Ilmu
pengetahuan memang menakjubkan. Mampu menyibak beragam misteri kehidupan.
Mencari energi alternatif, mengobati penyakit, menjelajah antariksa, bahkan
menciptakan mahluk hidup buatan. Semua keajaiban sains itu membuat kita
terheran-heran.
Tapi tidak semua misteri kehidupan bisa dipecahkan. Masih banyak fenomena lain yang belum dapat terjawab oleh ilmu pengetahuan. Livescience.Con mencatat ada 10 fenomena yang hingga kini belum dapat dijelaskan secara ilmiah. Apa saja itu? Mari kita simak. Siapa tahu Anda mau menambahkannya.
Regards,
Yudi.R
www.goesmart.com
|
Kamis, 18 April 2013
10 Fenomena yang Tak Dapat Dijelaskan oleh Sains
Segera bergabung di www.goesmart.com, dan dapatkan ratusan konten pendidikan online interaktif untuk pelajar.
Label:
animasi,
belajar,
goesmart,
guru,
indismart,
jejaring sosial pendidikan,
konten,
konten pelajaran,
murid,
pembelajaran,
pendidikan,
pengajar,
peserta,
siswa,
teknologi
Rabu, 17 April 2013
Menjadikan Blog Sebagai Ladang Bisnis
Segera bergabung di www.goesmart.com, dan dapatkan ratusan konten pendidikan online interaktif untuk pelajar.
Blogging tidak hanya
dilakukan sekedar untuk menuliskan sebuah cerita untuk dishare dengan orang
banyak, namun kegiatan ini bisa bermetamorfose menjadi sebuah media yang bisa
dipergunakan untuk kepentingan ekonomi. Ada banyak sekali kegiatan dunia
online yang bisa digarap untuk sekedar mendapatkan tambahan uang saku atau
secara serius dipergunakan untuk memperbesar dunia bisnis yang digeluti. Nah,
yang menarik untuk dipikirkan adalah apakah kita sudah melirik blogging sebagai media untuk kepentingan bisnis?
Mengapa
blog menjadi sebuah media yang potential untuk mendapatkan tambahan uang saku?
Di bawah ini beberapa catatan pribadi saya:
1. Perilaku masyarakat modern
Kemajuan
teknologi (baca: internet) yang semakin murah dan terjangkau juga harga
perangkat yang terhubung dengan internet seperti smartphone dan tablet yang
semakin murah, membuat perubahan dalam perilaku masyarakat ketika mencari
sebuah informasi. Dengan berbekal sebuah telpon pintar (smartphone) serasa
dunia dalam genggaman.
Saya sendiri selalu mengandalkan search engine seperti
Google untuk mencari sebuah informasi yang saya perlukan baik informasi umum
ataupun informasi khusus seperti jualan online. Cukup
dengan mengetikan sebuah kata kunci, Google akan menghadirkan banyak sekali
informasi yang tersebar di dunia maya. Coba dibayangkan, jika kebetulan
informasi yang diklik oleh user adalah blog kita, tentu ini menjadi sesuatu
yang sangat bermanfaat apalagi blog kita berisi informasi yang bersifat
promotif. Selama blog kita online, selama itu pula informasi yang kita upload
di blog akan diakses oleh user.
2. Hubungan Langsung Antar Penjual dan Pembeli
Blog
sebagian besar dikelola oleh perorangan sehingga user bisa langsung
berkomunikasi dengan pihak penjual atau pemilik blog secara langsung. Misalnya,
jika seseorang memiliki usaha jual beli online, maka dia bisa bisa menuliskan
aktifitas jual beli online yang digelutinya sehingga blognya tidak hanya berisi
informasi seputar dunia jual beli online tetapi juga mengenalkan bisnisnya
kepada masyarkat luas.
Saya
pribadi terkesan dengan seseorang yang mengelola sebuah blog seputar perbaikan
AC mobil. Kebetulan saat itu saya sedang online untuk mencari informasi
perbaikan AC mobil di wilayah Jogja. Tanpa disadari saya menemukan sebuah blog
yang berisi seputar perawatan AC mobil. Saya terkesan dengan cara dia
menguraikan secara rincin seputar AC mobil. Setelah membaca blog tersebut, saya
memutuskan untuk menghubungi pemilik blog yang ternyata memiliki bisnis AC
mobil. Akhirnya saya datang ke bengkel tersebut dan melakukan perbaikan AC
mobil. Hasilnya memang bagus seperti yang diuraiakan dia di blog.
Pengalaman
kedua adalah ketika saya sedang iseng-iseng ingin membeli sebuah rumah di
Jogja. Seperti biasa, saya selalu searching informasi tentang jual beli rumah
di Jogja. Tanpa disadari saya menemukan sebuah blog yang berisi tentang jual
beli rumah. Setelah sekian waktu saya mempelajari blog yang bersangkutan,
akhirnya saya memutuskan untuk menghubungi yang bersangkutan. Saya melihat
pemilik blog adalah kontraktor perorangan sebuah rumah di Yogyakarta. Setelah
melakukan perjumpaan darat dan bisa mengenal lebih jauh, akhirnya saya
memutuskan membeli rumah dari pemilik blog tersebut.Hasilnya memang bagus
seperti apa yang diuraikan di blog.
Contoh
ketiga adalah ketika saya mencari sebuah hosting untuk blog saya ini, saya
berusaha mencari informasi baik dari teman maupun dunia online seperti
artikel-artikel yang ditulis oleh blogger. Semua saya review dengan baik-baik.
Seperti pengalaman sebelumnya, hasilnya juga sangat memuaskan.
Ketiga contoh di atas menggambarkan jika blogging tidak hanya
media untuk sekedar berbagi cerita tetapi juga media untuk mencari keutungan
finansial. Namun satu hal yang harus dicatat baik-baik adalah kejujuran dalam dunia blogging.
