Rabu, 25 Agustus 2010

Promo Berkah Ramadhan dari Indismart

Segera bergabung di www.indi-smart.com





Kabar gembira, sebagai bentuk penghargaan kami kepada masyarakat Indonesia atas antusiasmenya bergabung dengan Indismart, kami menggelar promo Berkah Ramadhan. Dalam promo ini, setiap 5 orang pendaftar bersamaan/kolektif, pendaftar akan mendapatkan 10 akun Indismart.  Dengan mengikuti paket ini, Anda telah berhemat 50%. Promo ini berlaku hingga Kamis, 2 September 2010.


Terdapat dua cara untuk memanfaatkan promo ini: pertama, melalui cara transfer, dan kedua melalui pembelian voucher. Dengan promo ini, Anda hanya mengeluarkan Rp 330.000.- dari yang seharusnya Rp 660.000.- untuk mendapatkan 10 akun Indismart selama setahun penuh. Untuk pemesanan dan informasi, silakan hubungi 022 71294696. Promo ini terbatas bagi 50 pendaftar pertama paket Berkah Ramadlan.


Segeralah bergabung! Ramadhan lebih seru dengan Indismart! Ngabuburit jadi lebih bermanfaat! Indismart, hadiah terbaik untuk pelajar… www.indi-smart.com

Sabtu, 21 Agustus 2010

Mengajak Anak Berpikir Saat Membaca

Segera bergabung di www.indi-smart.com, dan dapatkan ratusan konten pembelajaran online interaktif untuk pelajar.


by em





diambil dari www.orgsites.com

Beberapa teman mengaku kebingungan saat membacakan buku untuk anaknya. Selain tidak biasa, mereka juga menanyakan bagaimana cara membacakan buku yang benar untuk anak-anak. Seperti mendongeng, membacakan buku pun tidak mempunyai teori yang pasti. Teori tentang membacakan buku untuk anak lebih berkaitan dengan efek kegiatan membaca itu sendiri. Membacakan buku merupakan keterampilan teknis yang apabila sering kita lakukan, maka semakin pandailah kita. Kalaupun ada artikel berisi tips-tips membacakan buku untuk anak, penerapannya bergantung pada berbagai hal yang berhubungan dengan situasi dan kondisi, seperti usia dan karakter anak, jenis buku, dan lain sebagainya.

Teknik membacakan buku untuk anak dikenal dengan sebutan Read Aloud. Teknik ini meminta orang dewasa untuk membacakan buku dengan bersuara pada anak-anak. Read Aloud percaya bahwa awalnya anak-anak mencerap kata-kata melalui pendengaran. Dalam Read Aloud, anak-anak dikenalkan pada bahasa tulisan (yang dilisankan) sebelum akhirnya mereka bisa membaca tulisan itu sendiri. Buku menjadi prasyarat utama ketika hendak melakukan Read Aloud. Oleh karena itu, semakin sering kita melakukan Read Aloud semakin besarlah minat anak untuk membaca buku.

Beberapa penelitian mengungkapkan, Read Aloud dapat mengembangkan kemampuan anak  dalam berbahasa. Read Aloud dianggap sebagai cara paling baik untuk mempersiapkan anak belajar membaca dan menjaga minatnya dalam membaca. Dengan Read Aloud kita juga mengajak anak mengenal elemen-elemen cerita seperti karakter, plot, dan melakukan prediksi. Selain itu, membacakan buku kepada anak juga dapat mempererat ikatan emosional antara orang tua dan anaknya. Ketika kita membacakan buku kepada anak, pada dasarnya kita juga sedang berbagi petualangan bersama mereka.

Melakukan Read Aloud bukan hal yang mahal dan susah. Modalnya  cukup rasa cinta kita untuk berbagi kesenangan membaca kepada anak. Namun, memang seringkali orang dewasa tidak percaya diri dalam melakukannya. Kalau Anda pernah menonton film Despicable Me, Anda pasti ingat dengan adegan di mana Gru, tokoh utama yang jahat, terpaksa membacakan buku kepada 3 anak yang diadopsinya. Cara Gru membacakan tidak menarik sekali, namun anak-anak tetap antusias dengan isi buku itu. Dari sini kita harus bisa yakin bahwa anak-anak di manapun sebenarnya senang mendengarkan cerita.

Lalu bagaimana cara membacakan buku kepada anak? Pakailah gaya Anda. Tidak harus memiliki bakat khusus pendongeng seperti mengubah suara atau membuat bermacam mimik. Kalau memang Anda memilikinya, itu akan menjadi nilai tambah. Selama suara dan intonasi yang Anda lakukan jelas, anak-anak akan dengan senang hati mendengarkannya. Pilih buku yang sesuai dengan usia anak, lihat apakah kata-kata dalam buku itu bisa dipahami anak seusianya.

Karena tujuan Read Aloud adalah mengenalkan bahasa teks pada anak, sepanjang Read Aloud sebaiknya kita juga menunjuk kata-kata yang sedang kita bacakan kepada anak. Dengan begitu anak-anak paham bahwa setiap kata yang kita bacakan memiliki simbol yang merepresentasikannya. Inilah yang akhirnya mendorong anak untuk ingin segera bisa membaca dan mempelajari huruf-huruf di buku tersebut.

