Selasa, 28 Mei 2013

Memetik Hikmah dari “ruang” Youtube

Segera bergabung di www.goesmart.com, dan dapatkan ratusan konten pendidikan online interaktif untuk pelajar.

Kemajuan zaman sekarang ini, sesungguhnya semakin memudahkan kita untuk memahami kebenaran apa yang telah ditunjukkan didalam al-Qur’an. Salah satu ayat di al-Qur’an menyebutkan bahwa suatu saat nanti akan datang masa dimana tangan dan kaki kita akan menjadi saksi, di hari kiamat nanti dan mulut kita dikunci. “Al yauma nakhtimu ala afwa hihim wa tukallimuna aydihim wa tashadu arjuluhum bima kaanu yaksibun” (surat yasiin). Ketika kita meilihat lagu-lagu kenangan lama melalui youtube, maka jarak waktu dan peristiwa lama tersebut langsung terekam di dalam ingatan kita saat mendengarkan lagu tersebut diputar. Seolah-olah panca mata indera serta perasaan kita berbicara sendiri, memberi kesaksian  terhadap kenangan masa lalu kita itu.  Kalau manusia saja dapat memutar balikan data-data lamanya, apalagi sang Khaliq, Allah swt.
Begitulah, pada  hari hisab nanti,  Malaikat Raqib dan Atid merekam apa-apa yang terjadi di dalam diri kita ini lalu akan memberikan raport kepada setiap manusia.  Ada yang yang sedih dan bahagia.  Sebagaimana kita tertawa, sedih dan bahagian saat mendengarkan putaran lagu lama, karena di dalamnya terekam sebuah peristiwa-peristiwa. Tulisan ini refleksi pribadi yang menekankan sisi manfaat “youtube” saat digunakan dalam menemani kejenuhan menulis di ofis plus muhassabah lin nafs. Begitulah manusia dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, sesungguhnya harus lebih mendekatkan diri kepada sang Ilahi rabbi…
Pada saat mendengarkan lagu lama, saya menjadi teringat dan terbawa  akan masa lampau (maa qad salaf), dan berrefleksi apa yang terjadi  pada masa kini. Sebagai contoh, saat mendengarkan lagu tertentu dengan indikator sosok yang sukses saat itu itu dalam gumam hati saya  sepertinya mustahil membayangkan capaian prestasi indah dalam setting lagu tersebut. Namun, saat ini ketika  mendengarkan lagi lagu itu, saya hanya tersenyum karena indikator sukses yang ditunjukkan dalam (background) lagu tersebut yaitu seseorang yang naik pesawat menenteng tas kantoran dengan mobilitas super tinggi, menjadi sosok ideal. Meski tidak sama persis,  maka naik pesawat sudah saya lalui berkali-kali bahkan sampai ke luar negeri.  Sekarang ini, pesawat justeru telah menjadi alat transportasi yang lumrah, tidaklah mahal dan mewah.  Tentu apa yang terjadi pada diri saya sekarang ini belumlah terbayangkan saat saya melihat lagu itu tahun 90-an yakni saat masih di SMP. Pada saat itu ingin rasanya naik pesawat dan melihat orang yang memiliki aktifitas atau mobolitas tinggi sebagaimana digambarkan dalam lagu sebagai sosok yang sukses.
Peristiwa diatas memberikan makna bahwa ketika sesuatu itu belumlah terjadi, tidak dapat kita rasakan dan buktikan saat itu, bukan berarti tidak akan terjadi.  Sebagaimana sunatuallah yang telah digariskan didalam al-Qur’an bahwa akan terjadi perputaran diantara manusia yang dulunya jadi penonton di TV, sepuluh tahun kemudian justru menjadi artis. Yang dulunya pemberi zakat (muzzaki), terkadang dibalik suatu saat justru menerima zakat (mustahiq), yang dulunya mendambakkan sosok seperti gurunya, bahkan sekarang ini  justeru sudah menjadi Professor yang dikenal , bahkan menduduki jabatan penting. Sedangkan gurunya masih istiqamah menjadi tenaga pengajar di SD atau SMP.  Itulah bolak-baliknya dunia yang dapat  kita saksikan dalam ruang waktu kecil dengan flashback melalui youtube, lebih tepatnya dengan pemutaran lagu kenangan lama. Tidakalah salah jika dikatakan music sometimes brings back our old memory to reflect our own current situation.
Kita memohon kepada Allah swt dengan mengenang waktu lama melalui media apa saja menjadikan kita lebih mendekatkan diri kepada Allah swt. Karena sesungguhnya apa saja (kemajuan teknologi) tergantung kita mau digunakan untuk apa. Termasuk saya ini yang menjelajah lagu-lagu lama mengenang perjalanan masa-masa lalu  melalui you tube.  Hasil muhassabah tersebut antara lain, timbul kesadaran rill bahwa ternyata  saat ini saya sudah tak muda lagi. Terasa sudah separoh perjalanan hidup saya ini. Betapa cepatnya waktu yang telah diberikan sang ilahi rabbi.  Serasa seperti kemarin saja saya menyaksikan lagu-lagu lama tersebut. Ya rabb, begitu cepat sekali ternyata hidup dan waktu di dunia ini. Time so precious, we have to make the most of itsebagaimana pesan dalam surat al Asr dimana Allah swt bersumpah demi waktu orang akan merugi kecuali yang beriman, melakukan perbuatan-perbutan yang baik serta saling menasehati dalam kebaikan dengan penuh kesabaran.
Semoga Allah swt selalu melimpahkan keberkahan dalam hidup kita ini. Ditetapkan dalam keadaan iman dan taqwa serta kembali kepadanya dalam keadaan khusnul khatimah. Coba saja kita pejamkan mata ini dan membayangkan jika tiba-tiba saja kita sudah berpindah alam, namun perbekalan kita masih sangat kurang, apa yang akan terjadi? Untung bagi yang membaca dan penulis saat ini masih diberikan kesempatan untuk menggunakan nikmat hidup di dunia ini. Semoga dengan masih diberikannya nikmah usia dan perjalanan yang panjang oleh Allah swt, mari kita persiapkan tujuan akherat secara matang dan serius.  Jangan terlena dengan “kemilau” dunia yang pada hakekatnya  adalah alat untuk mencapai tujuan yang pertama (kehidupan di akherat yang abadi). Semoga tulisan  yang terinspirasi dari mendengarkan lagu lama-lama di youtube  saat “semedi” di ofis flinders uni  ini ada faedahnya buat siapa saja yang membacanya.  Amiin ya robbal alamin.

Regards,
Yudi YR,
www.goesmart.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Permainan untuk Balita Anda (klik play, pilih lagu di kiri, lalu tekan sembarang tuts)