Seorang blogger yang baik tentu akan hati-hati dengan informasi yang dituliskan
di blognya, karena blogging adalah sebuah investasi informasi untuk masa kini
dan yang akan datang. Kejujuran dalam menyampaikan informasi di blog akan
menjadi kunci kehidupan blog dan bisnis yang digelutinya. Nah, bagaimana dengan
sobat blogger semua? Apakah sobat blogger ingin menjadikan blog sebagai media
untuk mencari keuntungan finansial?
Regards,
Yudi.R
www.goesmart.com
Label:
animasi,
belajar,
goesmart,
guru,
indismart,
jejaring sosial pendidikan,
konten,
konten pelajaran,
murid,
pembelajaran,
pendidikan,
pengajar,
peserta,
siswa,
teknologi
Selasa, 16 April 2013
Tips menghilangkan Ketegangan saat Menghadapi UN
Segera bergabung di www.goesmart.com, dan dapatkan ratusan konten pendidikan online interaktif untuk pelajar.
oleh Iwan Ardhie Priyana
Ketegangan
adalah gejala kejiwaan yang umum di alami saat menghadapi peristiwa yang
penting dan menentukan, misalnya mengadapi Ujian Nasion al, menunggu pengumuman
hasil Ujian dsb. Resiko dari ketegangan ini bisaanya hilangnya kosentrasi
sehingga tidak bisa focus tehadap suatu masalah. Lebih gawat dari itu,
ketegangan bisa menyebabkan pikiran menjad “blank” dan ujungnya tentu seseorang
tidak mampu b erpikir secara optimal untuk memecahkan berbagai persoalan yang
dihadapinya.Ketegangan sebenarnya memang gejala yang umum, dan sebenarnya hanya
muncul sesekali saja., jadi bukan penyakit.
Para siswa sekolah yang sedang mengikuti UN hari-hari ini sedang
mengalami ketegangan yang luar bisaa. Hal ini disebabkan karena UN akan mejadi
penentu seorang siswa dinyatakan lulus atau tidak. Sementara itu , BNSP (Badan
Nasional Standar Pendidikan ) tahun ini menaikkan standar kelulusan menjadi
rata-rata 5, 5 untuk semua mata pelajaran. Hal ini lah menyebabkan para siswa
mengalami ketegangan. Tidak hanya siswa, guru dan orang tua pun mengalami
ketegangan dan mungkin juga kepanikan yang luar biasa. Siapa sih yang mau
anaknya tidak lulus?
Untuk
menghilangkan ketegangan, dapat dilakukan dengan relaksasi. Tips di bawah ini
mungkin bisa di coba. Tips berikut dapat dilakukan oleh orang tua juga para
guru di sekolah dengan cara membimbing anaknya, atau anaknya sendiri yang
melakukannya .
1. Cari tempat yang
tenang , di dalam rumah .
2. Lakukan baik dengan
cara terbaring, atau duduk besender, yang penting rileks.
3. Tutup mata
pelan-pelan dan tarik serta keluarkan nafas perlahan-lahan selama beberapa
menit.
4. Fokuskan perhatian
pada nafas yang masuk dan ke luar lewat hidung.
5. Lemaskan seluruh
anggota badan, seakan-akan menjadi tidak bertenaga.
6. Kepalkan tangan
kanan erat-erat dan bayangkan anda sedang menggagam sebuah bola pingpong/tenis
meja, imajinasikan bahwa bola pingpong itu adala ketegangan Anda.
7. Lakukan itu
sehingga ANda benar-benar sedang memegangang bola yang pingpong.
8. Angkat angan Anda
perlahan-lahan, dan imajinasikan Anda seakan-akan sedang bersiap untuk melempar
bola pingpong tersebut yang berisi ketagangan anda jauh-jauh.
9. Lemparkanlah “bola”
pingpong itu sejauh-jauhnya.
10. Setelah itu ,
genggam kedua tangan anda seakan-akan anda sedang memagang sesuatu pada genggaman
tangan Anda. Imajinasikan bawah yang sedang anda genggam adalah rasa percaya
diri untuk bisa menghadapu UN.
11. Angkat kedua
tangan tersebut dan tekankan ke dalam dada sambil anda katakan dalam hati
“percaya diri” berulang-ulang, dan imajinasikan seakan-akan anda sedang
memasukan rasa percaya diri tersebut ke dalam dada anda.
12. Ucapkan doa kepada
Allah, mintalah kekuatan karena hanya Allah yang memilki kekuasan untuk
melakukan apapun yang kita harapkan. Berdoalah kepadanya agar Allah memberikan
kemudahan dalam menghadapi setiap rintangan.
13. AKhiri kegiatan
ini dengan cara membuka mata pelan-pelan dan ucapkan Alhamdulillah.
Lakukan kegiatan
tersebut dengan santai dan jangan terburu-buru,
Selamat mencoba.
(Latihan relaksasi ini
pernah dicobakan pada murid-murid saya di sekolah, satu minggu sebelum UN , dan
menurut mereka setelah melakukan relaksasi ini mereka menjadi lebih tenang dan
lega)
Regards,Yudi.R,www.goesmart.com
Label:
animasi,
belajar,
goesmart,
guru,
indismart,
jejaring sosial pendidikan,
konten,
konten pelajaran,
murid,
pembelajaran,
pendidikan,
pengajar,
peserta,
siswa,
teknologi
Senin, 15 April 2013
Tips Bisa Sukses Saat Ujian
Segera bergabung di www.goesmart.com, dan dapatkan ratusan konten pendidikan online interaktif untuk pelajar.
Pendidikan merupakan tahapan awal bagi siapapun untuk mengejar
karir atau cita-citanya. Sukses dalam proses pendidikan memberikan modal yang
baik kepada siapapun untuk mengejar harapan dan impian yang dimilikinya. Gagal
dalam proses pendidikan akan memberikan dampak yang buruk terhadap anda
kedepannya.
