Senin, 09 Mei 2011

Rahasia Prestasi Finlandia; Mutu Pendidikan Terbaik Sedunia

Segera bergabung di www.indi-smart.com, dan dapatkan ratusan konten pembelajaran online interaktif untuk pelajar.







sumber: http://www.bbc.co.uk/indonesia/majalah/2010/04/100412finnishschools.shtml

Sekolah Finlandia selalu mencapai peringkat tinggi dunia dalam pendidikan dunia, meski murid di negara Eropa tersebut menjalani jam belajar paling singkat di kalangan negara maju.

Tahun lalu sebanyak 100 delegasi dan pemerintah asing berkunjung ke ibukota Finlandia, Helsinki, dengan harapan belajar dari rahasia keberhasilan sekolah di negara tersebut.

Pada tahun 2006, murid sekolah Finlandia mencatat prestasi rata-rata tertinggi di bidang sains dan membaca di jajaran negara maju. Untuk ujian standard OECD bagi siswa kelompok usia 15 tahun, PISA, mereka juga menempati peringkat kedua di matematika. Mereka berada di belakang siswa di Korea Selatan.

Finlandia menggunakan filsafat pendidikan yang menyatakan setiap orang memiliki sesuatu untuk disumbangkan dan mereka yang mengalami kesulitan di mata pelajaran tertentu semestinya tidak ditinggalkan.

Suatu taktik yang diterapkan dalam hampir setiap mata pelajar adalah pengerahan guru bantu yang ditugasi untuk membantu murid yang mengalami kesulitan di mata pelajaran tertentu. Meski demikian, siswa ditempatkan dalam ruang kelas yang sama, tanpa memandang kemampuan mereka dalam pelajaran tersebut.

Menteri Pendidikan Finlandia Henna Virkkunen bangga akan catatan prestasi negaranya, tapi sasaran berikut yang dia hendak capai adalah menyasar para murid paling cemerlang.

Menurut OECD, anak-anak Finlandia memiliki jam belajar paling pendek di jajaran negara maju.

Ini mencerminkansisi penting lain bagi pendidikan Finlandia.

Persekolahan tingkat dasar dan menengah digabung, sehingga murid tidak perlu berganti sekolah pada usia 13. Dengan cara ini, mereka terhindar dari masa peralihan yang bisa menganggu dari satu sekolah ke sekolah
lain.

Ibu guru Marjaana Arovaara-Heikkinen yakin mempertahankan murid yang sama selama beberapa tahun juga mempermudah tugasnya. "Saya seperti tumbuh dengan anak-anak saya sendiri. Saya melihat masalah yang mereka hadapi ketika mereka kecil. Dan, kini setelah lima tahun, saya masih melihat dan memahami perkembangan yang terjadi dalam masa muda mereka, langkah terbaik yang mereka bisa lakukan. Saya katakan kepada mereka saya seperti ibu sekolah mereka," tuturnya.

Anak-anak di Finlandia baru mulai menjalani sekolah utama pada usia tujuh tahun. Gagasan bahwa sebelum itu mereka belajar paling efektif ketika bermain dan menjelang mereka akhirnya bersekolah mereka juga
bersemangat untuk mulai belajar.
 


Jasa orang tua

Para orang tua Finlandia jelas memiliki andil atas prestasi sekolah yang mengesankan. Ada budaya membaca di kalangan anak-anak di rumah dan keluarga harus mengadakan kontak berkala dengan guru anak mereka. Mengajar adalah karir prestisius di Finlandia. Guru sangat dihargai dan standar pengajaran tinggi. Keberhasilan sistem pendidikan di Finlandia tampaknya juga ditunjang budaya. Anak-anak belajar dalam suasana yang santai dan informal.

Finlandia mencatat arus imigrasi kecil. Jadi, ketika murid mulai belajar di sekolah, sebagian besar adalah penutur asli bahasa Finlandia dan ini menyisihkan hambatan yang sering dihadapi oleh masyarakat lain.
Keberhasilan sistem ini ditopang gagasan bahwa less can be more atau sedikit bisa jadi lebih banyak. Ada penekanan untuk menjadikan sekolah yang santai, dan bebas dari resep-resep politik. Kombinasi, menurut
keyakinan orang Finlandia, berarti bahwa tidak ada anak yang tertinggal.

Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat di Lirik Jepang

Segera bergabung di www.indi-smart.com, dan dapatkan ratusan konten pembelajaran online interaktif untuk pelajar.




