Selasa, 10 November 2009

Node Zona Sekolah Jardiknas


Node Zona Sekolah
Pemilihan Sekolah/Madrasah Penerima Bantuan Sewa Internet

a. Landasan SchoolNet 2008
Jardiknas Zona Sekolah atau SchoolNet adalah salah sub-program Jardiknas 2008 yang mendapat dukungan langsung dari Inpres No.5/2008 tentang Fokus Program Ekonomi Thn 2008-2009 dimana Depdiknas mendapat amanat untuk:
1) meluaskan Jardiknas sehingga menghubungkan 24.015 nodes kantor dinas pendidikan provinsi, dinas pendidikan kabupaten/kota, sekolah, dan perguruan tinggi (PT) di seluruh Indonesia pada bulan November 2008,
2) meluaskan Jardiknas sehingga menghubungkan 39.715 nodes kantor dinas pendidikan provinsi, dinas pendidikan kabupaten/kota, sekolah, dan perguruan tinggi (PT) di seluruh Indonesia pada bulan Desember 2009,
3) memberikan layanan internet gratis pada 7.000 SMA dan sederajat (pada tahun 2008) dan berlanjut hingga mencapai 17.000 SMA dan sederajat (pada tahun 2009).

Berdasarkan Inpres No.5/2008 diatas maka Depdiknas cq Pustekkom menyelenggarakan program SchoolNet 2008 dan akan berlanjut ke program SchoolNet 2009. SchoolNet adalah bantuan sewa internet unlimited dari Pustekkom kepada 15.000 sekolah dan madrasah di 33 provinsi mulai bulan Oktober 2008 (4000 sekolah/madrasah), November 2008 (7000 sekolah/madrasah) dan Desember 2008 (4000 sekolah/madrasah).

Node Zona Sekolah
b. Infrastruktur SchoolNet 2008
Perangkat koneksi internet yang terpasang di tiap sekolah dan madrasah (CE) adalah Modem ADSL (Asymmetric Digital Subscriber Line) yang memerlukan kabel telepon sebagai medium koneksi ke internet. Modem ADSL dapat mencapai kecepatan 768 Kbps hingga 3,5 Mbps, sedangkan yang modem yang dipergunakan di semua nodes SchoolNet 2008 adalah modem yang menggunakan teknologi ADSL 2/2+ dengan kecepatan downstream/upstream sebesar 1024/256 kbps (setara dengan 100 KB/detik untuk download dan 25 KB/detik untuk upload ) dengan fitur:
• Available Syslog Monitoring: Sistem Pemantau Ketersediaan Bandwidth
• Dynamic Domain Name System (DDNS): Sistem Nama Domain Dinamis
• Express Internet Access: Akses Internet Cepat
• Parental Control: Kendali Orang Tua terhadap Akses Internet Anak-anaknya
• SOHO Firewall Security with IP/Bridge Filtering: Sistem Pengamanan Akses Internet di rumah atau kantor (sekolah).

Node Zona Sekolah
Mengingat media yang dipergunakan untuk SchoolNet 2008 ini adalah Modem ADSL 2/2+, maka sekolah/madrasah yang dapat menerima bantuan sewa internet adalah sekolah/madrasah telah yang memiliki:
1) Catuan Listrik
2) Saluran Telepon
3) Komputer Desktop/Laptop: minimal 1 unit
4) Pengguna: kepala sekolah, guru, staf tata usaha, atau siswa

c. Proses Seleksi Sekolah/Madrasah untuk SchoolNet 2008
Berdasarkan hasil evaluasi implementasi program SchoolNet 2007 yang berpola Block Grant - dimana pemilihan sekolah/madrasah penerima bantuan sewa internet dan pembayarannya dilakukan sepenuhnya oleh pihak dinas pendidikan kabupaten/kota dan berkoordinasi dengan provider TelkomSpeedy, namun pada akhirnya terkendala di proses pendataan nama, alamat dan identitas sekolah. Maka Pustekkom merekomendasikan dan memutuskan untuk menggunakan pola Top Down dimana data 15000 (lima belas ribu) sekolah/madrasah yang akan penerima bantuan sewa internet dipilah, dipilih, didata, dan disajikan sepenuhnya oleh Pustekkom kepada provider yang akan mengimplementasi-kannya pada tahun anggaran 2008.
Data sekolah/madrasah seluruh Indonesia di-breakdown dari queries Pangkalan Data Guru Indonesia yang dirilis oleh Ditjen PMPTK Depdiknas tahun 2007.