Banyak siswa pintar, namun tidak semua dari mereka sukses diakhir perjalanan pendidikan yang dijalaninya. Banyak factor yang mempengaruhi kesuksesan seorang pelajar dalam mengakhiri suatu jenjang pendidikan, baik di level dasar, SMP, SMA dan seterusnya. Ada banyak hal penting yang harus anda persiapkan agar semua bisa berjalan sesuai ekspektasi anda.
Tips-tips untuk bisa sukses saat mengikuti ujian di sekolahan
Banyak siswa pintar, namun tidak semua dari mereka sukses diakhir perjalanan pendidikan yang dijalaninya. Banyak factor yang mempengaruhi kesuksesan seorang pelajar dalam mengakhiri suatu jenjang pendidikan, baik di level dasar, SMP, SMA dan seterusnya. Ada banyak hal penting yang harus anda persiapkan agar semua bisa berjalan sesuai ekspektasi anda.
Tips-tips untuk bisa sukses saat mengikuti ujian di sekolahan
- Rajin belajar
- Belajar mengerjakan tugas tertentu, meskipun kemungkinan tidak akan dimasukkan dalam materi ujian.
- Pecahkan kesulitan yang anda alami. Jangan meninggalkan sesuatu yang belum bisa anda kerjakan hingga tiba waktu masa ujian.
- Berdiksusi dengan teman-teman anda
- Fokus pada materi pelajaran yang kemungkinan akan dimasukkan dalam materi ujian.
- Rajin buka buku
- Jangan kepedean, sehingga anda kurang maksimal dalam belajar.
- Sewaktu mengerjakan tugas, buat driri anda setenang mungkin. Jangan gugup, jangan tegang, dan yakinkan diri anda bahwa anda mampu menyelesaikan semua soal.
- Koreksi ulang apa yang sudah anda kerjakan dalam latihan mengerjakan tugas dirumah.
- Cobalah untuk mengerjakan soal-soal yang menurut anda sulit, karena dari sana kemampuan anda akan terasah. Banyak benefit penting yang bisa anda dapat dari hasil latihan sendiri dirumah.
- Seselesainya anda mengerjakan tugas ujian, periksalah kembali jawaban yang anda berikan. Hal ini untuk memastikan bahwa semua jawaban sudah benar.
- Jangan lupa berdo’a. Memohon pada yang Kuasa agar anda diberikan kemudahan saat mengerjakan tugas-tugas ujian.
Label:
animasi,
belajar,
goesmart,
guru,
indismart,
jejaring sosial pendidikan,
konten,
konten pelajaran,
murid,
pembelajaran,
pendidikan,
pengajar,
peserta,
siswa,
teknologi
Kamis, 11 April 2013
Guru itu pilihan hidup saya!
Segera bergabung di www.goesmart.com, dan dapatkan ratusan konten pendidikan online interaktif untuk pelajar.
Regards,Yudi.R,www.goesmart.com
Oleh Nanang Bagus Subekti
Beberapa
kali saya ditanya oleh mahasiswa dan teman-teman saya mengapa saya memilih
pekerjaan sebagai seorang guru. Jawaban saya memang sangat sederhana yaitu
karena inilah profesi yang cocok dengan isi hati saya.
Keputusan
menjadi seorang guru memang hal yang dilematis karena pada saat itu penghargaan
menjadi guru sangatlah kecil, jauh dibanding profesi yang lain, apalagi jika
posisi saya hanya sebatas sebagai guru honorer atau dosen luar biasa maka
penghargaanya sangat kecil.
Ketika
masih menjadi tenaga honorer, sangat susah membayangkan apakah pendapat saya
akan cukup untuk menghidupi keluarga saya secara layak. Berkali-kali saya
berpikir untuk mencari pekerjaan selain menjadi guru, toh hati serasa berat
untuk meninggalkan pekerjaan sebagai pendidik ini. Akhirnya, sejak tahun 1999
saya putuskan untuk menekuni dunia pendidikan yang selalu memberikan kepuasan
batin yang luar biasa bagi diri saya.
Implikasi dari keputusan untuk menjadi seorang pendidikan adalah
saya harus sadar betul dengan penghargaan yang saya akan peroleh kelak. Saya
selalu ingat pesan sesama rekan pendidik yang mengatakan ‘kalau mau kaya
jangan jadi guru‘. Saya memahami betul apa yang selalu disampaikan
teman-teman tersebut. Dalam hati kecil saya ada dorongan besar untuk menunjukan
bahwa dengan menjadi guru pun kita bisa hidup cukup bahkan lebih dari cukup.
Jika dilihat lebih jauh mengapa saya tertarik menjadi guru, hal
ini tidak lepas dari latar belakang keluarga saya. Bapak saya seorang guru SD
swasta sedangkan ibu saya hanya seorang lulusan SD. Hidup di suatu pedesaan
tidak memberikan pengalaman yang lebih banyak dibanding anak-anak seusia saya
yang tinggal di kota. Figur yang saya hadapi hanyalah Bapak saya yang menjadi
seorang guru SD dan aneka pekerjaan sederhana yang saya masih tertarik seperti
menjadi seorang sopir bis.
Hampir
setiap saat bertanya ke orang tua, jika saya besar sebaiknya menjadi apa. Bapak
saya selalu bercerita jika menjadi guru itu enak. Ternyata saran orang tua saya
tersebut perlahan-lahan masuk dalam diri saya dan saya mulai tekun belajar.
Hampir setiap malam orang tua saya menunggui saya belajar dengan berbekal lampu
minyak tanah atau petromax. Maklum hidup di desa yang tanpa listrik hingga saya
kelas 6 SD tidak ada TV seperti saat ini. Permainan pun serba kampung alias
ndeso sekali seperti main di sawah dan sungai.