Usai membacakan buku adalah waktu yang tepat untuk mendiskusikan isi buku bersama anak. Sebelum membaca sebaiknya kita membaca dulu isi buku tersebut sehingga kita dapat memilih apa yang akan kita diskusikan.

Nah, kalau Anda sudah melakukan Read Aloud, jangan lupa juga melakukan Think Aloud. Apakah gerangan itu? Ketika kita membaca sesungguhnya kita juga melakukan kegiatan berpikir. Kita mengaitkan, mempertanyakan, memprediksi, membayangkan, menilai, dan menyimpulkan apa yang sedang kita baca. Dengan begitu kita memahami dan memberi makna pada bacaan.

Think Aloud adalah teknik memverbalkan atau melisankan pikiran yang melintas ketika kita sedang membaca. Teknik ini penting untuk memberi contoh kepada anak-anak bagaimana cara berpikir sepanjang membaca buku sehingga mereka dapat melakukannya saat mereka membaca secara independen. Seperti Read Aloud, kita juga menggunakan suara saat membacakan buku. Namun, di sela-sela pembacaan kita memberi komentar kepada isi buku yang sedang dibaca. Tidak perlu meminta respon dari anak-anak ketika Anda melakukan Think Aloud. Anak-anak hanya perlu melihat bagaimana kita berpikir saat membaca dengan memperhatikan komentar-komentar kita dan memberi kesimpulan di akhir bacaan.

Seperti halnya Read Aloud, Think Aloud pun tidak sulit untuk dilakukan karena kita sudah punya modal dalam diri kita, yaitu berpikir. Pertama, bacalah terlebih dahulu buku yang hendak dibacakan. Perkirakan bagian mana saja yang akan dikomentari. Beri tanda dengan menempelkan post it pada bagian cerita yang hendak Anda komentari. Setelah membaca, lihat kembali apakah post it telah menempel pada bagian yang benar-benar Anda akan komentari dan apakah komentar yang akan diberikan cukup memberi kemampuan berpikir yang tepat pada anak. Berikut beberapa strategi berpikir yang dapat gunakan untuk melakukan Think Aloud:
Kaitkan isi bacaan dengan kehidupan nyata. Misal, apabila ada adegan gempa bumi dalam sebuah cerita, kita bisa berkomentar, “Aku juga pernah mengalami gempa bumi, rasanya bumi bergetar dan membuatku pusing.” Kalimat lain yang dapat digunakan antara lain, “Aku jadi ingat dengan…,” “Ingat tidak, kita kan pernah mengalami hal yang sama saat…”, atau “Di Indonesia tidak ada musim salju, tapi kita punya…”
Menebak atau memprediksi isi bacaan selanjutnya. Misal, ketika bacaan menjelaskan tentang sebuah negeri,  kita berkomentar, “Aku jadi ingin tahu siapa saja yang hidup di negeri ajaib ini.” Beberapa kalimat yang dapat digunakan antara lain, “Aku rasa aku tahu apa yang akan terjadi kemudian, sepertinya…,” “Dia akan mengalami masalah apabila…,” atau “Aku rasa dia akan belajar tentang…”
Membayangkan atau menggambarkan isi bacaan. Misalnya dengan berkomentar, “Duh, aku bisa membayangkan bagaimana malunya sang raja berjalan tanpa pakaian.” Beberapa kalimat yang bisa digunakan antara lain, “Walaupun tidak ada dalam gambar, aku bisa tahu bahwa…,” “Aku bisa merasakan bagaimana…,” “Ini membuatku takut ketika…,” atau “Sebentar, aku rasa aku bisa mencium…”
Memberi kesimpulan pada bacaan. Misalnya dengan berkomentar “Aku rasa seharusnya dia merasa bersalah karena mencuri kue itu dari kawannya”. Kalimat lain yang dapat digunakan antara lain: “sejauh ini aku belajar tentang…”, “Aku tidak tahu alasannya, tapi aku kira….”, atau “Sejauh ini, bagian paling menari adalah …”.
Mempertanyakan isi bacaan. Misalnya dengan berkomentar, “Aku jadi ingin tahu mengapa mereka berkelahi.” Kalimat lain yang dapat digunakan antara lain, “Aku jadi ingin tahu apa maksudnya…,” “Sangat tidak masuk akal saat…,” atau “Coba aku baca lagi, rasanya aneh sekali bahwa…”
Memberi penilaian terhadap isi bacaan, Misalnya dengan berkomentar, “Aku sangat suka bagaimana penulis menggambarkan kuenya. Lucu sekali.” Kalimat lain yang dapat digunakan antara lain, “Bagian paling menarik dari cerita ini adalah…,” “Yang tidak aku suka dari buku ini adalah…,” “Sangat menyenangkan mengetahui bahwa…” atau “Seandainya aku…” .