REPUBLIKA.CO. ID, JAKARTA – Pakar pendidikan asal Jepang terkesan dengan
pelaksanaan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) di Indonesia. Para
pakar tersebut yang tergabung di Asia Pacific Cultural Center for Unesco
(ACCU) dan National Institute for Education Policy (NIEP), memuji
kemandirian, kegiatan dan peran serta masyarakat yang besar dalam mengikuti
program pendidikan di PKBM.

Para pakar ini rencananya akan lebih mendalami program PKBM, sehingga dapat
dijadikan model pembelajaran Community Learning Center (CLC) di kawasan Asia
Pasifik. "Saya pernah menjadi Atase Pendidikan di Indonesia selama empat
tahun sewaktu menterinya Profesor Wardiman, namun saya baru sekali ini
melihat dari dekat PKBM di Indonesia," ungkap Tatsuya Otsuki, Wakil Direktur
NIEP ketika Mengunjungi PKBM di Mall Blok M Jakarta.

Selain Tatsuya, pakar lain yang ikut serta antara lain, Sasai Hiromi,
Peneliti Senior NIEP, Kamiyo Hirosi, Direktur Kurikulum NIEP, Taka Hasyiko,
peneliti senior NEIP dan Guru Besar Pendidikan Aomori Choi University dan
Takatari Ayuko, peneliti senior ACCU. Mereka selama tiga hari sejak tanggal
9 hingga 11 Febuari berada di Indonesia mengunjungi sejumlah PKBM seperti
PKBM Bina Insani Lembang, Jawa Barat dan PKBM Bina Terampil Desa Kerta Wangi
Bandung Selatan.

Menurut Tatsuya, di Jepang juga ada pusat kegiatan yang disebut Kominkan.
Akan tetapi saat ini Kominkan lebih banyak dipenuhi kaum lanjut usia,
artinya kurang diminat kaum muda. "Kami mau belajar dari Indonesia bagaimana
membuat orang muda mau datang lagi ke Kominkan. Mungkin program kesenian dan
keterampilan kerajinan tangan khas Indonesia akan membuat orang muda mau
kembali lagi ke Kominkan," ungkap Tatsuya.

Padahal bagi Tatsuya Kominkan memiliki arti besar bagi sejarah kemajuan
bangsa Jepang. "Kominkan 50 tahun lalu, mirip seperti PKBM sekarang. Saat
itu setelah jepang porak poranda akibat bom atom, Kaisar dan pemerintah
Jepang langsung membuat Kominkan dan mendorong seluruh masyarakat untuk
belajar di Kominkan," paparnya. Hasilnya melalui dorongan, kerja keras dan
semangat belajar tinggi, Jepang bisa bangkit kembali.

Akan tetapi bedanya jika Kominkan dibuat Pemerintah dan dipayungi
undang-undang, maka maka PKBM di Indonesia didirikan oleh masyarakat meski
difasilitasi oleh pemerintah pusat. Dalam hal ini Direktorat Pendidikan
Masyarakat Kementerian Pendidikan Nasional. Direktur Pendidikan Masyarakat
Kementerian Pendidikan Nasional, Ella Yulaelawati mengatakan, PKBM Indonesia
juga harus belajar dari Jepang dalam program penanggulangan kebencanaan yang
sangat terencana serta komitmen pemerintah daerah dalam pengembangan PKBM,
yakni dimasukannya PKBM dalam UU pemerintah daerah.

Dalam kesempatan itu, Ella menjelaskan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat
(PKBM) adalah suatu wadah berbagai kegiatan pembelajaran masyarakat
diarahkan pada pemberdayaan potensi untuk menggerakkan pembangunan di bidang
sosial, ekonomi dan budaya. Tujuan PKBM, memperluas kesempatan warga
masyarakat, khususnya yang tidak mampu untuk meningkatkan pengetahuan,
keterampilan dan sikap mental yang diperlukan untuk mengembangkan diri dan
bekerja mencari nafkah.

Dalam upaya menyamakan persepsi dan menyelaraskan penyelenggaraan PKBM,
dengan ide dasar PKBM sebagai pusat kegiatan pendidikan luar sekolah, PKBM
yang tumbuh dan berkembang berdasarkan kepentingan dan kemampuan
masyarakat. Dalam waktu dekat sejumlah PKBM juga akan mendapat kunjungan
dari sejumlah pakar dan tokoh pendidikan di kawasan Asia seperti Vietnam,
Bangladesh dan India.

Red: Djibril Muhammad
Rep: Ichsan Emrald Alamsy


sumber: http://www.republika.co.id/berita/pendidikan/berita/11/02/11/163784-pusat-kegiatan- belajar-masyarak at-di-lirik- jepang

Lomba Karya Ilmiah Remaja (LKIR) ke-43 Tahun 2011-LIPI

Segera bergabung di www.indi-smart.com, dan dapatkan ratusan konten pembelajaran online interaktif untuk pelajar.





Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) bekerjasama dengan AJB Bumiputera 1912 akan menyelenggarakan Lomba Karya Ilmiah Remaja (LKIR) ke-43 Tahun 2011.
LKIR adalah ajang kompetisi ilmiah bagi remaja Indonesia usia 12-19 tahun yang memiliki ketertarikan di dunia penelitian, guna meningkatkan kesadaran dan kemampuan mereka dalam menganalisa permasalahan untuk mencari solusi yang tepat melalui penelitian dan aplikasi iptek. Setiap peserta harus mengikuti semua persyaratan yang tercantum pada informasi di bawah ini sebelum membuat scientific paper/karya tulis ilmiah. Rangkaian kegiatan berupa:

1. Peserta mengirimkan proposal penelitian kepada panitia lomba yang akan diterima paling lambat 16 Mei 2011
2. Pengumuman proposal yang dibimbing pada 7 Juni 2011
3. Proposal yang lolos seleksi akan dilakukan pembimbingan minimal 3 (tiga) bulan oleh pembimbing (yang ditentukan LIPI) melalui komunikasi jarak jauh seperti via electronic mail dan telepon
4. Hasil akhir penelitian berupa karya tulis ilmiah akan diseleksi kembali untuk diundang mengikuti presentasi/expose sebagai Finalis di Jakarta pada tanggal 2-4 Oktober 2011
5. Finalis melakukan presentasi hasil penelitian mereka dihadapan Dewan Juri berupa paparan Power Point dan Poster hasil penelitian.
6. Pemenang akan diumumkan pada malam penganugerahan

Informasi selengkapnya dapat dilihat di :
http://kompetisi. lipi.go.id/ lkir43/

Pemenang akan mendapatkan uang tunai dari AJB Bumiputera 1912 dan Piala serta Piagam Penghargaan dari LIPI dan disertakan pada ajang kompetisi internasional.
Pemenang I : Rp 12.000.000,- (Dua belas juta rupiah)
Pemenang II : Rp 10.000.000,- (Sepuluh juta rupiah)
Pemenang III : Rp 8.000.000,- (Delapan juta rupiah)

Panitia Lomba Karya Ilmiah Remaja (LKIR) Ke-43 Tahun 2011
Gedung Sasana Widya Sarwono Lt. 5
Jl. Jend. Gatot Subroto No. 10
Jakarta Selatan 12710
Telp (021) 5225711, ext. 273, 274, 276
Fax. (021) 52920839, 5251834

Lahap Membaca, Membuatku Gemuk Menulis

Segera bergabung di www.indi-smart.com, dan dapatkan ratusan konten pembelajaran online interaktif untuk pelajar.






Oleh: Wijaya Kusumah

 
Seorang kawan bertanya kepada saya, "kok bisa ya omjay menulis setiap hari?". Bagi saya itu sebuah pertanyaan singkat tapi dalam maknanya. Sebab saya bisa seperti itu karena lahap membaca membuat saya gemuk menulis. Saya senang membaca, dan pada akhirnya saya menjadi suka menulis. Sesuatu yang dimulai dari rasa suka, maka akan menjadi hobi tersendiri. 
Menulis ternyata mengasyikkan. Tidak semua orang bisa menguasai keterampilan ini. Perlu latihan terus menerus agar kita mampu untuk menulis. Bagi saya, menulis adalah menyampaikan pesan. Tak harus begini dan begitu. Apalagi harus ribet dengan pengetahuan penulisan yang pada akhirnya membuat saya tak mampu menulis. Bahkan kalau saya tak melatih diri, agak sulit bagi saya menulis sebuah karya tulis ilmiah. 
Menulis ilmiah dimulai dari sesuatu yang alamiah. Dilakukan setiap hari dan terus mengalir bagai air yang jatuh dari atas ke bawah. Hanya saja, dalam tulisan ilmiah harus ada cantelan atau rujukan teori yang menunjukkan bahwa ada buku yang mendukung tentang topik artikel itu. Di situlah pada akhirnya pembaca tahu kalau penulisnya senang membaca.  Dalam artikel opini kompas misalnya, kita seringkali melihat kedalaman ilmu dari para penulisnya. Sayangnya, jarang dari mereka yang melakukan aktivitas ngeblog. Kalaupun ada, jumlahnya tak banyak. wajar saja, bila tak terjadi interaksi antara pembaca dan penulisnya.  Wikipedi a menuliskan membaca adalah suatu cara untuk mendapatkan informasi dari sesuatu yang ditulis. Membaca melibatkan pengenalan simbol yang menyusun sebuah bahasa.