Minat
menjadi guru terus muncul sejak saya masuk SMP. Ketika itu saya memilih sekolah
di lereng merapi Yogyakarta. Sebuah sekolah di pinggiran yang jauh dari pusat
kota. Pokoknya semua serba kampung dengan fasilitas pas-pasan. Saya menjumpai
seorang guru Bahasa Inggris yang luar biasa. Beliau menunjukan bagaimana
mudahnya belajar bahasa Inggris. Sejak itulah saya suka dengan bahasa Inggris,
dan ingin menjadi guru bahasa Inggris.
Lain
SMP lain SMA. Ketika masuk MAN saya memilih sekolah di kota supaya ada
pengalaman lain. Tidak jauh dari pengalaman saat SMP, saat di MAN saya juga
menemukan guru Bahasa Inggris yang hebat. Beliau mendorong motivasi saya
menjadi guru bahasa Inggris semakin kuat. Akhirnya, saya putuskan mengambil
kursus bahasa Inggris yang murah-murah di kota Jogja, dengan tujuan yang
penting saya bisa belajar bahasa Inggris. Waktu sehari-hari saya habiskan untuk
belajar bahasa Inggris dengan harapan ketika lulus saya bisa menjadi guide
pariwisata.
Ketika
lulus MAN, saya berpikir kemungkinan untuk kuliah atau mencari pekerjaan lain.
Kondisi ekonomi orang tua yang pas-pasan adalah alasan utama saya.
Mempertimbangkan pekerjaan orang tua, maka saya harus mencari kampus yang
terjangkau dan murah. Akhirnya saya ambil S1 Pendidikan Bahasa Inggris dan
lulus pada tahun 2000. Hampir waktu-waktu kuliah saya habiskan untuk belajar
dan bekerja untuk mendapatkan tambahan uang saku. Alhamdulillah, masa kuliah S1
hanya 3.5 tahun dengan bantuan beasiswa dari berbagai lembaga dan perusahaan.
Dengan berbekal nilai IPK semester yang baik, saya mendapatkan beasiswa studi.
Lulus
pada tahun 2000 saya melamar menjadi asisten dosen dan dosen luar biasa di
beberapa PTS di Yogyakarta, beberapa sekolah dan lembaga bimbingan belajar.
Dorongan
kuat untuk belajar terus mengalir, sehingga saya memutuskan untuk studi lanjut.
Saya melihat biaya S2 sangat mahal sekali dan orang tua tidak akan mampu.
Bahlan tabungan saya pun tidak cukup untuk S2 di Yogyakarta.Tidak ada solusi
lain kecuali mencari beasiswa. Maka tahun 2002 saya melamar beasiswa dan tahun
2003 saya mendapatkan beasiswa lengkap dengan pelatihanya. Pada tahun itu saya
mendapatkan beasiswa S2 dari Pemerintah Australia dengan nama ADS (Australian
Development Scholarships) untuk menempuh S2 di Australia.
Pada
tahun 2006 saya selesaikan S2 dan ijasah saya keluar 2007. Pada waktu yang
bersamaan saya kembali ke Yogyakarta dan mengajar di almamater saya di
Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa dan beberapa PT di Yogyakarta seperti UT
Yogyakarta, Univ PGRI Yogyakarta, Beberapa Akademi, dan menjadi pembicara
workshop atau seminar di wilayah Yogyakarta.
Awal
2007 keinginan belajar muncul kembali. Hal serupa saya lakukan yaitu melihat
besaran biaya S3 di dalam negeri. Hatipun kaget karena biayanya sangat tinggi
sekali. Dalam hati saya, tidak ada alasan lain selain mencari beasiswa. Pada
akhir tahun 2007, saya kirimkan aplikasi untuk melamar beasiswa LN Dikti.
Alhamdulillah lolos dan tahun 2008 saya kembali ke Australia di kampus yang sama
untuk melanjutkan studi S3.
Masa
– masa studi saya menikmati sekali. Banyak hal yang ingin saya pelajari tetapi
dana mepet. Pada suatu ketika, saya ingin belajar langsung dengan ahli
pendidikan bahasa Inggris. Saya sampaikan ke supervisor PhD saya, jika ada
summer course yang bagus di UNSW Sydney, tetapi saya tidak sanggup membayar
uang kuliah, tiket pesawat dan akomodasi. Hal yang sama terulang kembali. Saya
membuat aplikasi Grant untuk program ini. Dengan bahasa Inggris yang cukup
bagus dan alasan yang kuat, maka saya mendapatkan dana dari Flinders
University, Adelaide untuk mengikuti summer course di UNSW (University of New
South Wales) Sydney. Semua ditanggung oleh pihak universitas dan tidak keluar
uang sepeser pun.
Cerita
saya di atas hanyalah sebagai gambaran cerita anak kampung yang tidak pernah
masuk di sekolah SD, SMP dan SMA yang hebat dengan impian selangit. Saya
menyadari jika saya buka orang brilian dengan IQ super dan idealisme yang hebat
tetapi berusaha untuk tampil semaksimal mungkin menggali potensi yang ada dalam
diri kita. Jika dikaitkan dengan ajaran agama, maka rezeki Yang Kuasa itu luas
dan tidak ada yang tahu, karena rezeki itu sebuah misteri.
Kesuksesan
saya ini tidak saya capai sendirian, di sana ada keluarga besar dan keluarga
inti saya. Saya sangat bersyukur sekali memiliki keluarga yang sangat mendukung
karir saya (istri dan 2 orang anak saya), sehingga harus ikut wira-wiri ke sana
kemari.
Semoga
cerita ini memberikan inspirasi bagi kita untuk tetap maju dan jangan takut
melangkah. Selama kita konsisten dengan sesuatu yang baik dan tulus, Insya
Allah jalan kemudahan pasti akan datang.
Regards,Yudi.R,www.goesmart.com
Label:
animasi,
belajar,
goesmart,
guru,
indismart,
jejaring sosial pendidikan,
konten,
konten pelajaran,
murid,
pembelajaran,
pendidikan,
pengajar,
peserta,
siswa,
teknologi
Rabu, 10 April 2013
Gimana Pelangi terbentuk?