Strategi-strategi di atas merupakan contoh, Anda bisa mengembangkannya sesuai dengan cara berpikir Anda sendiri. Yang pasti, anak akan belajar dari apa yang kita lakukan pada mereka. Satu kutipan dari Center for the Improvement of Early Reading Achievement (CIERA) mudah-mudahan bisa mengingatkan, “one of the ways in which students become fluent readers is by listening to good models of fluent reading“. Kalau kita ingin anak kita memiliki kemampuan membaca yang baik, kita pun harus menunjukkan diri sebagai pembaca yang baik.

sumber: http://omemdisini.com/mengajak-anak-berpikir-saat-membaca/

Selasa, 10 Agustus 2010

Ciri-Ciri Guru Profesional

Segera bergabung di www.indi-smart.com


foto Ibu Muslimah, Laskar pelangi, Belitung


Guru dikatakan  Profesional  jika :

1. Fleksibel

Dibutuhkan guru yang tidak kaku, luwes, dan dapat memahami kondisi anak didik, memahami cara belajar mereka, serta mampu mendekati anak didik melalui berbagai cara sesuai kecerdasan dan potensi masing-masing anak.

2. Optimis

Keyakinan yang tinggi akan kemampuan pribadi dan yakin akan perubahan anak didik ke arah yang lebih baik melalui proses interaksi guru-murid yang fun akan menumbuhkan karakter yang sama terhadap anak tersebut.



3. Respek

Rasa hormat yang senantiasa ditumbuhkan di depan anak didik akan dapat memacu mereka untuk lebih cepat tidak sekadar memahami pelajaran, namun juga pemahaman yang menyeluruh tentang berbagai hal yang dipelajarinya.

4. Cekatan

Anak-anak berkarakter dinamis, aktif, eksploratif, dan penuh inisiatif. Kondisi ini perlu di imbangi oleh Anda sebagai pengajarnya sehingga Anda mampu bertindak sesuai kondisi yang ada.



5. Humoris

Menjadi guru killer? Anak-anak malah takut kepada Anda dan tidak mau belajar. Meskipun setiap orang mempunyai sifat humoris, sifat ini dituntut untuk dimiliki seorang pengajar. Karena pada umumnya, anak-anak suka sekali dengan proses belajar yang menyenangkan, termasuk dibumbui dengan humor. Secara tidak langsung, hal tersebut dapat membantu mengaktifkan kinerja otak kanan mereka.

6. Inspiratif

Meskipun ada panduan kurikulum yang mengharuskan peserta didik mengikutnya, guru harus dapat menemukan banyak ide dari hal-hal baru dan lebih memahami informasi-informasi pengetahuan yang disampaikan gurunya.



7. Lembut

Dimanapun, guru yang bersikap kasar, kaku, atau emosional, biasanya mengakibatkan dampak buruk bagi peserta didiknya, dan sering tidak berhasil dalam proses mengajar kepada anak didik. Pengaruh kesabaran, kelembutan, dan rasa kasing sayang akan lebih efektif dalam proses belajar mengajar dan lebih memudahkan munculnya solusi atas berbagai masalah yang muncul.

8. Disiplin

Disiplin disini tidak hanya soal ketepatan waktu, tapi mencakup bebagai hal lain. Sehingga, guru mampu menjadi teladan kedisplinan tanpa harus sering mengatakan tentang pentingnya disiplin. Contoh, disiplin dalam waktu, menyimpan barang, belajar dan sebagainya. Dengan demikian, akan timbul pemahaman yang kuat pada anak didik tentang pentingnya hidup disiplin.



9. Responsif

Ciri guru yang profesional antara lain cepat tanggap terhadap perubahan-perubahan yang terjadi, baik pada anak didik, budaya, sosial, ilmu pengetahuan maupun teknologi, dll.

10. Empatik

Setiap anak mempunyai karakter yang berbeda-beda, cara belajar dan proses  peneriamaan, serta pemahaman terhadap pelajaran pun berbeda-beda.  Oleh karena itu, seorang guru dituntut mempunyai kesabaran lebih dalam memahami keberagaman tersebut sehingga bisa lebih memahami kebutuhan-kebutuhan belajar mereka.

11. Nge-friend

Jangan membuat jarak yang lebar dengan anak didik hanya karena posisi Anda sebagai guru. Jika kita dapat menjadi teman mereka akan menghasilkan emosi yang lebih kuat daripada sekadar hubungan guru-murid. Sehingga, anak-anak akan lebih mudah beradaptasi dalam menerima pelajaran dan bersosialisasi dengan lingkungannya.


