar atau bahkan menghentikannya sama sekali.
Oleh karena itu,
pembelajaran yang berhasil haruslah dimulai dengan menciptakan emosi positif
pada diri pembelajar. Untuk menciptakan emosi positif pada diri siswa dapat
dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya adalah dengan menciptakan
lingkungan belajar yang menyenangkan dan dengan penciptaan kegembiraan belajar
Kegembiraan belajar
sebagai suasana hati yang positif (emosi positif) dapat tercipta melalui
berbagai macam kegiatan yang kreatif. Kegiatan kreatif yang dapat meggugah
munculya emosi positif diataranya adalah kegiatan-kegiatan pelepas stress.Salah
satu kegiatan pelepas stress yang bisa dilakukan untuk meggugah munculya
perasaan (emosi) positif adalah pemberian cerita di awal pembelajaran.
CERITA SEBAGAI PEMBUKAAN YANG BERKESAN
Salah satu kekuatan penting dalam proses belajar mengajar adalah keterkaitan emosional guru dengan siswa Sebuah cerita yang kita sampaikan di awal pembelajaran akan memiliki kesan yang mendalam bagi anak didik.Kesan yang mucul dari cerita yang disampaikan juga akan membantu proses pembelajaran dan penyampaian materi selanjutya.Disamping itu,cerita juga mampu mengaktifkan seluruh perasaan yang positif pada sang pemberi cerita (guru).
Kondisi tersebut diatas memudahkan baik anak didik maupun guru dalam membangun interaksi pembelajaran yang baik.Tidak adanya sekat psikologis diantara guru dan anak didik akan memungkinkan terjadinya pembelajaran yang nyaman, tanpa tekanan dan memberi ruang yang luas bagi murid untuk mengeksplorasi diri dan pengetahuan yang didapatnya.
Salah satu kekuatan penting dalam proses belajar mengajar adalah keterkaitan emosional guru dengan siswa Sebuah cerita yang kita sampaikan di awal pembelajaran akan memiliki kesan yang mendalam bagi anak didik.Kesan yang mucul dari cerita yang disampaikan juga akan membantu proses pembelajaran dan penyampaian materi selanjutya.Disamping itu,cerita juga mampu mengaktifkan seluruh perasaan yang positif pada sang pemberi cerita (guru).
Kondisi tersebut diatas memudahkan baik anak didik maupun guru dalam membangun interaksi pembelajaran yang baik.Tidak adanya sekat psikologis diantara guru dan anak didik akan memungkinkan terjadinya pembelajaran yang nyaman, tanpa tekanan dan memberi ruang yang luas bagi murid untuk mengeksplorasi diri dan pengetahuan yang didapatnya.
BERI CERITA YANG MENGINSPIRASI
Adalah David MC
Celland – seorang psikolog social – yang tertarik untuk mengetahui kaitan
cerita dengan mental positif. Dari hasil penelitiannya, dia mendapati bahwa
negara yang memiliki cerita yang menggugah munculnya sikap positif (N-Ach)
berpengaruh sangat besar terhadap kemajuan bangsanya kelak dikemudian hari.
Cerita inspiratif juga
bisa dijadikan sarana membangun motivasi anak didik. Anak didik akan dapat
belajar dari cerita-cerita yang disampaikan oleh guru.Baik belajar tentang
kearifan, keberanian maupun hikmah-hikmah yang lainnya.Dan yang lebih penting
adalah bahwa cerita mampu mempengaruhi karakter anak didik. Modalitas inilah
yang nantinya akan bermuara pada mental dan sikap positif anak didik.Baik saat
mengikuti pembelajaran maupun ketika mereka dihadapkan pada kehidupan nyata.
Best Regarts,
Yudi Riswandy,
www,goesmart.com
Semoga semua guru di Indonesia membaca tulisan ini, sehingga tidak ada lagi guru yang asal ngajar, asal nyampein pelajaran, asal dapat gaji,asal kepsek senang, basic pendidikannya asal S1, asal masih keluarga besar kepsek atau yayasan, dan segala 'asal' lainnya,semoga menjadi pembawa perubahan,aammiinn!
BalasHapus