Segera bergabung di www.goesmart.com, dan dapatkan ratusan konten pendidikan online interaktif untuk pelajar.
Fenomena alam ini hanya
muncul sehabis hujan. Begitu indah sehingga menginspirasi banyak lagu, dongeng,
dan legenda. Tapi dari kacamata sains, pelangi sangat sederhana. Itu cuma
fisika optik semata.
Kunci terjadinya pelangi adalah pembiasan cahaya. Ketika dibiaskan, cahaya akan berubah arah. Biasanya pembelokan ini terjadi ketika cahaya pindah dari medium satu ke yang lain. Hal ini terjadi karena cahaya bergerak dengan kecepatan berbeda dalam medium berlainan.
Ketika memasuki prisma kaca, cahaya akan dibelokkan. Begitu pula jika keluar dari prisma.
Selain membiaskan cahaya, prisma memisahkan cahaya putih menjadi komponen warnanya. Warna cahaya yang berlainan ini berbeda frekuensinya, sehingga memiliki kecepatan tempuh berbeda ketika memasuki suatu zat.
Cahaya yang kecepatannya rendah di dalam kaca akan dibelokkan lebih tajam ketika pindah dari udara ke kaca, karena perbedaan kecepatannya berlainan. Tak mengherankan jika komponen yang membentuk cahaya putih dipisahkan berdasarkan frekuensinya ketika melewati kaca. Pada prisma, cahaya akan dibelokkan dua kali, ketika masuk dan keluar, sehingga penyebaran cahaya terjadi.
Tetesan air hujan dapat membiaskan dan menyebarkan cahaya mirip sebuah prisma. Dalam kondisi yang tepat, pembiasan cahaya ini membentuk pelangi.
Kunci terjadinya pelangi adalah pembiasan cahaya. Ketika dibiaskan, cahaya akan berubah arah. Biasanya pembelokan ini terjadi ketika cahaya pindah dari medium satu ke yang lain. Hal ini terjadi karena cahaya bergerak dengan kecepatan berbeda dalam medium berlainan.
Ketika memasuki prisma kaca, cahaya akan dibelokkan. Begitu pula jika keluar dari prisma.
Selain membiaskan cahaya, prisma memisahkan cahaya putih menjadi komponen warnanya. Warna cahaya yang berlainan ini berbeda frekuensinya, sehingga memiliki kecepatan tempuh berbeda ketika memasuki suatu zat.
Cahaya yang kecepatannya rendah di dalam kaca akan dibelokkan lebih tajam ketika pindah dari udara ke kaca, karena perbedaan kecepatannya berlainan. Tak mengherankan jika komponen yang membentuk cahaya putih dipisahkan berdasarkan frekuensinya ketika melewati kaca. Pada prisma, cahaya akan dibelokkan dua kali, ketika masuk dan keluar, sehingga penyebaran cahaya terjadi.
Tetesan air hujan dapat membiaskan dan menyebarkan cahaya mirip sebuah prisma. Dalam kondisi yang tepat, pembiasan cahaya ini membentuk pelangi.
Regards,
Yudi.Ry,
www.goesmart.com
Label:
animasi,
belajar,
goesmart,
guru,
indismart,
jejaring sosial pendidikan,
konten,
konten pelajaran,
murid,
pembelajaran,
pendidikan,
pengajar,
peserta,
siswa,
teknologi
Selasa, 09 April 2013
GAYA BELAJAR PADA ANAK
Segera bergabung di www.goesmart.com, dan dapatkan ratusan konten pendidikan online interaktif untuk pelajar.
Gaya Belajar Anda Visual, Auditori, atau
Kinestetik ?
Dalam buku Quantum Learning dipaparkan 3
modalitas belajar seseorang yaitu : “modalitas visual, auditori atau kinestetik (V-A-K). Walaupun
masing2 dari
kita belajar dengan menggunakan ketiga modlaitas ini pada tahapan tertentu,
kebanyakan orang lebih cenderung pada salah satu di antara ketiganya”.
1. Visual (belajar dengan cara melihat)
Lirikan keatas bila berbicara, berbicara dengan cepat. Bagi siswa yang bergaya belajar visual, yang
memegang peranan penting adalah mata / penglihatan ( visual ), dalam hal ini
metode pengajaran yang digunakan guru sebaiknya lebih banyak / dititikberatkan
pada peragaan / media, ajak mereka ke obyek-obyek yang berkaitan dengan
pelajaran tersebut, atau dengan cara menunjukkan alat peraganya langsung pada
siswa atau menggambarkannya di papan tulis. Anak yang mempunyai gaya belajar
visual harus melihat bahasa tubuh dan ekspresi muka gurunya untuk mengerti
materi pelajaran. Mereka cenderung untuk duduk di depan agar dapat melihat
dengan jelas. Mereka berpikir menggunakan gambar-gambar di otak mereka dan
belajar lebih cepat dengan menggunakan tampilan-tampilan visual, seperti
diagram, buku pelajaran bergambar, dan video. Di dalam kelas, anak visual lebih
suka mencatat sampai detil-detilnya untuk mendapatkan informasi.
Ciri-ciri gaya belajar
visual :
² Bicara agak cepat
² Mementingkan penampilan dalam berpakaian/presentasi
² Tidak mudah terganggu oleh keributan
² Mengingat yang dilihat, dari pada yang didengar
² Lebih suka membaca dari pada dibacakan
² Pembaca cepat dan tekun
² Seringkali mengetahui apa yang harus dikatakan, tapi tidak
pandai memilih kata-kata
² Lebih suka melakukan demonstrasi dari pada pidato
² Lebih suka musik dari pada seni
² Mempunyai masalah untuk mengingat instruksi verbal kecuali
jika ditulis, dan seringkali minta bantuan orang untuk mengulanginya
Strategi untuk mempermudah proses belajar anak visual :
1. Gunakan materi visual seperti, gambar-gambar, diagram dan peta.
2. Gunakan warna untuk menghilite hal-hal penting.
3. Ajak anak untuk membaca buku-buku berilustrasi.
4. Gunakan multi-media (contohnya: komputer dan video).
5. Ajak anak untuk mencoba mengilustrasikan ide-idenya ke dalam
gambar.