Tentang Penulis
Moch. Mughir adalah nama yang diberikan oleh pasangan Muslimin T dan S. Khuma’iyah. Saya lahir 35 tahun yang lalu tepatnya 8 Pebruari 1975 di sebuah dusun kecil Kedung Peluk, Candi, Sidoarjo. Sejak kecil saya sudah membantu ortu untuk mengajar mengaji di Masjid Da’wah. Sebuah masjid kecil yang jama’ahnyapun sedikit, tetapi kegiatannya luarbiasa banyaknya. Hampir tiap hari selesai shalat Maghrib tidak pernah sepi dari pengajian , baik anak-anak maupun orang dewasa. Dari Kebiasaan itulah akhirnya ditahun 1997 saya mulai mengajar di Madarasah Dininyah Penatarsewu Tanggulangin sampai 2004, yang sekarang menjadi Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah 2 Tanggulangin. Saya belajar S1 di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, mengambil jurusan Pendidikan Agama Islam dan lulus tahun 1999. Di tahun 1999 saya juga mulai mengajar di SMP Muhammadiyah 1 Sidoarjo dan Nopember 2000 diangkat menjadi Guru Tetap Yayasan samapai sekarang (2010). Pengalaman di SMP Muhammadiyah 1 Sidoarjo, 

Senin, 09 Agustus 2010

11 Aturan Dasar Membesarkan Anak oleh Nanny Stella

Segera bergabung di www.indi-smart.com





Ditulis oleh: Hendro Ismoyo Jati


KOMPAS.com รข€“ Penonton setia acara Nanny 911 pasti tak asing dengan nama Nanny Stella. Acara ini memiliki banyak penonton karena para nanny yang terlibat harus membantu keluarga tersebut mencapai kerja sama dan mengubah kekacauan menjadi ketenangan hanya dalam waktu 7 hari.

Beberapa waktu lalu, Nanny Stella mengunjungi Jakarta untuk berbagi 11 aturan dasar (11 Commandments) dalam membesarkan anak. Aturan-aturan ini ia buat bersama salah seorang sahabatnya, Nanny Deb, yang juga ikut dalam acara tersebut. Pengalamannya selama kurang lebih 15 tahun dalam mengasuh anak, ditambah pendidikannya selama 2 tahun di National Nursery Education Board membuatnya percaya diri untuk menerbitkan 11 aturan dasar ini. Menurutnya, aturan dasar ini lintas usia, lintas negara, tidak situasional, tidak emosional, absolut, dan dibuat untuk menghindari tindakan-tindakan buruk yang bisa saja terjadi di masa mendatang.

Berikut adalah 11 aturan tersebut, yang disampaikan Nanny Stella dalam seminarnya di JITEC, Mangga Dua Square, Jakarta, Sabtu (7/12/09) lalu.

1. Bersikap konsisten
Tidak artinya tidak. Ya, artinya ya. Jika Anda ingin memberlakukan ‘timeout’ kepada anak Anda, lakukanlah. Jangan berhenti atau membatalkan hal tersebut hanya karena ada gangguan.

2. Setiap tindakan punya konsekuensi
Tingkah laku yang baik mendapat imbalan. Tingkah laku buruk mendapat hukuman. Berikan penjelasan jika memang ada imbalan untuk sesuatu yang baik yang ia lakukan, atau hukuman jika ia melakukan kesalahan. Misal, Anda sekeluarga akan berlibur ke tempat liburan yang menyenangkan jika anak bisa meraih angka bagus di rapor. Atau, jika malas belajar, ia akan tinggal kelas.

3. Katakan seperti apa yang Anda inginkan
Berpikirlah sebelum bicara, atau rasakan akibatnya. Jika si anak pernah melanggar perintah Anda, maka hukumannya pun harus jelas, dan Anda harus melakukan hukuman tersebut. Jika Anda melanggar sistem ganjaran Anda sendiri, maka si anak akan terbiasa mengabaikan hukuman yang Anda tetapkan untuk hal-hal lain. Bersiaplah, karena hal ini akan berujung pada pembangkangan.



4. Orangtua bekerja sama sebagai satu tim
Kalau Anda dan pasangan tidak saling setuju dalam satu hal, anak Anda tidak akan tahu siapa yang harus ia dengarkan. Hasilnya, ia tak akan mendengarkan siapa pun. Ini tak hanya berlaku untuk Anda dan pasangan saja, tetapi juga untuk semua orang yang berada di tempat Anda membesarkan si anak. Entah itu pengasuh, ibu-ayah, kakek-nenek, paman-bibi, semua yang terlibat dengan si anak. Jangan sampai ada yang memiliki kata-kata yang saling bertolak belakang, karena anak bisa bingung dan malah berakibat buruk baginya.

5. Jangan berjanji jika tak bisa ditepati
Kalau Anda menjanjikan sesuatu kepada si anak, pastikan janji tersebut terpenuhi. Jika Anda tak pasti bisa memberikan janji tersebut kepada anak, lebih baik jangan dikatakan. Karena ingkar janji bisa jadi hal yang sangat menyakitkan untuk anak.

6. Dengarkan anak-anak Anda
Akui perasaan mereka. Katakan, ‘Ibu mengerti’, tapi ucapkan dengan sungguh-sungguh, lalu luangkan waktu untuk benar-benar mendengarkan Anda. Karena mereka butuh orang yang bisa dan mau mendengarkan keluh-kesah mereka. Jika mereka bersandar kepada orang yang salah, hasilnya bisa menjadi hal yang tak benar untuknya. Cobalah untuk menjadi sahabat mereka dan dengarkan apa yang mereka rasakan. Rasakan nikmatnya menjadi orang terdekat yang mengerti mereka.