Node Zona Sekolah
Proses Pemilihan 15000 sekolah/madrasah dilakukan selama 10 hari melalui tahapan:

1) Penyalinan (copying) data sekolah/madrasah dari queries Pangkalan Data Guru Indonesia tahun 2007 ke Pangkalan Data Sekolah/Madrasah 2008. Pada tahap ini terkumpul data sekitar 258.000 sekolah/madrasah.
2) Pemisahan (splitting) data Taman Kanak-kanak (TK) dan Raudhatul Athfal (RA) yang berjumlah sekitar 50.000 TK/RA dari Pangkalan Data Sekolah/ Madrasah 2008.
3) Pemilahan (classifying) data 208.119 sekolah menjadi 8 kelompok jenjang dengan hasil sebagai berikut:
a. SD = 134.620
b. SMP = 21.253
c. SMA = 8.017
d. SMK = 5.339
e. MI = 22.275
f. MTs = 10.870
g. MA = 4.669
h. SLB = 1.076
4) Penyaringan (filtering) data 208.119 berdasarkan data kepemilikan nomor telepon. Pada tahap ini terdata 42.614 sekolah telah memiliki saluran telepon dengan komposisi per-jenjang pendidikan sebagai berikut:
a. SD = 12.815 (9,5%)
b. SMP = 9.012 (42,4%)
c. SMA = 4.315 (53,8%)
d. SMK = 3.464 (64,9%)
e. MI = 4.911 (22,0%)
f. MTs = 4.888 (45,0%)
g. MA = 2.681 (57,4%)
h. SLB = 528 (49,1%)
5) Berdasarkan potensi 42.614 sekolah bersaluran telepon, Pustekkom kemudian menetapkan ( quotation) sebaran 15.000 sekolah/madrasah penerima bantuan sewa internet berdasarkan jenjang pendidikan dengan komposisi sebagai berikut:
a. SMA, SMK, MA = 10.433 (69,55%)
b. SMP, MTs = 4.061 (27,07%)
c. SD, MI, = 462 (3,08%)
d. SLB = 44 (0,29%)
6) Penyebaran (spreading) kuota 15.000 sekolah/madrasah ke 33 provinsi berdasarkan densitas sekolah bersaluran telepon di masing-masing provinsi dengan komposisi kuota per-provinsi sebagai berikut:

PROVINSI TOTAL
Bali 240
Banten 660
Bengkulu 120
DI Yogyakarta 320
DKI Jakarta 1.600
Gorontalo 80
Jambi 120
Jawa Barat 1.800
Jawa Tengah 2.000
Jawa Timur 3.800
Kalimantan Barat 200
Kalimantan Selatan 240
Kalimantan Tengah 100
Kalimantan Timur 160
Kep. Bangka Belitung 120
Kep. Riau 60
Lampung 280
Maluku 100
Maluku Utara 80
NAD 200
Nusa Tenggara Barat 240
Nusa Tenggara Timur 120
Papua 100
Papua Barat 100
Riau 160
Sulawesi Barat 60
Sulawesi Selatan 480
Sulawesi Tengah 160
Sulawesi Tenggara 100
Sulawesi Utara 100
Sumatera Barat 280
Sumatera Selatan 120
Sumatera Utara 700

Total
SMA 4.323
SMK 3.438
MA 2.672
SMP 3.121
MTS 940
SD 342
MI 120
SLB 44
Total 15.000