2. Auditori (belajar dengan cara mendengar)
Lirikan kekiri/kekanan mendatar bila berbicara, berbicara sedang2 saja. Siswa yang bertipe auditori mengandalkan kesuksesan belajarnya
melalui telinga ( alat pendengarannya ), untuk itu maka guru sebaiknya harus
memperhatikan siswanya hingga ke alat pendengarannya. Anak yang mempunyai gaya
belajar auditori dapat belajar lebih cepat dengan menggunakan diskusi verbal
dan mendengarkan apa yang guru katakan. Anak auditori dapat mencerna makna yang
disampaikan melalui tone suara, pitch (tinggi rendahnya), kecepatan berbicara
dan hal-hal auditori lainnya. Informasi tertulis terkadang mempunyai makna yang
minim bagi anak auditori mendengarkannya. Anak-anak seperi ini biasanya dapat
menghafal lebih cepat dengan membaca teks dengan keras dan mendengarkan kaset.
Ciri-ciri gaya belajar auditori :
² Saat bekerja suka bicaa kepada diri sendiri
² Penampilan rapi
² Mudah terganggu oleh keributan
² Belajar dengan mendengarkan dan mengingat apa yang
didiskusikan dari pada yang dilihat
² Senang membaca dengan keras dan mendengarkan
² Menggerakkan bibir mereka dan mengucapkan tulisan di buku ketika
membaca
² Biasanya ia pembicara yang fasih
² Lebih pandai mengeja dengan keras daripada menuliskannya
² Lebih suka gurauan lisan daripada membaca komik
² Mempunyai masalah dengan pekerjaan-pekerjaan yang melibatkan
Visual
² Berbicara dalam irama yang terpola
² Dapat mengulangi kembali dan menirukan nada, berirama dan
warna suara
Strategi untuk mempermudah proses belajar anak auditori :
1. Ajak anak untuk ikut berpartisipasi dalam diskusi baik di
dalam kelas maupun di dalam keluarga.
2. Dorong anak untuk membaca materi pelajaran dengan keras.
3. Gunakan musik untuk mengajarkan anak.
4. Diskusikan ide dengan anak secara verbal.
5. Biarkan anak merekam materi pelajarannya ke dalam kaset dan
dorong dia untuk mendengarkannya sebelum tidur.
3. Kinestetik (belajar dengan cara bergerak, bekerja dan menyentuh)
Lirikan kebawah bila berbicara, berbicara lebih lambat. Anak yang mempunyai gaya belajar kinestetik
belajar melalui bergerak, menyentuh, dan melakukan. Anak seperti ini sulit
untuk duduk diam berjam-jam karena keinginan mereka untuk beraktifitas dan
eksplorasi sangatlah kuat. Siswa yang bergaya belajar ini belajarnya melalui
gerak dan sentuhan.
Ciri-ciri gaya belajar kinestetik :
² Berbicara perlahan
² Penampilan rapi
² Tidak terlalu mudah terganggu dengan situasi keributan
² Belajar melalui memanipulasi dan praktek
² Menghafal dengan cara berjalan dan melihat
² Menggunakan jari sebagai petunjuk ketika membaca
² Merasa kesulitan untuk menulis tetapi hebat dalam bercerita
² Menyukai buku-buku dan mereka mencerminkan aksi dengan gerakan
tubuh saat membaca
² Menyukai permainan yang menyibukkan
² Tidak dapat mengingat geografi, kecuali jika mereka memang
pernah berada di tempat itu
² Menyentuh orang untuk mendapatkan perhatian mereka Menggunakan
kata-kata yang mengandung aksi
Strategi untuk mempermudah proses belajar anak kinestetik:
1. Jangan paksakan anak untuk belajar sampai berjam-jam.
2. Ajak anak untuk belajar sambil mengeksplorasi lingkungannya
(contohnya: ajak dia baca sambil bersepeda, gunakan obyek sesungguhnya untuk
belajar konsep baru).
3. Izinkan anak untuk mengunyah permen karet pada saat belajar.
4. Gunakan warna terang untuk menghilite hal-hal penting dalam
bacaan.
5. Izinkan anak untuk belajar sambil mendengarkan musik.
Gaya belajar dapat menentukan
prestasi belajar anak. Jika diberikan strategi yang sesuai dengan gaya
belajarnya, anak dapat berkembang dengan lebih baik. Gaya belajar otomatis
tergantung dari orang yang belajar. Artinya, setiap orang mempunyai gaya
belajar yang berbeda-beda. Bagaimana dengan gaya belajar Anda?
Diposkan oleh PRIMAGAMA BLIMBING RAYA
Regards,
Yudi.R
www.goesmart.com
Label:
animasi,
belajar,
goesmart,
guru,
indismart,
jejaring sosial pendidikan,
konten,
konten pelajaran,
murid,
pembelajaran,
pendidikan,
pengajar,
peserta,
siswa,
teknologi
Senin, 08 April 2013
Profesionalisme Guru Bukan Sekadar Lulus Uji Sertifikasi
Segera bergabung di www.goesmart.com, dan dapatkan ratusan konten pendidikan online interaktif untuk pelajar.
Persoalannya sekarang , bagaimana persepsi guru terhadap uji sertifikasi?, bagaimana pula kesiapan guru untuk menghadapi pelaksanaan sertifikasi tersebut ? dan adakah suatu garansi bahwa dengan memiliki sertifikasi, guru akan lebih bermutu ?. Analisa terhadap pertanyaan-pertanyaan ini mesti dikritisi sebagai sebuah feed back untuk pencapaian tujuan dan hakekat pelaksanaan uji sertifikasi itu sendiri.