7. Tentukan rutinitas
Rutinitas membuat anak Anda merasa aman dan memberi struktur terhadap waktu yang mereka miliki. Namun tak selalu berarti harus mengikuti jadwal sesuai jam. “Rutinitas itu penting, agar anak-anak jadi tahu apa yang akan mereka lakukan selanjutnya. Tak perlu berdasarkan jam, berdasarkan rutinitas juga bisa. Dengan demikian mereka belajar keteraturan. Misalnya, usai bermain di sore hari, mereka mandi, makan malam, sikat gigi, cuci kaki, lalu tidur,” ujar Nanny Stella.

8. Rasa hormat berlaku dua arah
Kalau Anda tidak menghormati anak Anda, mereka tidak akan menghormati Anda. Hukumnya “perlakukan orang lain seperti Anda ingin diperlakukan”. Menghormati mereka dengan memberikan apa yang menjadi hak mereka tanpa menunda, juga mendengarkan apa yang mereka ingin katakan.

9.Penguatan positif lebih baik dari penguatan negatif
Sanjungan, pujian, dan kebanggaan jauh lebih bermanfaat daripada bersikap nyinyir, negatif, dan mengacuhkan. Lebih baik mengucapkan penguatan positif kepadanya untuk menyampaikan maksud Anda, bukan menunjuk ke suatu kata sifat yang melabeli. Misalnya, “Mama senang sekali melihat usaha kamu meningkatkan nilai Matematika kamu” lebih baik ketimbang, “Kamu pintar. Nilai Matematika kamu sudah naik 1 angka di rapor”. Ketika Anda melabeli suatu titik, ia akan berhenti di sana dan tidak berusaha untuk berkembang.



10. Tingkah laku adalah hal yang universal
Tingkah laku yang baik diterima oleh siapa pun. Contohkan padanya untuk mengucapkan “terima kasih, tolong, atau maaf” kepada orang-orang yang bersinggungan. Di mana pun, sopan-santun selalu diperlukan. Ajarkan tata krama kepadanya lewat tindakan Anda. Anak seperti kaset kosong yang merekam apa pun yang mereka lihat dari orang-orang, atau apa yang ia saksikan. Maka, berikan contoh terbaik kepadanya.

11. Definisikan peran Anda sebagai orangtua
Bukan tugas Anda untuk membuat anak menempel pada Anda. Tugas Anda adalah mempersiapkan anak untuk menghadapi dunia luar, dan membiarkannya menjadi diri sendiri. Jangan selalu menempel dan membantunya mengerjakan segala hal. Sesekali ia pun harus belajar menghadapi rasa sakit hati, rasa gagal, juga rasa tak mampu. Ini penting agar ia bisa mencari jalan untuk mengatasi keterbatasannya.

Ditulis oleh: Hendro Ismoyo Jati
SEKOLAH HIGH SCOPE INDONESIA

Tips Menemani Anak Belajar

Segera bergabung di www.indi-smart.com





Mungkin anda benar-benar sangat sibuk. Tapi cobalah luangkan waktu dengan anak atau orang yang anda kasihi. Temanilah mereka belajar. Menemani belajar kan tidak harus memahami benar pelajaran si anak (meskipun kalau anda bisa mengikuti pelajarannya, akan sangat bagus…). Bagaimana mungkin, menemani anak belajar tapi tidak memahami pelajarannya?.

Cara anda menemani belajar sebetulnya cukup simpel kok, seharusnya semua orangtua bisa melakukannya. Anda cuma perlu banyak bertanya tentang pelajaran si anak. Artinya di sini posisi anda memang bukan mengajarkan, tapi justru ada di posisi “murid” yang ingin mengetahui ilmu baru. Seharusnya ini mudah, kan?. Mungkin tidak semua orang bisa menjawab, tapi semua orang kan bisa bertanya. Waktu kita kecil kita banyak bertanya. Anda cuma perlu mengulangi kegiatan-kegiatan itu sesekali.

Apa sih manfaatnya bertanya?, dan bertanya yang seperti apa?, mungkin itu yang pertama terlintas di pikiran kita. Padahal untuk bertanya, anda tidak harus pusing-pusing kok. Tanya saja pertanyaan-pertanyaan dasar terkait materi yang sedang anak anda pelajari. Sederhana saja, enggak perlu “terlalu intelek” lah…

Manfaat dari kegiatan bertanya tentu untuk mengetahui sejauh mana pemahaman anak anda tentang yang ia baca/pelajari. Anda percaya tidak, bahwa tidak semua orang yang membaca itu sebenarnya paham yang ia baca (bahkan kalau orang itu terlihat sangat serius). Mungkin saja sih, anak anda paham, tapi belum tentu ia bisa menceritakan kembali tentang apa yang ia baca/pelajari. Kenapa begitu? Karena tidak semua dari kita diajari cara-cara untuk menyimpan suatu informasi. Jarang dari kita yang dilatih untuk bisa mengoptimalkan kemampuan dalam mengingat informasi. Padahal ini penting. Orang yang daya ingatnya terlatih dengan baik, tentu akan dapat menceritakan sesuatu yang ia pernah baca.pelajari.