Membaca dan mendengar adalah 2 cara paling umum untuk mendapatkan informasi. Informasi yang didapat dari membaca dapat termasuk hiburan, khususnya saat membaca cerita fiksi atau humor.  Sebagian besar kegiatan membaca sebagian besar dilakukan dari kertas. Batu atau kapur di sebuah papan tulis bisa juga dibaca. Tampilan komputer dapat pula dibaca.  Membaca dapat menjadi sesuatu yang dilakukan sendiri maupun dibaca keras-keras. Hal ini dapat menguntungkan pendengar lain, yang juga bisa membangun konsentrasi kita sendiri.  Di dalam wikipedia juga dituliskan menulis adalah suatu kegiatan untuk menciptakan suatu catatan atau informasi pada suatu media dengan menggunakan aksara.  Menulis biasa dilakukan pada kertas dengan menggunakan alat-alat seperti pena atau pensil.
Pada awal sejarahnya, menulis dilakukan dengan menggunakan gambar, contohnya tulisan hieroglif (hieroglyph) pada zaman Mesir Kuno.  Tulisan dengan aksara muncul sekitar 5000 tahun lalu. Orang-orang Sumeria (Irak saat ini) menciptakan tanda-tanda pada tanah liat. Tanda-tanda tersebut mewakili bunyi, berbeda dengan huruf-huruf hieroglif yang mewakili kata-kata atau benda.  Kegiatan menulis berkembang pesat sejak diciptakannya teknik percetakan, yang menyebabkan orang makin giat menulis karena karya mereka mudah diterbitkan.   



So, bila ingin anda gemuk menulis, maka banyaklah membaca. Sebab tak ada penulis terkenal yang tak gila membaca. Baginya menulis adalah sebuah kebutuhan seperti makanan dan minuman. Harus dimakan setiap hari agar tubuh tak menjadi lapar, dan badanpun sehat.  Lahap membaca membuat saya semakin tahu akan perkembangan pengetahuan dan informasi yang terjadi saat ini. Dengan membaca buku saya menangkap pesan dari penulisnya. Ilmupun bertambah, dan rasanya sayang bila saya tak menuliskan kembali dari apa yang saya baca. Saya harus mengkontruksikannya dalam bahasa yang populer dan bahkan sangat sedrhana sehingga mudah ditangkap maknanya oleh pembaca.  Tanpa saya sadari, keinginan untuk berbagi membuat saya menjadi gemuk dalam menulis. Telah banyak tulisan mengalir begitu saja. Bila nanti ada waktu luang, sedikit demi sedikit, saya edit tulisan saya itu, dan diam-diam saya memiliki tujuan jitu agar apa yang saya tuliskan mampu terajut menjadi sebuah buku. 

Lahap membaca membuatku gemuk menulis.   Membaca adalah makananku, dan menulis adalah minumanku. Hal itulah yang membuat saya semakin produktif dalam menulis. Sebab membaca, dan menulis sudah menjadi sebuah kebutuhan bagi saya. Diawali dengan banyak membaca, lalu diakhiri dengan menulis.  Saya menulis bukan karena semata-mata saya ada, dan hidup di dunia. Tetapi saya menulis karena rasa haus saya untuk berbagi kepada sesama. Sehingga saya merasakan apa yang saya baca harus segera saya sharingkan kepada teman-teman lainnya. Dengan begitu, apa yang saya dapatkan itu tidak hanya nyangkut di kepala saya saja, tetapi nyangkut juga kepada orang lain yang membaca tulisan saya melalui blog kompasiana, dan blog-blog saya lainnya. sayapun akhirnya mendapatkan banyak masukan dari pembaca yang menuliskan komentarnya. 



 Akhirnya, saya mengajak anda untuk rajin membaca. Dari membaca akan banyak ide menulis. Anda pun tak akan pernah kehilangan ide untuk menulis. Menulis, dan terus menulis setiap hari. Hadapi kritikan dari pembaca. Dengan mendapat kritikan, anda tentu akan memperbaiki kualitas tulisan anda.

Adanya blog di internet, sangat memungkinkan pembaca dan penulisnya saling berinteraksi. Namun sayangnya, banyak pembaca yang seringkali  berkomentar tanpa membaca dengan hati. Seringkali kita jumpai, mereka memberikan komentar yang tak nyambung dari pesan yang kita sampaikan. Lebih baik membaca tanpa meninggalkan komentar, daripada menuliskan komentar tapi tak membaca isi tulisannya.

Menulislah terus setiap hari dan perhatikan apa yang terjadi

sumber: http://wijayalabs.com

Permainan untuk Balita Anda (klik play, pilih lagu di kiri, lalu tekan sembarang tuts)