7) Pemilihan (selecting) nama dan alamat sekolah/madrasah yang akan menerima bantuan sewa internet perprovinsi berdasarkan data sekolah bersaluran telepon dan kuota di masing-masing provinsi dengan ketentuan:
i. Sekolah Negeri: diprioritaskan bagi sekolah yang tertua usia berdirinya, bertaraf internasional (SBI), rintisan bertaraf internasional (RSBI), atau standar nasional (SSN).
j. Sekolah Swasta: diprioritaskan bagi sekolah yang memiliki jumlah siswa terbanyak, bertaraf internasional (SBI), rintisan bertaraf internasional (RSBI), atau standar nasional (SSN).
8) Pemeriksaan (verifying) 33 kelompok data nama dan alamat sekolah/ madrasah yang akan menerima bantuan sewa internet per-provinsi.
9) Pengumpulan (compiling) data sekolah/madrasah dari 33 provinsi menjadi 1 daftar 15.000 lokasi sekolah/madrasah yang akan menerima bantuan sewa internet melalui skema SchoolNet 2008. Kemudian data ini diserahkan kepada Tim Pengadaan Pustekkom untuk dilampirkan didalam dokumen teknis lelang Jasa Sewa Bandwidth Internet dan Kelengkapannya untuk Jardiknas Zona Sekolah. Demikianlah proses pemilihan sekolah/madrasah yang akan mendapatkan bantuan sewa internet melalui skema Jardiknas Zona Sekolah (SchoolNet) tahun anggaran 2008.

Sewa Bandwidth Internet untuk Jardiknas Zona Sekolah (SchoolNet)
Pengadaan Sewa Bandwidth Internet untuk Jardiknas Zona Sekolah adalah bantuan biaya sewa internet untuk 17.500 sekolah yang diharapkan dapat membuka akses warga sekolah ke pusat-pusat sumber belajar melalui intranet Jardiknas maupun internet. Sewa Bandwidth Internet untuk Jardiknas Zona Sekolah adalah untuk 17.500 sekolah di 33 provinsi yang 15.000 diantaranya telah terkoneksi (existing) sejak Oktober, November atau Desember 2008 dengan peta distribusi sebagai berikut:
Provinsi Jumlah
Bali 315 sekolah
Banten 770 sekolah
Bengkulu 140 sekolah
DI Yogyakarta 373 sekolah
DKI Jakarta 1.867 sekolah
Gorontalo 70 sekolah
Jambi 129 sekolah
Jawa Barat 2.122 sekolah
Jawa Tengah 2.356 sekolah
Jawa Timur 4.432 sekolah
Kalimantan Barat 233 sekolah
Kalimantan Selatan 280 sekolah
Kalimantan Tengah 117 sekolah
Kalimantan Timur 187 sekolah
Kep. Bangka Belitung 140 sekolah
Kep. Riau 129 sekolah
Lampung 327 sekolah
Maluku 94 sekolah
Maluku Utara 70 sekolah
NAD 232 sekolah
Nusa Tenggara Barat 280 sekolah
Nusa Tenggara Timur 140 sekolah
Papua 94 sekolah
Papua Barat 94 sekolah
Riau 187 sekolah
Sulawesi Barat 46 sekolah
Sulawesi Selatan 560 sekolah
Sulawesi Tengah 187 sekolah
Sulawesi Tenggara 94 sekolah
Sulawesi Utara 129 sekolah
Sumatera Barat 327 sekolah
Sumatera Selatan 140 sekolah
Sumatera Utara 839 sekolah
Total 17.500 sekolah

Sedangkan menurut jenjang pendidikannya, maka jumlah nodes-nya teralokasi sebagai berikut:
Node Zona Sekolah
No. Jenjang Sekolah / Madrasah Negeri Swasta Jumlah
SMA 1.209 1.663 2.872
SMK 511 1.605 2.116
SMP 3.000 2.368 5.368
SD 3.458 647 4.105
MA 321 835 1.156
MTs 293 991 1.284
MI 89 420 509
SLB 11 79 90
Total 8.892 8.608 17.500

Pengadaan Sewa Bandwidth Internet untuk Jardiknas Zona Sekolah dimaksudkan untuk mendukung
Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun dan sekaligus sistem e-Pembelajaran melalui Jardiknas Zona Sekolah (SchoolNet).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Permainan untuk Balita Anda (klik play, pilih lagu di kiri, lalu tekan sembarang tuts)