Jadi mulai deh, anda amati anak anda. Kalau sekarang ia sedang belajar sejarah, misalnya. Tanya saja pertanyaan-pertanyaan dasar. Tentang sejarah apa?. Siapa tokoh-tokoh dalam sejarah itu?, kapan sih itu terjadi?. Apa yang paling menarik (anak anda sukai) dari sejarah itu?. Di mana sih peristiwa sejarah itu terjadi?. Apa penyebabnya sehingga sejarah itu bisa terjadi?.-

Kalau anda benar-benar malas, dan tidak punya waktu untuk meneliti apakah jawaban anak anda benar atau tidak-anda juga tidak perlu melakukannya, kok. Cukup anda perhatikan saja. Biasanya anak-anak itu jujur. Kalau mereka tidak tahu, mereka akan membuka kembali buku mereka. Jarang sekali mereka sampai berbohong dengan jawabannya mereka. Nah kegiatan anda untuk sering bertanya itu-nantinya akan mendorong mereka untuk lebih berkonsentrasi tentang apa yang mereka baca/pelajari.


sumber: http://manemonik.com/2010/08/tips-menemani-anak-belajar/

Jumat, 06 Agustus 2010

Hidrosfer, satu dari ratusan konten Indismart.wmv



Segera bergabung di www.indi-smart.com

Selasa, 27 Juli 2010

332 Judul Konten Indismart hingga 16 Juli 2010

Segera bergabung di www.indi-smart.com


1.                  Mengenal Angka
2.                  Mencocokkan angka
3.                  Menghitung Jumlah Benda
4.                  Pengurangan
5.                  Menentukan Lama Waktu
6.                  Bilangan Cacah 1 sampai 5
7.                  Bangun Ruang         
8.                  Bangun Datar Sederhana
9.                  Bilangan Cacah 6 sampai 20
10.               Penjumlahan dan Pengurangan sampai 2 angka
11.               Penjumlahan dan Pengurangan sampai 20 angka
12.               Membaca dan Menentukan Tanda Waktu
13.               Bagian-Bagian Tubuh
14.               Fungsi Tubuh
15.               Kebutuhan Tubuh
16.               Kebiasaan Sehat
17.               Lingkungan Sehat dan Tidak Sehat
18.               Ciri-Ciri Benda
19.               Kegunaan Benda
20.               Merawat Lingkungan
21.               Gerak Benda
22.               Benda dapat Berubah Bentuk       
23.               Bumi
24.               Energi
25.               Pakaian
26.               Matahari,Bulan dan bintang
27.               Cuaca
28.               Pengaruh cuaca dalam kehidupan
29.               Perkalian
30.               Pembagian
31.               Pengukuran Panjang Benda
32.               Menentukan Nilai Tempat Penjumlahan dan Pengurangan
33.               Bilangan dan Membandingkan Bilangan
34.               Membedakan Panjang Benda
35.               Bangun Datar
36.               Pengukuran Berat
37.               Mengukur Berat
38.               Energi Bunyi
39.               Bagian-Bagian Hewan
40.               Guna Cahaya Matahari
41.               Suara-Suara Hewan
42.               Pertumbuhan Hewan
43.               Melindungi Diri dari Panas Matahari
44.               Gerak Semu
45.               Sumber Energi Listrik
46.               Tempat Hidup Hewan dan Tumbuhan
47.               Cara Hewan Bergerak
48.               Menentukan Garis Bilangan
49.               Perhitungan Uang
50.               Mengenal Jam
51.               Alat Ukur Berat
52.               Pengukuran Alat Ukur Waktu
53.               Pengukuran Alat Ukur Panjang
54.               Keliling dan Luas Persegi dan Persegi Panjang
55.               Uang                   
56.               Pecahan
57.               Bangun Datar
58.               Pengenalan Hari
59.               Ciri dan Kebutuhan Makhluk Hidup
60.               Lingkungan Kita
61.               Benda dan Sifatnya
62.               Penggolongan Tumbuhan
63.               Bumi dan Alam Semesta
64.               Pelestarian Sumber Daya Alam
65.               Lingkungan
66.               Penggolongan Hewan
67.               Energi Gerak Benda
68.               Perubahan Sifat Benda
69.               Mengurutkan Bilangan
70.               Keliling dan Luas Bangun Datar
71.               Kelipatan dan Faktor
72.               Bilangan Pecahan I
73.               Bilangan Pecahan II
74.               Bilangan Romawi
75.               Fungsi Rangka Manusia
76.               Bagian-Bagian Tumbuhan
77.               Fungsi Alat Indera
78.               Perubahan Wujud Benda
79.               Penggolongan Hewan Berdasarkan Makanan
80.               Sumber-Sumber Makanan
81.               Macam-Macam Daur Hidup pada Makhluk Hidup
82.               Energi Alternatif
83.               Gaya dan Gerak
84.               Energi Panas
85.               Sifat, Wujud dan Kegunaan Benda
