Oleh: Wijaya Kusumah
Seorang kawan bertanya kepada saya, "kok bisa ya omjay menulis setiap hari?". Bagi saya itu sebuah pertanyaan singkat tapi dalam maknanya. Sebab saya bisa seperti itu karena lahap membaca membuat saya gemuk menulis. Saya senang membaca, dan pada akhirnya saya menjadi suka menulis. Sesuatu yang dimulai dari rasa suka, maka akan menjadi hobi tersendiri.
Menulis ternyata mengasyikkan. Tidak semua orang bisa menguasai keterampilan ini. Perlu latihan terus menerus agar kita mampu untuk menulis. Bagi saya, menulis adalah menyampaikan pesan. Tak harus begini dan begitu. Apalagi harus ribet dengan pengetahuan penulisan yang pada akhirnya membuat saya tak mampu menulis. Bahkan kalau saya tak melatih diri, agak sulit bagi saya menulis sebuah karya tulis ilmiah.
Menulis ilmiah dimulai dari sesuatu yang alamiah. Dilakukan setiap hari dan terus mengalir bagai air yang jatuh dari atas ke bawah. Hanya saja, dalam tulisan ilmiah harus ada cantelan atau rujukan teori yang menunjukkan bahwa ada buku yang mendukung tentang topik artikel itu. Di situlah pada akhirnya pembaca tahu kalau penulisnya senang membaca. Dalam artikel opini kompas misalnya, kita seringkali melihat kedalaman ilmu dari para penulisnya. Sayangnya, jarang dari mereka yang melakukan aktivitas ngeblog. Kalaupun ada, jumlahnya tak banyak. wajar saja, bila tak terjadi interaksi antara pembaca dan penulisnya. Wikipedi a menuliskan membaca adalah suatu cara untuk mendapatkan informasi dari sesuatu yang ditulis. Membaca melibatkan pengenalan simbol yang menyusun sebuah bahasa.
Membaca dan mendengar adalah 2 cara paling umum untuk mendapatkan informasi. Informasi yang didapat dari membaca dapat termasuk hiburan, khususnya saat membaca cerita fiksi atau humor. Sebagian besar kegiatan membaca sebagian besar dilakukan dari kertas. Batu atau kapur di sebuah papan tulis bisa juga dibaca. Tampilan komputer dapat pula dibaca. Membaca dapat menjadi sesuatu yang dilakukan sendiri maupun dibaca keras-keras. Hal ini dapat menguntungkan pendengar lain, yang juga bisa membangun konsentrasi kita sendiri. Di dalam wikipedia juga dituliskan menulis adalah suatu kegiatan untuk menciptakan suatu catatan atau informasi pada suatu media dengan menggunakan aksara. Menulis biasa dilakukan pada kertas dengan menggunakan alat-alat seperti pena atau pensil.
Pada awal sejarahnya, menulis dilakukan dengan menggunakan gambar, contohnya tulisan hieroglif (hieroglyph) pada zaman Mesir Kuno. Tulisan dengan aksara muncul sekitar 5000 tahun lalu. Orang-orang Sumeria (Irak saat ini) menciptakan tanda-tanda pada tanah liat. Tanda-tanda tersebut mewakili bunyi, berbeda dengan huruf-huruf hieroglif yang mewakili kata-kata atau benda. Kegiatan menulis berkembang pesat sejak diciptakannya teknik percetakan, yang menyebabkan orang makin giat menulis karena karya mereka mudah diterbitkan.
So, bila ingin anda gemuk menulis, maka banyaklah membaca. Sebab tak ada penulis terkenal yang tak gila membaca. Baginya menulis adalah sebuah kebutuhan seperti makanan dan minuman. Harus dimakan setiap hari agar tubuh tak menjadi lapar, dan badanpun sehat. Lahap membaca membuat saya semakin tahu akan perkembangan pengetahuan dan informasi yang terjadi saat ini. Dengan membaca buku saya menangkap pesan dari penulisnya. Ilmupun bertambah, dan rasanya sayang bila saya tak menuliskan kembali dari apa yang saya baca. Saya harus mengkontruksikannya dalam bahasa yang populer dan bahkan sangat sedrhana sehingga mudah ditangkap maknanya oleh pembaca. Tanpa saya sadari, keinginan untuk berbagi membuat saya menjadi gemuk dalam menulis. Telah banyak tulisan mengalir begitu saja. Bila nanti ada waktu luang, sedikit demi sedikit, saya edit tulisan saya itu, dan diam-diam saya memiliki tujuan jitu agar apa yang saya tuliskan mampu terajut menjadi sebuah buku.
Lahap membaca membuatku gemuk menulis. Membaca adalah makananku, dan menulis adalah minumanku. Hal itulah yang membuat saya semakin produktif dalam menulis. Sebab membaca, dan menulis sudah menjadi sebuah kebutuhan bagi saya. Diawali dengan banyak membaca, lalu diakhiri dengan menulis. Saya menulis bukan karena semata-mata saya ada, dan hidup di dunia. Tetapi saya menulis karena rasa haus saya untuk berbagi kepada sesama. Sehingga saya merasakan apa yang saya baca harus segera saya sharingkan kepada teman-teman lainnya. Dengan begitu, apa yang saya dapatkan itu tidak hanya nyangkut di kepala saya saja, tetapi nyangkut juga kepada orang lain yang membaca tulisan saya melalui blog kompasiana, dan blog-blog saya lainnya. sayapun akhirnya mendapatkan banyak masukan dari pembaca yang menuliskan komentarnya.
Akhirnya, saya mengajak anda untuk rajin membaca. Dari membaca akan banyak ide menulis. Anda pun tak akan pernah kehilangan ide untuk menulis. Menulis, dan terus menulis setiap hari. Hadapi kritikan dari pembaca. Dengan mendapat kritikan, anda tentu akan memperbaiki kualitas tulisan anda.
Adanya blog di internet, sangat memungkinkan pembaca dan penulisnya saling berinteraksi. Namun sayangnya, banyak pembaca yang seringkali berkomentar tanpa membaca dengan hati. Seringkali kita jumpai, mereka memberikan komentar yang tak nyambung dari pesan yang kita sampaikan. Lebih baik membaca tanpa meninggalkan komentar, daripada menuliskan komentar tapi tak membaca isi tulisannya.
Menulislah terus setiap hari dan perhatikan apa yang terjadi
sumber: http://wijayalabs.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar