Kamis, 16 Desember 2010

Tips Luar Biasa dari Sekolah Taman Kanak-Kanak

Segera bergabung di www.indi-smart.com, dan dapatkan ratusan konten pembelajaran online interaktif untuk pelajar.




oleh Made Teddy Artiana, S. Kom

Inilah yang biasa kami kerjakan pada hari Selasa, Kamis, Sabtu pagi : bangun awal, menuju lokasi jogging track kami dan berolah raga. Tetapi hari ini ada yang sedikit berbeda. Sehabis erobik, kami mampir ke tukang bubur langganan di daerah Halim sana. Nyabu alias nyarap bubur, sambil duduk-duduk di dalam areal Taman Kanak-Kanak Angkasa 5 Halim. TKA 5 kali ini tampak agak meriah. Ada foto-foto terpajang disana-sini, rupanya mereka baru saja mengadakan sebuah kegiatan seru. Yang tak kalah menarik, 4 gantungan kalimat dalam bahasa Inggris dan Indonesia yang diletakkan berjajar agak tinggi di lorong sekolah. Kalimat-kalimat itu adalah :

“Cleanliness is the part of faith”
“Discipline is the early of success”
“No day without any achievement”
“Pray, play and study is my day activity”

Mari kita perhatikan bersama-sama. Yang pertama, Kebersihan adalah bagian dari iman. Slogan klise yang agak sering kita dengar. Bisa jadi yang dimaksud tidak hanya kebersihan, namun dampak lebih jauh dari sebuah kebersihan, yaitu kesehatan. Ini penting karena betapapun suksesnya kita, jika tidak sehat. Hidup pastilah tidak dapat kita nikmati sepenuhnya.



Lalu, kedisplinan adalah permulaan dari kesuksesan. James Gwee mengatakannya sedikit berbeda: discipline is the bridge between your dream and success. Banyak orang terbuai dengan cita-cita dan kesuksesan, dan melupakan bahwa untuk meraih semua itu besar kemungkinan diperlukan sesuatu bernama: disiplin. Tidak selalu berupa kerja keras, tetapi paling tidak sebuah disiplin untuk menjaga kesuburan mimpi kita agar tidak lenyap oleh fakta sementara.

Kemudian, achievement atau pencapaian. Ini berbicara tentang standar hidup. Pencapaian yang seharusnya tidak boleh dikompromikan, namun tetap harus fleksibel. Setiap hari haruslah berguna. Dan yang terakhir yang paling menarik. Berdoa, bermain dan belajar adalah aktivitas keseharian kami. Ini sebuah nasehat sangat bijaksana bagi kita, orang dewasa (tua) yang seringkali terlalu serius dengan hidup ini. Kita lupa untuk memberi makan roh/spirit kita dengan menjalin hubungan dengan Sang Pemilik Hidup, TUHAN lewat berdoa. Kemudian tak sempat lagi meluangkan waktu untuk menikmati indahnya hidup lewat permainan (hiburan) yang merupakan makanan bagi jiwa. Dan terakhir lupa bahwa setua apapun kita, yang namanya manusia, sampai kapanpun juga harus tetap b-e-l-a-j-a- r.

Terus..bagaimana dengan bekerja ? Apakah kita tidak perlu bekerja ? rasanya bekerja yang benar seharusnya mengandung ketiga unsur diatas : berdoa, bermain dan belajar. Ini sangat kontras dengan yang dijalani oleh sebagian besar dari kita sekarang : Kerja, kerja dan kerja !!! (*)

What a wonderfull world ! What an exciting journey !!

Made Teddy Artiana, S. Kom (fotografer, penulis & event organizer)
http://semarbagongpetrukgareng.blogspot.com

Guru RSBI Berkualitas Rendah Harus Diganti

Segera bergabung di www.indi-smart.com, dan dapatkan ratusan konten pembelajaran online interaktif untuk pelajar.





JAKARTA — Dirjen Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah (Mandikdasmen) Kementerian Pendidikan Nasional (Kemdiknas), Suyanto, menyatakan bahwa guru-guru berkualitas rendah yang mengajar di sekolah berstatus Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) sebaiknya diganti. Menurutnya, jika guru berkualitas rendah dipertahankan akan berpengaruh pada kualitas pendidikan di sekolah diarahkan pada kualitas bertaraf internasional.

“Jika memang guru RSBI ada yang terbukti memiliki kompetensi dan kualitas rendah serta tidak sesuai dengan standar sekolah RSBI dan Sekolah Bertaraf Internasional (SBI) , maka sepatutnya  diganti,” ungkap Suyanto kepada JPNN di Jakarta, Jumat (19/11).

Suyanto menegaskan, sebenarnya segala macam aturan, syarat dan kriteria tenaga pendidik bagi sekolah RSBI dan SBI tersebut sudah ditetapkan dalam UU No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. “Aturannya kan sudah ada dan memang harus dipenuhi. Tetapi kami juga mengakui bahwa masih ada beberapa sekolah RSBI dan SBI yang belum 100 persen memenuhi aturan yang berlaku, namun setidaknya mengarah ke standar internasional,” jelasnya.

Ditambahkan, Kemdiknas terus berupaya meningkatkan program sertifikasi guru. Pasalnya, hal ini bukan saja berpengaruh pada sekolah berstatus RSBI dan SBI saja, melainkan juga akan mempengaruhi kualitas pendidikan di sekolah reguler lainnya.

Sebelumnya, berdasarkan hasil studi evaluasi penyelenggaraan Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) dan Sekolah Bertaraf Internasional (SBI), Kepala Pusat Penelitian Kebijakan dan Inovasi Pendidikan, Hendarman, mengungkapkan bahwa nilai akademik guru RSBI sangat rendah, Rendahnya kualitas guru sekolah RSBI itu terutama pada jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA).

“Nilai akademik guru SMA RSBI untuk mata pelajaran bahasa inggris , matematika, fisika dan biologi rata-rata lebih rendag 10,8 persen jika dibandingkan dengan guru regular,” jelas Hendarman.

Selain itu, Hendarman juga menjelaskan bahwa sebagian besar guru RSBI belum memenuhi kriteria kualifikasi pendidikan S2. Padahal persyaratan komposisi guru RSBI berkualifikasi pendidikan S2 di setiap sekolah RSBI sudah diatur yaitu 10 persen untuk SD, 20 persen untuk jenjang SMP, serta 30 persen untuk SMU/SMK sebanyak 30 persen.

Tak hanya itu, kemampuan berbahasa Inggris pendidik dan tenaga kependidikan RSBI pada SD, SMP, SMA dan SMK masih berada pada level novice (pemula) dengan skor 10-250 atau sekitar 50 persen. Padahal mengacu pada persyaratan yang ada, tenaga pendidik SBI dan RSBI dituntut memiliki kemampuan Bahasa Inggris aktif dengan skor TOEFL minimal 450 (level intermediate) .(cha/jpnn)

Sumber: http://m.jpnn.com/news.php?id=77503

Permainan untuk Balita Anda (klik play, pilih lagu di kiri, lalu tekan sembarang tuts)