86.               Hub SDA Lingkungan, Teknologi dan Masyarakat
87.               Hubungan Sesama Makhluk Hidup dan antara Makhluk Hidup dengan Lingkungannya
88.               Gaya-gaya yang Terdapat di Alam
89.               Perubahan Lingkungan dan Pengaruhnya terhadap Lingkungan
90.               Perubahan Penampakan Bumi dan Langit
91.               Keragaman kenampakan alam
92.               Mengenal Peta
93.               Animals
94.               Greeting and Introductions
95.               Alphabets and Numbers
96.               Colours
97.               Fruit and Vegetables
98.               Counting
99.               Satuan Ukuran (Jarak)
100.           Kecepatan & Menentukan Kecepatan
101.           Waktu
102.           Luas Trapesium dan Layang-Layang
103.           Operasi Hitung Pecahan I
104.           Operasi Hitung Pecahan II
105.           Volume Kubus dan Balok
106.           Satuan Ukuran(Sudut)
107.           Cara Tumbuhan Membuat Makanan
108.           Sifat Bahan Penyusun Benda
109.           Alat-Alat Optik(Kamera)
110.           Alat-Alat Optik(Mata)
111.           Sifat-Sifat Cahaya
112.           Alat Pernapasan Manusia
113.           Pembuatan Makanan pada Tumbuhan Hijau
114.           Pengaruh Gaya Thd Bentuk & Gerak Benda
115.           Sistem Pencernaan pd Manusia
116.           Air
117.           Pertumbuhan Kacang Hijau
118.           Penyesuaian Diri Makhluk Hidup I(Adaptasi Hewan)
119.           Penyesuaian Diri Makhluk Hidup II
120.           Penyesuaian Diri Makhluk Hidup III
121.           Peristiwa Alam
122.           Perkembangbiakan Hewan
123.           Pesawat Sederhana
124.           Benda dan Sifatnya
125.           Perubahan Sifat Benda
126.           Perubahan pada Makhluk Hidup
127.           Pengaruh Energi dalam Kehidupan
128.           Struktur Bumi
129.           Peninggalan sejarah Hindu Buddha Islam
130.           My Family
131.           Foods and Drinks
132.           My Body
133.           My Pretty Clothes
134.           My Lovely House
135.           At School
136.           Volume Prisma Segitiga dan Tabung
137.           Operasi Hitung Pecahan I
138.           Debit
139.           Operasi Hitung Pecahan II
140.           Pengolahan Data
141.           Ciri Khusus pada Kelelawar
142.           Perkembangbiakan pada Manusia
143.           Perkembangbiakan pada Tumbuhan(Generatif)
144.           Termos Sebagai Alat Penghantar Panas
145.           Pemanfaatan Benda Penghantar Panas(hair dryer)
146.           Kemampuan Benda Menghantarkan Panas (isolator- konduktor)
147.           Perkembangbiakan pada Tumbuhan(Cangkok)
148.           Perkembangbiakan pada Tumbuhan (Sambung)
149.           Tumbuhan yang Terancam Punah
150.           Hewan yang Terancam Punah
151.           Pentingnya Pelestarian Makhluk Hidup (Tebak Asal Makhluk Hidup)
152.           Pemanfaatan Hewan dan Tumbuhan
153.           Ciri Khusus pada Beberapa Tumbuhan(Tumbuhan Pemakan Serangga)
154.           Ciri Khusus pada Beberapa Tumbuhan(Kaktus)
155.           Ciri Khusus pada Beberapa Hewan(Cecak)
156.           Aktivitas Manusia Terhadap Keseimbangan Lingkungan
157.           Perkembangbiakan Manusia
158.           Energi Listrik
159.           Gaya dan Gerak
160.           Penghematan Energi
161.           Tata Surya
162.           Keseimbangan Lingkungan
163.           Gerakan Bumi dan Bulan
164.           Benua-Benua di Dunia
165.           33 Provinsi Indonesia: Pulau Sumatera
166.           33 Provinsi Indonesia: Maluku Papua Sulawesi
167.           33 Provinsi Indonesia: Pulau Kalimantan, Pulau Jawa, dan Pulau Nusa Tenggara
168.           Days
169.           Describing People
170.           Let's Do Sport
171.           My Classroom
172.           My Grandfather's Farm
173.           Please Turn on The Light
174.           Professions
175.           What Are They Doing?
176.           Bilangan Dimensi 3
177.           Pencerminan
178.           Archimedes
179.           Bidang Miring
180.           Katrol Majemuk
181.           Katrol Tetap
182.           Kecepatan Misil
183.           Lift
184.           Momentum
185.           Pengukuran
186.           Roda Bergandar
187.           Tuas
188.           Besaran
189.           Pengukuran dan Besaran Pokok
190.           Adhesi dan Kohesi
191.           Pengertian Suhu
192.           Termometer
193.           Sifat Asam, Basa, dan Garam
194.           Indikator Asam-Basa
195.           Tingkat Keasaman dan Kebasaan
196.           Senyawa
197.           Unsur
198.           Campuran
199.           Sifat-sifat unsur, senyawa dan campuran