Wacana tentang profesionalisme guru kini menjadi sesuatu yang mengemuka ke ruang
publik seiring dengan tuntutan untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia.
Oleh banyak kalangan mutu pendidikan Indonesia dianggap masih rendah karena
beberapa indikator antara lain: Pertama, lulusan dari sekolah dan perguruan
tinggi yang belum siap memasuki dunia kerja karena minimnya kompetensi yang
dimiliki. Bekal kecakapan yang diperoleh di lembaga pendidikan belum memadai
untuk digunakan secara mandiri, karena yang terjadi di lembaga pendidikan hanya
transfer of knowledge semata yang mengakibatkan anak didik tidak inovatif,
kreatif bahkan tidak pandai dalam menyiasati persoalan-persoalan di seputar
lingkungannya. Kedua, Peringkat indeks pengembangan manusia (Human Development
Index) masih sangat rendah.
Menurut data tahun 2004, dari 117 negara yang disurvei Indonesia berada pada peringkat 111 dan pada tahun 2005 peringkat 110 dibawah Vietnam yang berada di peringkat 108. Ketiga, Mutu akademik di bidang IPA, Matematika dan Kemampuan Membaca sesuai hasil penelitian Programme for International Student Assesment (PISA) tahun 2003 menunjukan bahwa dari 41 negara yang disurvei untuk bidang IPA Indonesia berada pada peringkat 38, untuk Matematika dan kemampuan membaca menempati peringkat 39. Keempat, sebagai konsekuensi logis dari indikator-indikator diatas adalah penguasaan terhadap IPTEK dimana kita masih tertinggal dari negara-negara seperti Malaysia, Singapura, dan Thailand.
Guru, akhirnya menjadi salah satu faktor menentukan dalam konteks meningkatkan mutu pendidikan dan menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas karena guru adalah garda terdepan yang berhadapan langsung dan berinteraksi dengan siswa dalam proses belajar mengajar. Mutu pendidikan yang baik dapat dicapai dengan guru yang profesional dengan segala kompetensi yang dimiliki.
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen merupakan sebuah perjuangan sekaligus komitmen untuk meningakatkan kualitas guru yaitu kualifikasi akademik dan kompetensi profesi pendidik sebagai agen pembelajaran. Kualifikasi akademik diperoleh melalui pendidikan tinggi program sarjana (S1) atau D4. Sedangkan kompetensi profesi pendidik meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional dan kompetensi sosial. Dengan sertifikat profesi, yang diperoleh setelah melalui uji sertifikasi lewat penilaian portofolio (rekaman kinerja) guru, maka seorang guru berhak mendapat tunjangan profesi sebesar 1 bulan gaji pokok. Intinya, Undang-Undang Guru dan Dosen adalah upaya meningkatkan kualitas kompetensi guru seiring dengan peningkatan kesejahteraan mereka.
Menurut data tahun 2004, dari 117 negara yang disurvei Indonesia berada pada peringkat 111 dan pada tahun 2005 peringkat 110 dibawah Vietnam yang berada di peringkat 108. Ketiga, Mutu akademik di bidang IPA, Matematika dan Kemampuan Membaca sesuai hasil penelitian Programme for International Student Assesment (PISA) tahun 2003 menunjukan bahwa dari 41 negara yang disurvei untuk bidang IPA Indonesia berada pada peringkat 38, untuk Matematika dan kemampuan membaca menempati peringkat 39. Keempat, sebagai konsekuensi logis dari indikator-indikator diatas adalah penguasaan terhadap IPTEK dimana kita masih tertinggal dari negara-negara seperti Malaysia, Singapura, dan Thailand.
Guru, akhirnya menjadi salah satu faktor menentukan dalam konteks meningkatkan mutu pendidikan dan menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas karena guru adalah garda terdepan yang berhadapan langsung dan berinteraksi dengan siswa dalam proses belajar mengajar. Mutu pendidikan yang baik dapat dicapai dengan guru yang profesional dengan segala kompetensi yang dimiliki.
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen merupakan sebuah perjuangan sekaligus komitmen untuk meningakatkan kualitas guru yaitu kualifikasi akademik dan kompetensi profesi pendidik sebagai agen pembelajaran. Kualifikasi akademik diperoleh melalui pendidikan tinggi program sarjana (S1) atau D4. Sedangkan kompetensi profesi pendidik meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional dan kompetensi sosial. Dengan sertifikat profesi, yang diperoleh setelah melalui uji sertifikasi lewat penilaian portofolio (rekaman kinerja) guru, maka seorang guru berhak mendapat tunjangan profesi sebesar 1 bulan gaji pokok. Intinya, Undang-Undang Guru dan Dosen adalah upaya meningkatkan kualitas kompetensi guru seiring dengan peningkatan kesejahteraan mereka.
Persoalannya sekarang , bagaimana persepsi guru terhadap uji sertifikasi?, bagaimana pula kesiapan guru untuk menghadapi pelaksanaan sertifikasi tersebut ? dan adakah suatu garansi bahwa dengan memiliki sertifikasi, guru akan lebih bermutu ?. Analisa terhadap pertanyaan-pertanyaan ini mesti dikritisi sebagai sebuah feed back untuk pencapaian tujuan dan hakekat pelaksanaan uji sertifikasi itu sendiri.
Regards,Yudi Riswandy,www.goesmart.com
Label:
animasi,
belajar,
goesmart,
guru,
indismart,
jejaring sosial pendidikan,
konten,
konten pelajaran,
murid,
pembelajaran,
pendidikan,
pengajar,
peserta,
siswa,
teknologi
Kamis, 04 April 2013
Dampak Keyboard QWERTY pada Makna Kata
Segera bergabung di www.goesmart.com, dan dapatkan ratusan konten pendidikan online interaktif untuk pelajar.
Pakar psikologi sosial
di New School for Social Research mengatakan bahwa kesulitan dalam menggunakan
obyek tertentu berpengaruh pada cara orang menilai obyek tersebut.
Salah satu contoh
adalah nama orang. Dikatakan bahwa semakin sulit seseorang melafalkan nama
orang lain, seseorang tersebut akan semakin sulit menilai orang itu secara
positif.
Kini, ada contoh kasus
baru yang dikaji peneliti. Dikatakan bahwa semakin sulit seseorang mengetik
suatu kata di keyboard, maka semakin negatif pula makna kata itu.
Kyle Jasmine dan
Daniel Casasanto dari Universitas College London meneliti tentang QWERTY effect , dampak pada makna kata yang dihasilkan
ketika orang mengetik dengan keyboard QWERTY.
Jasmine mengungkapkan,
kata-kata yang dengan huruf lebih banyak di sebelah kanan keyboard QWERTY
(kanan T, G, dan B) memiliki makna lebih positif.
Misalnya, kata
"POOL" yang berarti kolam memiliki makna lebih positif dari kata
"DESERT" yang berarti gurun. Contoh lain adalah kata "IKAN" dan "DERAS".
Menurut Jasmine, hal
itu terkait dengan kemudahan mengetik. Lebih mudah bagi manusia untuk mengetik
huruf di sebelah kanan keyboard QWERTY daripada yang ada di sebelah kiri.
"Jika mudah, maka
cenderung memiliki makna positif. Jika sulit, maka akan sebaliknya,"
ungkap Jasmine seperti dikutip Wired pada Rabu (7/3/2012).
Faktor yang semakin
mendukung hasil penelitian tersebut adalah huruf yang terkesan padat di sebelah
kiri sehingga semakin menyulitkan pengetikan. Orang juga cenderung mengetik huruf di sebelah kanan lebih
cepat.
Dalam eksperimen,
Jasmine menganalisis 1.000 kata dalam bahasa Inggris, Spanyol, dan Belanda. Ia
menemukan bahwa QWERTY effect memang
terbukti.
Dalam eksperimen lain,
8.000 juru ketik juga diminta Mechanical Turk Service di Amazon.com untuk
mempengaruhi pada sebuah kata yang dihasilkan keyboard QWERTY. Hasilnya juga serupa.
Jasmine menuturkan,
"Ini adalah demonstrasi pertama yang menunjukkan bagaimana kata-kata
membentuk makna dalam waktu tertentu." Apakah Anda percaya efek QWERTY
ini?
Best Regarts,Yudi Riswandy,www.goesmart.com
Label:
animasi,
belajar,
goesmart,
guru,
indismart,
jejaring sosial pendidikan,
konten,
konten pelajaran,
murid,
pembelajaran,
pendidikan,
pengajar,
peserta,
siswa,
teknologi
Rabu, 03 April 2013
Perlunya Pelajaran Anti Korupsi di Sekolah
Segera bergabung di www.goesmart.com, dan dapatkan ratusan konten pendidikan online interaktif untuk pelajar.
Best Regarts,
Yudi Riswandy,
www.goesmart.com
Ada wacana untuk memasukkan mata pelajaran anti korupsi di
sekolah. Tentu saya sangat mendukung rencana tersebut. Karena dengan sedini
mungkin kita menyajikan pelajaran tentang anti korupsi kepada anak didik kita,
tentu hasilnya juga akan semakin baik di masa mendatang.
Kita semua tentu sudah sangat muak melihat tindak korupsi negeri
kita saat ini. Hampir setiap hari di setiap pemberitaan media massa selalu saja
muncul kasus-kasus korupsi. Seolah korupsi
sudah mendarah daging dan membudaya di dalam setiap relung kehidupan kita.
Mengapa korupsi bisa begitu merajalelanya di negeri kita?
Mungkin karena dimulai dari korupsi yang bersifat kecil-kecilan dan tidak
terasa, kemudian dipermaklumkan. Tidak adanya sanksi yang berat bagi koruptor
dan akhirnya tanpa terasa semakin menggelembung dan merayapi di sekitar
kehidupan kita tanpa kita sadari. Pada akhirnya akan menjadi gaya hidup. Kalau
tidak korupsi takut tidak akan bisa hidup mewah. Dan akhirnya merasa malu kalau
gaya hidupnya biasa-biasa saja alias tidak bisa tampil keren seperti orang
lain. Woooww?
Mari sekarang kita ambil contoh sederhananya suatu misal kita
mempermaklumkan anak didik kita menyontek waktu ulangan. Kelihatannya memang
sepele, tetapi pada hakikatnya menyontek itu adalah merupakan awal perilaku tidak
jujur alias belajar korupsi. Bila kita tegas terhadap anak didik yang menyontek
dengan memberikan sanksi yang berat katakanlah sampai tidak lulus, pasti
tindakan menyontek itu akan menjadi sesuatu yang menakutkan.
Nah, dengan adanya wacana memasukkan pelajaran anti korupsi
kepada anak didik kita sejak duduk di bangku Sekolah Dasar sampai dengan
Perguruan Tinggi diharapkan mereka akan memiliki wawasan yang benar bahwa
tindakan korup itu adalah tindakan tercela di mata Tuhan dan di mata
masyarakat. Kemudian untuk mendukung kurikulum tersebut, tentunya harus
dibarengi dengan pemberantasan korupsi di semua lapisan masyarakat dengan
penerapan sanksi yang sangat berat. Saya yakin tanpa sanksi yang berat niscaya
para koruptor tidak akan jera dan takut.
Semoga tulisan pendek ini menggugah kesadaran kita semua bahwa
tindakan korupsi adalah tindakan tercela dunia - akhirat, sehingga kita semua
mampu menghidari dari hal-hal kecil yang menjurus pada tindakan korupsi.
Label:
animasi,
belajar,
goesmart,
guru,
indismart,
jejaring sosial pendidikan,
konten,
konten pelajaran,
murid,
pembelajaran,
pendidikan,
pengajar,
peserta,
siswa,
teknologi
Langganan:
Postingan (Atom)