200.           Massa Jenis
201.           Wujud Zat
202.           Pemuaian Zat Padat
203.           Pemuaian Zat Cair
204.           Pemuaian Zat Gas
205.           Pengertian Kalor
206.           Gerak Benda
207.           Pengaruh Suhu dan Ukuran Materi terhadap Kecepatan
208.           Persamaan Reaksi Kimia
209.           Anomali Air
210.           Gejala Alam, Ilmu Biologi, dan Prosedur Ilmiah
211.           Keselamatan Kerja dalam Pengukuran
212.           Mengenal Gejala Alam Biologi
213.           Ciri-Ciri Makhluk Hidup
214.           Gunung Berapi
215.           Jenis Batuan
216.           Lapisan-Lapisan Atmosfer
217.           Angin dan Hujan
218.           Lahir dan Berkembangnya Islam
219.           Jagad Raya
220.           Sungai
221.           Describing Things I
222.           Do You Agree
223.           Greetings
224.           I am sure
225.           Introduction
226.           My Opinion
227.           Earth Is Round
228.           How To Make It
229.           I Don’t Like It
230.           Can You Come to My Party Tonight?
231.           Thank you very much
232.           Bejana Berhubungan
233.           Cermin
234.           Gerhana
235.           Archimedes
236.           Hukum Pascal
237.           Lensa
238.           Pencerminan
239.           Refraksi
240.           Tekanan Hidrostatis
241.           Materi Optik
242.           Samudra dunia
243.           Lingkungan Hidup
244.           Fotosintesis
245.           Sistem Gerak Manusia
246.           Tahapan Perkembangan Manusia
247.           Struktur dan Fungsi Organ Tumbuhan
248.           Sistem Pernapasan Manusia
249.           Gerak pada Tumbuhan
250.           I Sent You a Letter
251.           I Want To Go There
252.           He is the Artist
253.           I was Watching Television
254.           My Holiday Was Fun!
255.           Would You LIke It?
256.           Listrik
257.           Magnet
258.           Tata Surya
259.           Sistem Ekskresi
260.           Bioteknologi
261.           Pewarisan Sifat
262.           Sistem Koordinasi Manusia
263.           Bioteknologi Pangan
264.           Sistem Reproduksi Manusia
265.           Sistem Ekskresi pada Manusia
266.           ASEAN
267.           Ayunan sederhana (I)
268.           Ayunan sederhana (II)
269.           Gaya Gravitasi
270.           Gerak Harmonik Pada Pegas
271.           Katrol
272.           Pegas
273.           Penjumlahan Vektor
274.           Peluruhan Inti
275.           Penjumlahan & Pengurangan Vektor
276.           Perkalian Vektor
277.           Besaran-Besaran Gerak
278.           Gerak Lurus
279.           Gerak Vertikal
280.           Vektor Kecepatan Gerak dalam Bidang Datar
281.           Gerak Jatuh Bebas
282.           Besaran & Satuan
283.           Vektor & Skalar
284.           Pengukuran
285.           Dimensi
286.           Angka Penting
287.           Gerak Melingkar Beraturan
288.           Besaran-besaran gerak melingkar
289.           Gerak Melingkar Berubah Beraturan
290.           Diagram gaya
291.           Pemantulan Cahaya
292.           Penerapan Hukum Newton
293.           Alat-Alat Optik
294.           Pembiasan Cahaya
295.           Pemahaman Tentang Kalor
296.           Listrik Dinamis
297.           Hukum-hukum Newton tentang Gerak
298.           Biologi sebagai Ilmu
299.           Protista
300.           Virus
301.           Bakteri
302.           Klasifikasi Makhluk Hidup
303.           Konsep Geografi
304.           Objek Studi Geografi
305.           Tektonisme / Sejarah Bumi
306.           Hidrosfer
307.           Efek Doppler
308.           Gerak Harmonik Sederhana
309.           Gelombang Transversal
310.           Hukum Archimedes
311.           Hukum Newton
312.           Perpindahan, Kecepatan, dan Percepatan
313.           Perubahan Kalor
314.           Suhu dan Kalor
315.           Dinamika Gerak
316.           Gelombang Elektromagnetik
317.           Elastisitas dan Getaran
318.           Kinematika Gerak
319.           Unit Vektor
320.           Bioma
321.           Perpaduan unsur
322.           Pemantulan Gelombang
323.           Peluruhan radioaktif
324.           Hukum Pascal
325.           Hukum Newton
326.           Gaya Coloumb
327.           Fluks Magnetik
328.           Gaya pada 2 Kawat Sejajar Berarus
329.           Gaya Coloumb antara Dua Muatan
330.           Gaya Lorentz
331.           Gerak Harmonik Pada Ayunan Sederhana
332.           Pusat-Pusat Pertumbuhan

Permainan untuk Balita Anda (klik play, pilih lagu di kiri, lalu tekan sembarang tuts)